60

90 13 1
                                    

🔉🔉kata lebah kecil, kakak-kakak yang baca jangan lupa klik bintang di pojok kiri ya,komen juga biar teh almi semangat nulisnya hihi😋😋

Happy reading all,hope you enjoy 😘😘

🐝🐝🐝

Dias menutup mulut Ozzy yang saat itu sedikit terbuka saking terkejutnya mendengar kabar bahwa Galung akan menikah di akhir bulan ini. Ya Tuhan, ia baru sama bermaafan dengan anak itu 3 hari yang lalu dan kini mendapat kabar besar seperti ini. Tentu saja, Ozzy senang atas itu. Ia juga mengacungkan dia jempolnya untuk Bia yang tak beranjak barang selangkah pun saat kemarin Galung jatuh bangun dari keterpurukannya.

"Balem yang, nanti ada serangga masuk ga jadi nyusul mereka kita," Bisik Dias yang seketika membuat Ozzy merapatkan bibirnya. Gadis itu terkekeh melihat Ozzy yang dengan polos menuruti perintahnya.

"Demi apapun ya gue syok banget anjrit, ini yang muda-muda pada ngelangkahin gue bangke. Taun kemarin Defrik, taun ini Galung." Ozzy terdiam, lalu melirik pada Ragil. "Jangan-jangan abis ini lo ya, Gil."

Namun sayangnya respon Ragil hanya menggeleng sambil tersenyum tipis. "Kayanya ga dulu, Bang. Lo duluan aja ga sih anjir, udah tua juga."

"Bener Bang, nikahin adek gue buruan sono," Ujar Galung merangkul Ozzy santai.

"Iye, nanti 3 bulan lagi kan awal taun. Nah gue yang nikah sama Dias ntar," Balas Ozzy kelewat santai. Lelaki itu malah menggenggam tangan Dias sambil tersenyum kecil. "Soalnya Dias udah acc lamaran gue."

Kontan saja 1 kalimat terakhir itu sukses membuat Galung balik ternganga. "Anjir?" Katanya kehilangan kata-kata.

Dias tercengir kecil, perlahan ia menarik kalung yang di pakainya, lalu ia perlihatkan sebuah cincin sederhana namun mewah pada Galung dan teman-temannya yang sedang berkumpul di rumah Gian kala itu.

Tak hanya Galung, namun Bia, Gian, Ragil, Radin, Arsyad, Gema, Defrik dan Alga yang ada di sana tercengang di buatnya. Ternyata diam-diam pasangan ini sudah memikirkan jalan apa yang akan mereka tempuh.

"Bapa udah tau, Yas?" Tanya Galung menodong.

"Udah, Keno sama Lino juga udah gue kasih tau. Sekalian kemarin minta maaf yang urusan orang tuanya."

"Terus gue calon Kakak ipar lo ga di kasih tau gitu Bang?" Tanya Galung jadi merajuk.

"Tuh kan, kata gue bilang aja sama Galung, lo sih," Sungut Ozzy bercanda pada Dias.

"Biarin sih, ga dadakan ini ko, ya ga ya ga?"

Semua yang ada di sana terkekeh mendengar sindiran tersebut. Memang benar sih, kembaran Dias itu sangat tiba-tiba mengabarkan akan menikah pada mereka. Selain itu juga persiapannya sudah hampir selesai, hingga tak ada yang bisa di bantu lagi selain memberi dukungan semangat.

"Kalau awal tahun, barengan sama cewe gue lahiran ya?"

"Lah, bener juga."

"Gue lahiran perkiraannya akhir bulan ko Mba, jadi kalau lo ambil awal bulan, aman lah ya?" Jawab Gema menenangkan.

"Wah, hadiah nikahnya langsung ponakan, keren," Komentar Gian bertepuk tangan sendiri.

"Si bontot udah mau punya buntut Yan, lo masih aja nutup diri dari Aruna, hadeuhh," Cibir Arsyad di angguki semua orang.

"Cinta dia kaya angsa, tulus banget. Mana mungkin sih gue yang penyakitan pant-"

"Pantes!" Ucap semuanya serempak.

"Bang Gian kudu liat gue deh, gue aja berani ngelangkah, gue aja berani nerima uluran itu. Walau awalnya juga takut, tapi kalau lo mau nyoba siapa tau ending takdir lo berubah." Gema menggenggam tangan Defrik lembut. "Ga cuma gue, tapi Teh Bia, Mba Dias bahkan Arsyad aja udah berani ambil langkah."

Abyss of PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang