"Mmhhh... Hahhh..." Ciuman intens itu terlepas. Nafas keduanya sama sama memburu dengan mata yang saling menatap satu sama lain.
Jaemin mengecup bibir yang sudah membantunya untuk menuntaskan nafsunya itu.
"Terimakasih."
Jisung menatap tajam Jaemin, "Dasar sangean. Yang di pikiran Jaemin pas lagi belajar tuh apa si? Masa lagi pelajaran matematika tiba tiba ngaceng."
Jisung rasanya menyesal izin ke kamar mandi tadi. Karena itulah ia tidak sengaja bertemu dengan pacar mesum nya yang dengan tidak tahu diri langsung menariknya memasuki salah satu bilik toilet dan menyuruhnya untuk menidurkan adik kecilnya yang terbangun.
Jisung bisa saja kabur, namun Jaemin saat itu malah mengancamnya.
"Pilih pake mulut kamu atau lubang kamu?"
Mengingat ini masih di sekolah dan jam pulang masih lama. Jisung pada akhirnya mengalah dan memilih menggunakan mulutnya untuk memuaskan lelaki itu.
"Kamu. Yang ada di pikiran aku setiap hari itu kamu, kamu pas lagi senyum, lagi manja, lagi nangis, lagi marah atau kesel, semua tentang kamu. Tapi, kalo aku horny pas mikirin kamu, itu artinya aku mikirin kamu pas lagi--"
"Oke oke Jie paham, ga usah di lanjutin." Jisung dengan cepat memotong perkataan Jaemin. Ia tahu kemana arah pembicaraan lelaki itu.
Jaemin terkekeh gemas, ia kembali mengecup bibir Jisung sedikit lama.
"Istirahat nanti ke kantin bareng, aku jemput kamu di kelas, jangan kemana mana sebelum aku dateng." Jisung dengan patuh mengangguk.
Jaemin menjauhkan tubuhnya, merapikan pakaian dan rambut Jisung yang sedikit berantakan.
"Keluar duluan gih."
Jisung kembali mengangguk, ia membuka pintu bilik toilet yang mereka tempati. Melihat toilet yang sepi, ia dengan santai melangkah kan kakinya keluar. Lalu tak lama setelah itu Jaemin ikut menyusul.
Tak terasa bel istirahat sudah berbunyi. Seperti perintah Jaemin, setelah membereskan bukunya Jisung duduk anteng di kursinya sembari menunggu kekasihnya itu tiba.
"Jie, kantin yok." Haechan, teman Jisung berdiri di samping lelaki itu.
"Duluan aja, Jie lagi nunggu ayang."
"Dih, ayang ayang, masih kecil, sekolah dulu yang bener." Sahut Chenle, salah satu teman Jisung yang lainnya.
Jisung menatap sinis Chenle, "Kecil kecil gini bisa bikin anak kecil."
Haechan dan Chenle melotot terkejut mendengar jawaban Jisung. Bahkan Renjun, yang paling tua diantara mereka pun menutup mulutnya tak percaya. Bayi besarnya yang polos ternyata sudah tidak polos lagi.
"Astaga Jie..." Haechan menggeleng tak percaya.
"Gini nih, udah di bilangin jangan pacaran sama dia. Tingkat mesum nya aja udah bisa nyaingin kakek Sugiono, bayi gue jadi ketularan mesumnya kan." Ucap Renjun.
Jisung langsung cemberut, ia menatap Renjun dengan tatapan polosnya.
"Ngga kok mommy, Jwi masih polos, yang tadi ngomong gitu itu kepribadian Jwi yang lain."
Renjun langsung mendorong Haechan dan memeluk leher Jisung.
"Astaga nak, mommy baru tahu kamu punya kepribadian ganda. Tapi syukurlah ternyata anak mommy ini masih polos." Renjun dengan sayang mengusap kepala Jisung.
Dan Jisung dengan nyaman menyenderkan kepalanya di perut rata lelaki itu.
"Mereka udah gila, kita jangan sampe ketularan." Bisik Haechan yang di angguki Chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby🔞|Jaemsung
Teen FictionCerita oneshoot / twoshoot / threeshoot / lebih Jaemin Jisung. Note: cerita disini akan ending dalam 3-5 chapter atau lebih. Jika sudah end maka cerita selanjutnya berbeda lagi. Tentang Jaemin dengan segala cintanya untuk Jisung. •BxB •18+ •Harap pa...