22 Pertemuan Pertama Lagi

413 65 3
                                    

Freya duduk di salah satu sudut kafe 1/15 yang tidak jauh dari apartemennya, ia terus memutar-mutar gelas ice lychee tea sejak lima belas menit lalu, minuman itu belum habis dan dia sedang sibuk melamun ketika layar di depannya masih menyala. Jemarinya berhenti mengetik saat judul artikel ketiga baru dia pikirkan, tak minat melanjutkannya lagi. Tak ada gairah sama sekali. Bosan dan hampa.

Tema tulisannya ini berkaitan dengan life style gadis urban, entah mengapa malah menghidupkan kenangan tentang seseorang yang sedang dia hindari beberapa hari ini. Kenan.

Tangannya berhenti memutar gelas, ia harus memaksa diri untuk menyelesaikan tulisannya lagi. Baru satu kalimat pembuka yang berhasil ia ketikan, ia malah teringat nama Gama. Dia memang belum berbicara dengan Gama lagi sejak malam itu, mereka kehilangan komunikasi.

Freya membenamkan wajah di kedua tangannya, mengusir dua bayangan lelaki yang mengganggu pekerjaannya. Masalah ini harusnya ia selesaikan, bukan terus dihindari seperti ini. Ia belum memilki keberanian untuk berhadapan dengan Gama lagi, apalagi dengan Kenan. Ia belum siap menerima kenyataan kalau dia menginginkan Kenan berada di sisinya. Lebih dari teman, lebih dari kenalan.

Sudah lumayan lama Freya menyadari sikap Kenan yang kelewatan baik padanya. Ketika dia akan menyebrang jalan dari depan restoran tempat dia meeting dengan klien, Kenan membantunya. Lelaki itu turun dari mobil dan menyuruhnya tetap berdiri di sisi seberang. Kenan mau mengajaknya berangkat bareng walau tidak selalu searah. Kenan suka masakannya, selalu menghabiskan makanan yang tersedia di piringnya tanpa protes, benar-benar menghargai jerih payah Freya. Laki-laki itu bahkan menawarkan diri untuk selalu ia repotkan setiap hari.

Tiba-tiba bibir Freya menyunggingkan senyuman. Ia rindu memasak di rumah keluarga Malik. Rindu memikirkan ide dan resep baru sepanjang malam, rindu mencoba macam-macam menu setiap sore, bereksperimen di dapur besar itu dengan alat masak yang lengkap. Satu rindu yang jelas terasa baginya, ia rindu aroma Davidoff-nya Kenan.

Ah, banyak sekali intervensi Kenan dalam kepalanya ya?

Teriring rasa penasaran kepada Kenan, akhirnya jari jemari Freya mengetikkan nama itu dalam mesin pencarian yang sudah terbuka di layar laptopnya. Baragkali ia mendapat informasi berharga tentang sosok itu, walau tidak yakin akan menemukan nama Kenan yang dia maksud. Setidaknya dia bisa melihat foto profil dari LinkedIn atau Facebook. Freya tidak mempertimbangkan apakah laki-laki itu bermain Facebook, juga menyingkirkan kenyataan bahwa akan ditemukan puluhan bahkan ratusan nama Kenan di seluruh dunia dalam mesin pencari tersebut.

Ia mencobanya saja. Padahal, selama menjadi penulis ia jarang terlibat mencari informasi pribadi mengenai seseorang. Entah hanya sekadar biography atau data-data prestasi, kecuali informasi beberapa chef ternama yang masakannya luar biasa. Para chef yang dia acungi jempol karena pencetusan menu-menu yang unik.

Google : Kenan Malik.

Freya menekan tombol Enter. Lalu sederet informasi muncul mengejutkan. Informasi yang tidak pernah ia duga sebelumnya, nama Kenan Malik muncul diberbagai link dan media.

"Ada wikipedianya?" gumam Freya dengan mata membulat, masih tidak percaya. Bola matanya segera menyapu judul-judul di bawahnya.

10 Fakta Kenan Malik, idola baru wanita, sang CEO...

Kenan Malik (@kenanmalik.real) Foto dan Video Instagram

Lalu ada sederet gambar dan video yang menampilkan Kenan bersama rekan-rekannya.

Kenan (@KenanMalik) | Twitter

Kenan Malik : Tak menyangka perusahaannya bisa seperti...

Djournal Town (Done)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang