🔉🔉kata lebah kecil, kakak-kakak yang baca jangan lupa klik bintang di pojok kiri ya,komen juga biar teteh boul semangat nulisnya hihi😋😋
Happy reading all,hope you enjoy 😘😘
🐝🐝🐝
1 hal sederhana yang membuat senyum Dias sama sekali tak luntur adalah kenyataan bahwa kali ini ia mendapat jatah libur di hari minggu. Oh jangan lupakan kali ini juga ia sama sekali tak mendapat telpon untuk cito atau gangguan lainnya. Pasalnya, ia merasa jadwal prakteknya itu jarang sekali memberinya jatah libur di hari minggu, pasti saja biasanya ia mendapat di hari biasa. Sebal.
Padahal kan jika ia mendapat libur di hari minggu terus ia bisa lebih produktif atau bertemu teman-teman yang sama-sama sedang menikmati minggu mereka. Seperti sekarang contohnya, saat ia jogging tadi pagi ia malah berpapasan dengan Gema dan Defrik. Maka berakhirlah ketiganya terdampar di rumah Defrik, menghabiskan minggu dengan beberapa obrolan ringan seputar bagaimana keseharian mereka atau bagaimana Dias yang berdiskusi dengan Gema tentang resep masakan baru kemudian di ganggu Defrik.
Tadi pagi, Gema sempat bertanya dengan mata memicing curiga pada Dias. Katanya kenapa mata gadis itu terlihat amat sembab, tentu saja Dias hanya tersenyum seolah tak terjadi apapun. Lalu dengan santai ia menjawab itu adalah efek dari terlalu lama tidur. Gema tak membalas apapun saat itu, ia hanya memeluk Dias sekilas lalu bersikap normal kembali. Memang ya, menipu seorang yang peka seperti Gema Laverda itu sangat sulit. Tapi detik ini Dias amat bahagia, setelah kemarin malam ia menangis sepuasnya karena merasa sesak akibat ulah kedua orangtuanya kini ia bisa terbahak dengan keras.
Senyum indah Dias semakin merekah ketika ternyata Shila, Aya dan Ragil juga ikut berkumpul di minggu itu. Oh ternyata ada 1 lagi pria yang telat masuk ke rumah Defrik saat itu. Di langkah pertamanya memasuki ruangan tempat mereka berkumpul, pandangan Ozzy langsung bertubrukan dengan Dias. Seolah dunia berhenti, untuk beberapa detik keduanya terdiam, saling memandang dengan tatapan berbinar sampai berakhir dengan kekehan ringan dari keduanya.
Dias lantas bergeser dan menepuk tempat kosong di sebelahnya, menyuruh Ozzy untuk duduk di tempat tersebut. Lelaki dengan bahu lebar itu mendekat, lalu mendudukan dirinya sesuai intruksi Dias tadi.
"Halo Mas, long time no see," Sapa Aya saat itu membuat Dias mengunci kembali mulutnya saat ingin menyapa Ozzy. Hanya saja Ozzy tetap mengusap pelan kepala Dias sebelum duduk sebagai sapaan darinya.
"Haha iya nih, baru balik lagi ke Bandung gue. Apakabar lo?" Tanya Ozzy balik.
Benar juga, terakhir Ozzy bertemu dengan Aya adalah saat gadis itu meminta tolong kepadanya untuk memberikan bekal pada Alga beberapa tahun lalu. Meski pertemuan mereka hanya hitungan jari, namun keduanya masih saling mengingat ternyata.
"Baik, alhamdulillah, allahuakbar."
"Cocok banget jadi guru paud lo itu Kak haha," Ucap Dias sambil terkekeh kecil.
"Ga berubah banget dari jaman dulu pas lo nitipin bekel buat Alga sampai sekarang. Masih selalu full batre," Kata Ozzy seolah menjelaskan secara tidak langsung pada Dias.
"Tuh Mba, tenang. Cuma kenal gara-gara nitip bekel buat doinya aja ko." Perkataan Gema barusan jelas membuat Dias membola, ya Tuhan bocah ini.
Apakah terlihat sekali tadi Dias cukup terkejut karena Aya mengenal Ozzy? Tapi sepertinya tak ada yang sadar itu, tidak sampai Gema dengan polosnya berucap seperti tadi. Maka selamat pada Dias yang kini langsung di hujani dengan tatapan menggoda dari semua orang di seluruh ruangan, di tambah lagi dengan wajahnya yang memerah sempurna kian membakar kejahilan mereka semua.
"Apaan anjir, ko gue?" Tanyanya pura-pura polos.
"Ya masa gue? Gue kan cowo," Balas Defrik langsung.
"Ohh, Dias sama Mas Ozzy? Wah parah sih dunia berasa sempit banget?" Komentar Aya yang takjub akan kenyataan ini.
"Bukan Shila juga yang jelas ya," Tutur Ragil ikut masuk ke percakapan.
"Oh fakyu, gue terjebak di antara 3 pasangan anjrit," Rutuk Aya saat menyadari hanya dirinya yang tak memiliki pasangan.
Sebenarnya di antara 3 pasangan itu tidak ada yang jadian sih, tapi kan setidaknya hubungan mereka selangkah di atas pertemanan, seperti dirinya dan Alga.
Sementara di tempatnya Ozzy tak membuka suaranya, hanya tersenyum lalu memiringkan kepalanya untuk melihat wajah memerah Dias yang menurutnya semakin menambah kecantikan gadis itu.
"Mas ih," Ancam Dias sebal, ia bahkan melotot kecil pada Ozzy.
"Udah ih kasian anjir mukanya Mba Dias udah merah itu." Tanpa dosa Shila menunjuk Dias sekilas.
Dias semakin menunduk, rasanya ingin menghilang saja saat ini, sungguh. Apalagi perkataan Keno kemarin masih terngiang di benaknya, apakah ia benar-benar jatuh cinta pada Ozzy? Tapi bagaimana bisa ia jatuh secepat ini? Ini tak pernah terjadi sebelumnya, maka dari itu Dias sendiri bingung.
Berbanding terbalik dengan Ozzy yang detik itu membulatkan keyakinannya bahwa Dias lah yang ia inginkan. Ah tidak, bukan hanya inginkan, tapi Dias lah gadis yang Ozzy butuhkan sekaligus inginkan. Karena ia merasa dengan Dias dirinya bisa menjadi bahagia, dengan Dias ia bisa menjadi lebih baik. Ozzy yakin serumit apapun jalan yang ia tempuh, Dias lah yang paling ingin ia libatkan di dalam ceritanya. Sejauh apapun ia pergi, Dias lah rumahnya, gadis itulah tempatnya kembali dan beristirahat. Maka hari ini, Ozzy berani beradu nasib dengan menjatuhkan dunianya pada gadis cantik bernama Dibarsya Ashuni. Kini, tak ada lagi keraguan.
Ia hanya perlu berjuang untuk mendapatkan hati gadis itu, ia harap semesta kali ini mendukungnya. Ia harap semoga bumi mendengar bisikannya dan membantunya untuk melangitkan doa tersebut.
"Gema, lo awas aja ya, gue pites lo," Sungut Dias dengan makanan yang cukup penuh di mulutnya. Tadi ia sengaja terus menyibukan diri dengan memakan makanan itu, namun lama-lama tak tahan ingin mengomeli Gema juga.
"Telen dulu..nah kan, nah." Baru saja Ozzy ingin mengingatkan agar Dias menelan dulu makanan di mulutnya agar tak tersedak, gadis itu sudah lebih dulu batuk-batuk. Kontan saja Ozzy dengan sigap memberinya minum dan menepuk punggungnya pelan.
"Ngomel nya pending dulu sampe beres nelen kenapa sih," Omel Ozzy yang hanya di balas cengiran Dias.
"Anjrit cape juga keselek ya."
Dan semua orang yang berada di sana sukses di buat geleng-geleng dengan tingkah ajaib dari Dias.
🐝🐝🐝
KAMU SEDANG MEMBACA
Abyss of Pain
Teen FictionStart : 22 Januari 2021 End : 19 Oktober 2023 Ayo save dulu aja kak, siapa tau jodoh sama ceritaku yakan. Ceritaku yang ini berkaitan ya sama cerita : -Endless Maze -Love Swan -Second Pride -Invisible Rope -Gade of Regret -After Letting You Go Jadi...