Part 14

519 34 1
                                    


Setelah acara pernikahan, Seok jin membawa krystal ke apartemennya. Mereka sepakat untuk tinggal disana. orang tua menyarankan untuk mengambil cuti bulan madu, tetapi mereka menundanya dengan alasan jadwal Seok jin yang cukup padat.

"Masuklah" Seok jin membuka pintu dan mempersilahkan krystal masuk.

Krystal terkagum melihat design apartement Seok jin yang di dominasi warna putih. Terlihat rapi dan minimalis. Sangat nyaman untuk ditempati dan juga pemandangan indah perkotaan yang sangat cantik.

Krystal tidak menyangka mendapatkan suami yang tajir melintir.

"Kau tidak masalah bukan tinggal disini?" Tanya Seok jin.

"Aku tidak masalah, asalkan keamanannya ketat" ucap krystal.

"Setiap pagi akan datang seorang asisten rumah tangga dari rumahku untuk membantu merapikan apartemen ini sampai siang hari". Jelas Seok jin

"Lalu, dimana kamarku?" Tanya krystal memperhatikan setiap sudut ruangan.

Seok jin menunjukkan pintu yang ada di ujung sebelah kanan. Krystal berjalan untuk melihat kamar tersebut. Kamar yang sangat luas didominasi warna putih dan abu-abu. Not bad, pikir krystal karena ia maklumi jika yang menempati apartemen ini adalah seorang lelaki. Krystal merebahkan tubuhnya dikasur yang empuk. Betapa nyamannya.

Krystal melihat Seok jin membawakan kopernya di ruang ganti pakaian. Seok jin keluar tanpa memakai atasan dan membawa handuk ditangannya. Krystal dapat melihat abs yang tercetak diperut Seok jin, membuat krystal terpesona dengan tubuh Seok Jin.

"Aahhhh" jerit krystal bangun sambil menutup mata.

"Ya!... Apa yang kau lakukan di kamarku?" Tanya krystal.

"Kamarmu?" Heran seokjin sambil mengangkat sebelah alisnya. Lalu Seok jin pun tertawa.

"Ke..kenapa kau tertawa?" Tanya krystal heran membuka matanya menatap Seok jin.

"Kau tidak berpikir kita pisah kamar bukan?" Seok jin berjalan mendekati krystal.

Krystal mencoba mundur tetapi terhalang ranjang di belakangnya. Seok jin semakin mendekat ke arahnya dan membuat krystal terjatuh di kasur. Seok jin semakin menghimpit tubuh krystal di kasur.

"Jika iya, maka semua itu hanya ada di mimpimu jung". Ucap Seok jin.

"Apa yang kau lakukan?" Gugup krystal.

Seok jin menatap manik krystal, lalu semakin mendekatkan wajahnya. Krystal hanya bisa memejamkan matanya.

"Biasakan dirimu kedepannya untuk tidur dengan ku Jung" bisik Seok jin lalu menegakkan tubuhnya.

Krystal membuka mata akibat mendengar perkataan Seok jin.

"Aku tidak mau" ucap krystal.

"Lalu, kau ingin mandi bersamaku?" Ucap Seok jin berjalan menuju kamar mandi.

"Seok jinnnnn, aku membencimu!" Teriak krystal.

"Aku juga, dan mulai sekarang panggil aku oppa. Usiamu lebih mudah dariku" ucap Seok jin.

"Aku tidak Sudi, kau cocok di panggil ajushi, kau sudah tua dan usiamu hampir kepala empat". Ejek krystal

Seok jin menatap tajam ke arah krystal, rahangnya mengeras.

"Kenapa kau tidak terima? Memang begitu kenyataanya, ajushi". Tekan krystal menampilkan smirk andalannya.

Seok jin berjalan cepat  menghampiri krystal, ia menarik tengkuk krystal dan mencium bibir krystal. Ciuman Seok jin sangat agresif. Krystal berusaha untuk melepaskan ciuman tersebut tetapi tubuhnya tidak bisa digerakkan akibat ditindih dengan seokjin. Seok jin melepaskan ciuman tersebut dirasa krystal akan kehabisan napas.

I Hate Handsome Boy (End) by IbelciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang