Sudah sebulan berlalu semenjak kepulangan krystal dari Jeju. Ia berusaha untuk melupakan kejadian tersebut dengan jadwalnya yang padat, seperti pemotretan majalah dan iklan. Semua itu ia alihkan untuk mengalihkan pikiran buruknya akhir-akhir ini. Setelah selesai dengan pekerjaannya krystal bersama dami kembali ke apartemen miliknya. Ia mengistirahatkan tubuhnya di sofa untuk menghilangkan penat.
Dami datang membawa makan malam yang telah mereka pesan melalui handphone. Dami membawa plastik yang berisi makanan ke arah dapur untuk menyajikan makanan tersebut.
"Eonni kemarilah.. makanan sudah siap!" Teriak Dami dari meja makan.
Krystal berjalan lemas ke dapur, sebenarnya ia sangat enggan untuk beranjak dari sofa. Namun ia tidak bisa menghiraukan perutnya yang lapar. Krystal duduk untuk makan bersama dami.
"Eonni makanlah yang banyak agar energimu terisi kembali"
Entah kenapa aroma dari makanan yang diberikan Dami membuat krystal mual, tetapi ia berusaha untuk menahannya. Krystal pun mencoba menyuapkan makanan tersebut kedalam mulutnya dan mengunyah nya dengan perlahan lahan. Krystal merasa perutnya semakin mual, ia dengan cepat segera berlari menuju wastafel dapur untuk memuntahkan makanannya.
"Huek... Huek.."
"Eonni ada apa dengan mu?" Kata Dami sambil membantu menepuk nepuk punggung krystal.
"Aku tidak apa-apa" ungkap krystal setelah merasa baikan.
"Eonni aku akan menghubungi dokter untuk memeriksamu" kata Dami khawatir.
"Tidak perlu, aku tidak apa-apa. Mungkin karena aku kelelahan dan tidak makan tepat waktu jadi magh ku kambuh".
"Maafkan aku eonni, seharusnya aku lebih memperhatikan mu" sesal Dami dengan mata berkaca-kaca.
"Ini bukan salahmu Dami, aku yang lupa karena terlalu asik bekerja" ucap krystal mencoba tersenyum untuk menenangkan Dami.
"Kalau begitu eonni istirahat saja agar merasa lebih baik. Aku akan membuat makanan untuk meredakan mual eonni"
"Terima kasih Dami, aku istirahat dulu". Krystal berjalan menuju ke kamarnya.
***
Seseorang masuk kedalam ruangan CEO yang sangat luas dan rapi. Ia berjalan menghadap ke atasannya yang sangat serius mengecek berkas pekerjaannya. Dia adalah Kim Seok jin.
"Informasi apa yang kau dapatkan hari ini hanbin? "
"Nona krystal akhir akhir ini memiliki jadwal yang padat sehingga membuat ia lebih ekstra bekerja dari biasanya"
"Apa ada hal aneh yang ia lakukan atau terjadi padanya?"
"Sejauh ini belum ada tuan".
"Terus ikuti dia jangan sampai lengah""Baik tuan" Hanbin pergi meninggalkan ruangan.
Seok jin menghempaskan berkas yang ia pegang dan menanggalkan kacamata yang ia gunakan. Kemudian ia berjalan menuju lemari yang terdapat wine dengan harga yang cukup fantastis.
Seok jin menyesap wine yang terasa manis sekaligus pahit. Tidak seperti biasanya, ia tidak akan meminum di jam kerja seperti ini. Entah mengapa sekarang Seok jin sangat ingin minum untuk menghilang pikirannya yang kacau.
Seok jin menatap pemandangan perkotaan yang mulai senja dengan mencengkram erat gelas yang berisi wine lalu melemparkannya kelantai dan membuat gelas itu pecah perkeping keping. Seok jin tidak tau mengapa akhir akhir ini ia bertindak diluar batas. Emosinya semakin tidak stabil dan parah, selama ini ia tidak pernah seperti ini. Seok jin menduga semua ini disebabkan nama yang selalu bersarang di otaknya sebulan terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate Handsome Boy (End) by Ibelcia
Hayran KurguKisah yang menceritakan jungkir balik kehidupan Krystal yang damai harus kacau setelah seorang pria bernama Seok Jin masuk kedalam hidupnya. Lantas bisa kah Krystal menghindar darinya? Lalu apakah Seok Jin akan membiarkannya Krystal pergi setelah w...