26

68 5 2
                                    




brakk..
.
."kembalilah ke new york."
.
Eunji mendongak menatap kakaknya yang melempar paspor juga tiket diatas meja riasnya
.
."oppa...
.
."selesaikan skripsimu dan lanjutkan S2mu jangan kecewakan aku."
.
."oppa...
.
."aku sudah mengorbankan kebahagiaanku dengan menikahi Sooyoung demi membiayaimu kuliah...selesaikan skripsimu dan belajarlah yang baik disana."
.
."oppa kau jahat.."Eunji meneteskan airmatanya menatap kakaknya lirih."aku mencintai Jonghyun dan aku ingin menikah dengannya...
.
."SHIM EUNJI...
.
."aku tak ingin melihatmu."Eunji berlari dari kamarnya seraya terisak meninggalkan kakaknya
.
Changmin mengusap wajahnya kasar,masalahnya dengan Sooyoung saja sudah cukup membuat kepalanya serasa ingin pecah sekarang ditambah Eunji yang ingin menikah dengan sahabatnya
.
Bukan tak suka kalau adiknya berhubungan dengan sahabatnya,mereka hanya terlalu Dini untuk menikah ditambah lagi usia Eunji masih dibilang sangat muda dan masih harus menikmati masa mudanya dengan bergaul bersama teman sebayanya,dirinya tak ingin adiknya menikah muda dan kesusahan setelah menikah,itulah yang membuatnya tak menyutujui hubungan sahabatnya dengan Eunji
.
."jeongmal Mhiane shim Eunji...oppa hanya ingin kau bahagia itu saja."
.
___________
.
."jadi kau tak bisa menemani kami piknik eoh?."Yoona menatap punggung Kyuhyun yang tengah sibuk merapihkan rambutnya didepan cermin itu dengan tatapan tajamnya
.
."Mhiane sayang...di hotel sedang ada masalah aku tak bisa melimpahkan semuanya pada Jonghyun ditambah lagi Changmin dan Minho sudah tak masuk hampir satu minggu ini."
.
."tapi Kyu kau harus bertanggung jawab karna telah mengadopsinya...kau harus merawatnya seperti anak kandungmu."
.
Deg
.
Ucapan Yoona seakan memukul dadanya dengan Palu besi yang sangat besar,ia terdiam kaku menatap Yoona yang duduk diranjangnya lewat cermin,kegiatannya mengeringkan rambut ia hentikan dan memilih diam seperti patung
.
."aku bersedia menjadi ibunya meskipun aku tak tahu kau menemukannya dari mana dan siapa yang membuangnya."Yoona menghampiri Kyuhyun dan memeluk namja itu dari belakang."ayo kita belajar mengurus anak bersama-sama itu cara terbaik untuk membuat rasa bencimu terhadap pernikahan berkurang."ia menempelkan pipinya dipunggung tegap Kyuhyun lalu memejamkan matanya."percayalah Kyu aku takkan meninggalkanmu sendiri,aku akan tetap bersamamu apapun yang akan terjadi..jadi kau tak usah takut nasibmu akan sama seperti orangtuamu hmm...
.
Mata Kyuhyun berkaca-kaca mendengar penuturan Yoona,dadanya seakan begitu sesak mendengar ucapan Yoona,gadis itu bisa saja berbicara seperti itu sekarang,bagaimana kalau dia tahu yang sebenarnya?apa ucapannya saat ini akan sama jika dirinya jujur
.
Tidak Cho Kyuhyun,jangan sekarang...Yoonamu masih terlalu bahagia dengan kehadiran Ninha jangan hancurkan kebahagiaannya dulu...biarkan dia bahagia dulu bersama putrimu sebelum dia terluka dan meninggalkanmu
.
Ia berbalik dan memeluk Yoona erat,mengusap punggung yeoja itu seraya menahan airmatanya yang begitu sesak ingin keluar itu."geurae...ayo kita belajar menjadi orangtua yang baik untuk Ninha....aku janji...setelah urusanku dikantor selesai aku akan segera pulang dan pergi bersama kalian."ujarnya."tolong jaga Ninhaku eoh...aku juga belum mengenalnya terlalu dalam,aku hanya tahu apa yang disukai dan tak disukainya saja...tolong kenali dia dan beritahu aku eoh."
.
."jadi dia hanya Ninhamu saja...bukan Ninhaku juga."cibir Yoona manja
.
."ne...Ninhaku adalah Ninhamu juga karna apapun yang kumiliki adalah milikmu juga."
.
Yoona melepaskan pelukan Kyuhyun lalu merapihkan dasi kekasihnya itu."kalau begitu pergilah,aku akan menunggu disini bersama Ninha kita dan mengajarinya membaca dan menulis."
.
."kau yang terbaik sayang."Kyuhyun mengecup bibir Yoona singkat lalu melangkah dengan terburu-buru meninggalkan kamarnya
.
."kita sudah terlihat seperti suami istri sekarang."Yoona bergumam seraya menatap punggung Kyuhyun yang menghilang dibalik pintu."tapi kapan kau akan melamarku?."desahnya pelan
.
___________
.
."pergilah."
.
."MWO?."Eunji nampak terkejut mendengar jawaban Jonghyun setelah ia menceritakan kejadian bersama kakaknya tadi pada pria itu."apa katamu tadi?pergi?...kau menyuruhku pergi eoh?,kau ingin aku kembali ke new...
.
."aku tak punya hak untuk menahanmu."Jonghyun mengalihkan pandangannya tak berani menatap Eunji yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca."Changmin berhak atas dirimu,dia yang mengurusimu dan membiayai hidupmu...aku hanyalah seprihan kaca yabg menggores dadamu dan tak bisa memberimu kebahagiaan."
.
."oppa..jebbal jangan katakan itu...aku mencintaimu...."Eunji meraih tangan Jonghyun dan menggenggamnya seraya menatap namja itu lirih."harusnya kau membawaku lari dari sini dan kita hidup bersama."
.
."ini bukan drama Shim Eunji."Jonghyun menatap wanitanya lirih."ucapan kakakmu begitu menohok hatiku dan semuanya benar....aku pria tempramen yang membunuh istriku sendiri aku pria pencemburu yang menghancurkan kebahagiaannya sendiri....aku tak seharusnya memiliki perasaan padamu dan melukai dirimu serta merusak mimpi kakakmu untuk melihat adiknya menjadi sarjana."
.
."ishh.."Eunji menghempaskan tangan Jonghyun yang digenggamnya seraya menatap namja itu terisak."sekecil itukah perasaanmu padaku Lee Jonghyun?."
.
Jonghyun membuang wajahnya seakan tak sanggup melihat airmata wanita yabg dicintainya itu."aku merelakan semuanya untukmu,aku mengorbankan sarjanaku dan aku rela membentak kakakku demi dirimu..TAPI APA YANG KAU LAKUKAN...kau hanya diam tak melakukan apapun....."
.
."geurae.."Eunji menghapus airmatanya kasar."aku akan kembali ke new york....aku kecewa padamu."dengan langkah cepat dan dibanjiri airmata Eunji melangkah meninggalkan apartemen Jonghyun
.
Membiarkan si bodoh Jonghyun meneteskan airmatanya seakan tak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan gadis yang dicintainya itu pergi demi cita-cita yabg didambakan Changmin
.
_________
.
."aku tak bisa berdiam diri terus seperti ini,aku tak ingin bercerai dengan Sooyoung."Changmin bangkit dari duduknya lalu menyambar coat juga kunci mobilnya dan berlari meninggalkan apartemen
.
Ia masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi mengingat dirinya dan Sooyoung akan melakukan persidangan besok
.
Ia menatap surat cerai yang dikirim Sooyoung untuknya yang sama sekali belum ditandatangani olehnya
.
.
.
Changmin memarkirkan mobilnya didepan rumah mewah keluarga Choi,dengan langkah terburu Ia keluar dari mobilnya dan masuk kearea rumah istrinya itu
.
.
Sooyoung yang baru saja keluar dari rumahnya sedikit terkejut saat tiba-tiba Changmin sudah berdiri didepan pintu rumahnya dengan nafas yang memburu
.
Raut wajah Sooyoung terlihat begitu sendu menatap Changmin penuh rindu namun ia berusaha menutupinya dengan memasang ekspresi dingin andalannya."akhirnya kau datang juga Shim changmin padahal aku sudah seminggu menunggumu...kau sudah menandatangani surat cerai kita?."Sooyoung bertanya to the point seraya melipat tangannya didada
.
Meskipun ditutupi Changmin dengan jelas melihat raut wajah menyedihkan Sooyoung dengan mata yang sembab dan tubuh yang semakin kurus,dirinya benar-benar merindukan wanita dihadapannya ini sangat merindukannya hingga tak mampu berkata apapun selain menatap wajah itu lirih
.
."kau tenang saja aku tak memberi tahu alasan kita bercerai pada orang tuaku,aku hanya memberitahu mereka bahwa kita bercerai karna aku tak bisa memberimu anak."
.
."memangnya aku setuju dengan perceraian ini?."Changmin menatap dalam Sooyoung yang nampak terkejut."aku tak pernah mengatakan apapun saat kau menceraikanku itu bukan berarti aku setuju dengan perceraian kita."
.
."shim Changmin."
.
."kau pikir aku tak menderita selama ini?...kau pikir hanya kau yang memendam perasaan Cinta oh?,akupun memendam perasaan Cinta padamu sejak pertama kali kita bertemu dan melakukan pernikahan kontrak...aku terus menahan perasaanku karna kupikir kau tak memiliki perasaan yang sama denganku...aku bersenang-senang dengan wanita lain hanya sedang berusaha menutupi perasaanku padamu...kau pikir aku tak merasa bersalah dengan apa yang kulakukan saat kuliah dulu?."Sooyoung terdiam menatap suaminya lirih
.
Changmin mengeluarkan surat perceraiannya dengan Sooyoung."ini kan yang kau inginkan?."ia merobek kertas itu dihadapan Sooyoung lalu melemparnya."aku tak mau bercerai denganmu."
.
."Shim Changmin."
.
."jika kau pikir aku melakukannya karna Harta...itu salah...aku mencintaimu dan hanya itu alasanku untuk tak ingin berpisah denganmu."Changmin menatap istrinya itu lirih."kalau kau ingin kita bercerai..lakukan saja kalau kau bisa melakukannya."lanjutnya lalu melangkah masuk kedalam rumah Sooyoung dengan raut wajah yang terlihat begitu serius
.
Sooyoung sendiri nampak terdiam ditempatnya dengan bahu yang bergetar dan airmata yang mengalir deras
.
__________
.
."apa yabg dilakukan pria gila itu?."Yuri menatap Minho yang tengah membangun tenda dihalaman rumahnya tepatnya didepan kamarnya
.
Sudah seminggu ini pria itu memang selalu datang kerumahnya sepulang kerja,namja itu bahkan selalu berdiri didepan jendela kamarnya hingga ia terlelap dan keesokan paginya ia kembali melihat Minho datang dengan membawa sebucket bunga dan menaruhnya didepan rumah
.
Namum kali ini sepertinya pria itu berbuat yang lebih parah dibandingkan sebelumnya,pria itu membangun tenda dihalaman rumahnya seraya membawa koper besar dan beberapa keperluan bayi untuk anak yang tengah dikandungnya
.
Terkadang ia merasa kasihan saat melihat Minho seperti itu,wajah namja itu bahkan pucat dengan kantung mata yang semakin kentara terlihat juga tubuhnya yang semakin kurus,sepertinya pria itu kurang makan dan kurang tidur....tapi lagi-lagi rasa kasihannya itu ia tepis saat mengingat betapa menjijikkannya masa lalu Minho yang menodai gadis tak berdosa memperkosanya secara bergiliran dengan anggota genknya hingga membuat wanita itu hamil itu adalah sebuah kesalahan yang sangat besar dimatanya apalagi saat ini dirinya sedang mengandung anak pria itu
.
."yoona?."seketika ia teringat gadis itu saat dirinya melihat photonya bersama wanita itu."apa dia sudah tahu semuanya?."ia bergumam seakan takut sahabatnya terluka seperti dirinya saat ini
.
."aku harus memberitahunya."ia mengambil ponselnya dari atas nakas lalu menyentuh beberapa angka diponselnya itu
.
."yeoboseyo."
.
."sayang."
.
."oh Yuri ya wae?."
.
."kau baik-baik saja?."
.
."ne..aku justru sedang bahagia wae?kenapa nada bicaramu seperti itu,apa Minho menyakitimu eoh?."
.
."kau sudah pulang dari busan?."
.
."ne."
.
."bisa kau datang kerumahku hari ini,ada yang ingin kubicarakan penting sekali."
.
."oh...ne..aku kesana sekarang."
.
."ah..Yoong."Yuri menahan airmatanya sejenak."aku....hmm..aku...bisakah kau bawakan aku roti madu aku sedang mengidam ingin makan roti madu."dirinya bahkan tak mampu memberi tahu Yoona tentang masalah yang dialaminya saat ini karna ia pikir Yoona pum mengalami luka yang sama dengannya
.
."aigo sahabatku yang cantik ini membuatku cemas saja...geurae akan kubawakan special untukmu sekaligus aku ingin mengenalkan seseorang padamu."
.
Plip..
.
airmata Yuri sudah tak dapat dibendung lagi setelah mengakhiri panggilannya dengan yoona,bahunya bergetar seraya menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya
.
__________
.
."aigo sahabat cantikku itu lucu sekali ingin roti madu saja suaranya seperti ingin menangis..begitukah seorang wanita yang sedang mengidam?..ckck."Yoona memasukan ponselnya kesaku dressnya lalu menatap Ninha yang sibuk belajar menulis
.
."sayang kau mau ikut bersama ibu peri tidak?"tanyanya membuat Ninha menatapnya."kemana?."ia mengusap rambut Ninha lembut."ibu peri akan mengenalkanmu dengan teman ibu peri...mau tidak?."
.
."aku mau ibu peri."
.
."baiklah cha bereskan buku-buku ini lalu kita berangkat."
.
."siap boss."
.
Yoona terkekeh dan mengacak rambut Ninha gemas
.
.
.

__________
.
Yoona keluar dari taxinya bersama Ninha dan sekantong roti madu ditangannya,ia tersenyum menatap rumah yang sudah lama tak ia tinggali semenjak berkencan dengan Kyuhyun
.
."ibu peri apa Teman ibu peri tinggal disini?."
.
."ne...teman ibu peri sangat cantik kau pasti senang mengenalnya,kajja kita masuk."dengan lembut Yoona meraih tangan Ninha dan mengajaknya masuk
.
Langkahnya terhenti saat melihat Minho tengah duduk ditaman seraya menatap jendela kamar Yuri,yeoja itu terkekeh kecil."pasti Yuri sedang mengidam aneh-aneh sampai Minho membuat tenda disitu...ckk."ia bergumam lucu dengan pasangan yang menurutnya unik itu
.
."YAKK..CHOI..
.
Minho mengalihkan pandangannya saat melihat Yoona hendak masuk kerumah Yuri bersama seorang anak kecil yang ia ketahui anak kandung Kyuhyun itu
.
."yoona ya kau...
.
."aigo apa Yuri mengidam yang aneh-aneh eoh?."
.
."ania aku...
.
."kalian pasangan yang lucu..Fighting Chingu....aku masuk dulu eoh."
.
Minho mendesah menatap Yoona yang melangkah masuk bersama Ninha."andai Yuriku seperti Yoona yang mudah menerima masa lalu buruk Kyuhyun aku pasti takkan semenyedihkan ini dan mungkin dua minggu lagi kami akan menikah huh.."ia merogoh ponselnya."aku akan menghubungi Kyuhyun dan meminta tips agar wanita menerima masa lalu prianya seperti Yoona yang mudah menerima masalalunya."ia menekan layar ponselnya lalu menempelkannya ditelinga kanannya
.
.
.
__________
.
Kyuhyun mengabaikan ponselnya yang bergetar dan sibuk menjelaskan tentang isi rapatnya pada para stafnya,kali ini ia sibuk sendiri karna ketiga rekannya sulit dihubungi
.
."okay sekian rapat kali ini,semoga misi kita berjalan lancar."
.
Prok..prokk..prokk..
.
.
Kyuhyun keluar dari ruang rapatnya seraya melonggarkan dasinya
.
Ia merogoh ponselnya yabg bergetar sejak tadi,ia menatap layar ponselnya dimana ada tiga panggilan tak terjawab dari minho dan tiga pesan dari Minho juga
.
Matanya membulat saat membaca pesan dari Minho,dengan begitu panik ia memasukan kembali ponselnya dan berlari meninggalkan gedung hotel
.
"Kyuhyun ah Yoona kerumah Yuri hari ini dan membawa Ninha,hubungan kalian baik-baik saja eoh?"
.
"Kyuhyun-ah Yoona menangis setelah keluar dari rumah Yuri apa ini ada hubungannya denganmu?"
.
"Yakk..Cho Kyuhyun baca pesanku sebelum aku mati penasaran!!!!!"
.
Kyuhyun menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi bahkan berkali-kali mobilnya hampir menyermpet mobil lain saking paniknya
.
Ia memarkirkan mobilnya sembarangan lalu berlari menuju lift,ia menekan tombol lift itu berkali-kali karna lift tak kunjung terbuka
.
."AISH.."ia menendang lift itu lalu berlari menuju tangga darurat
.
.
.
Kyuhyun menekan pasword apartemennya dengan begitu panik lalu masuk mencari sosok gadis yabg dicintainya itu
.
."SAYANG.....YOONA KAU DIMANA...SAYANG..
.
."YOONA YA..
.
Kyuhyun menghentikan langkahnya saat hendak masuk kekamarnya ia melihat pintu ruang kerjanya sedikit terbuka
.
Klekk...
.
Matanya membulat sempurna,jantungnya berdegub cepat,nafasnya terengah,bibirnya terbuka untuk memburu nafas,tubuhnya berkeringat dan menegang kaku saat melihat yoona berdiri didepan meja kerjanya seraya menatap sebuah kertas yang ia yakini surat hasli tes DNA yang menunjukan Ninha adalah anak kandungnya
.
."Yoona.."raut wajahnya semakin dibuat takut saat Yoona mendongak menatapnya dengan tatapan shock juga mata dan hidung yang memerah bekas tangisan

A Man In Love (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang