~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~
"𝓚𝓲𝓽𝓪 𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓶𝓾𝓷𝓰𝓴𝓲𝓷 𝓶𝓮𝓷𝓮𝓶𝓾𝓴𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓼𝓮𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓼𝓮𝓶𝓹𝓾𝓻𝓷𝓪. 𝓚𝓲𝓽𝓪 𝓱𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓶𝓮𝓷𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪𝓲 𝓼𝓮𝓼𝓮𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓭𝓮𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓭𝓮𝓯𝓲𝓷𝓲𝓼𝓲 𝓵𝓮𝓫𝓲𝓱 𝓫𝓪𝓲𝓴 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓼𝓮𝓫𝓮𝓵𝓾𝓶𝓷𝔂𝓪 𝓭𝓪𝓷 𝓵𝓮𝓫𝓲𝓱 𝓲𝓷𝓭𝓪𝓱 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓶𝓪𝓼𝓪𝓵𝓪𝓵𝓾𝓷𝔂𝓪.."
🍁🍁🍁
Salah satu tempat sederhana namun memiliki seribu keindahan adalah Pantai. Tuhan selalu tau, bagaimana cara membujuk makhluknya untuk terus bersyukur ditengah hiruk-pikuk kehidupan lewat keindahan alamnya.
Pasir yang memanas menyapa kaki, serta deburan ombak saling bersahutan membuat siapa saja merasa damai. Apalagi ketika senja hadir, memberikan cahaya mentari yang menyatu dengan birunya laut.
Angin berhembus kencang tak menggoyahkan Nadira untuk meninggalkan indah air yang menggulung itu. Ia justru menenggelamkan jari kakinya ke dalam ribuan pasir yang berkilau terkena cahaya, cantik. Itulah hal paling disenanginya.
"Saya tau, kenapa kamu suka pantai."
Di saat ia memandangi kakinya, seseorang datang melingkarkan hoodie ke bahunya. Nadira urung menanggapi peryataan barusan, segaris senyum kini menghiasi wajah perempuan tersebut.
"Padahal hanya sebuah hamparan pasir dan air, tapi membuat tenang sampai seperti ini." tutur Nadira sembari mengelus punggung tangannya yang semakin dingin.
Keduanya kini hanyut dalam lamunan masing-masing. Bukan tanpa alasan, Delvin mengajak Nadira pergi ke pantai. Ia sangat tau, kalau perempuannya pasti tak akan menolak jika diajak berlama-lama di hamparan pasir ini.
"Banyak yang suka dengan laut. Tenang, tapi mematikan." Delvin membiarkan rambut hitamnya berantakan tertiup angin.
"Termasuk Bapak," Kata Nadira lalu menghela sejenak. "Setidaknya berisiknya ombak lebih tenang, daripada berisiknya manusia." sambungnya lagi memandangi burung camar yang terbang beriringan.
Delvin melirik sesaat perempuan di sampingnya. "Nadira," panggilnya lirih.
"Iya Pak Delvin."
"Mungkin kamu sudah mendengar ini berkali-kali," ujarnya kini tertunduk malu.
Nadira mengernyit, "Mendengar apa Pak?" Kedua matanya kini berfokus pada pergerakan managernya.
"Kalau saya suka sekali dengan kamu."
Sorot teduh dari kedua bola mata berwarna coklat itu mulai berbinar. Delvin tak menyangka, bagaimana bisa mencintai seseorang terasa menyenangkan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Not Ending (ON GOING)
RomansaJika kamu mengerti bagaimana menahan Sakit tak berujung.. Mati tapi masih bernyawa, Ada, namun tak lagi sama.. Mungkin kamu akan mengerti, bagaimana perasaan seorang gadis bernama Nadira Sophia Amanda. Hidup bersama luka dan kesedihan yang terus men...