~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~
"𝓐𝓴𝓾 𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓹𝓮𝓻𝓷𝓪𝓱 𝓫𝓮𝓻𝓹𝓲𝓴𝓲𝓻 𝓪𝓴𝓪𝓷 𝓶𝓮𝓷𝓰𝓪𝓵𝓪𝓶𝓲 𝓹𝓮𝓻𝓬𝓲𝓴𝓪𝓷 𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓲𝓫𝓪-𝓽𝓲𝓫𝓪 𝓲𝓽𝓾.."
🍁🍁🍁
Nadira berjalan menyusuri sebuah mall bernuansa kecoklatan. Nampak jelas orang berlalu lalang sekedar melepas penak di akhir pekan.
"Nadira!" Panggil seorang membuat Nadira terhenyak dari lamunannya. "Udah lama nunggu?" tanyanya terengah-engah.
"Belum, baru sampe." balas Nadira tersenyum.
Shasa memutar bola matanya malas. "Gue kira lo udah sama Zefran disini,"
"Malah gue mikirnya lo kesini bareng Zefran." Matanya meneliti setiap orang yang lewat dihadapannya. Namun nihil melihat batang hidung kawannya itu.
Zefran Natalino, entah kenapa anak itu begitu lama tak seperti biasanya. Nadira berulang kali mengecek jam yang melingkar di lengannya.
"Sebentar gue telpon dulu," Shasa tak tahan menekan ponselnya kasar.
Baik Nadira maupun Shasa hanya tersenyum kecut melihat sebuah bubble chat dari Zefran.
"Kayaknya Zefran udah bosen kepalanya tumbuh rambut." Seringai gahar khas Shasa mulai terpancar di wajahnya. Menandakan emosi yang akan meledak.
Nadira berusaha menyamai langkah kaki Shasa, namun begitu lamban untuk seorang atlit karate bertubuh ramping itu. Ia harus menahan Sasa secepat mungkin. Kalau tidak, entah kegaduhan apa yang akan dilakukan jika bertemu dengan Zefran.
Terlambat, rupanya Shasa lebih dulu sampai disana ketimbang Nadira. "Zefran!" pekiknya dengan tangan mengepal erat.
Nadira yang terburu-buru tak memperhatikan langkahnya alhasil menabrak seseorang. "Aw!" ringisnya mengaduh kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Not Ending (ON GOING)
RomanceJika kamu mengerti bagaimana menahan Sakit tak berujung.. Mati tapi masih bernyawa, Ada, namun tak lagi sama.. Mungkin kamu akan mengerti, bagaimana perasaan seorang gadis bernama Nadira Sophia Amanda. Hidup bersama luka dan kesedihan yang terus men...