Dokter sedang memeriksa keadaan krystal yang tengah berbaring di ranjang. krystal melihat ibu dan ayah mertuanya menatap khawatir padanya. Namun krystal tidak bisa menebak bagaimana Seok jin menatapnya. Raut datar dan tatapan yang menusuk kepadanya membuat krystal takut Seok jin marah terhadapnya.
"Sepertinya suami anda sangat khawatir". Bisik dokter tersenyum.
"Dia mengkhawatirkan bayi kami" bisik krystal.
"Tapi, saya melihatnya tidak seperti itu" pikir dokter.
"Apa nona, ada mencicipi udangnya?" Tanya dokter.
"Aku tidak memakan udangnya dan hanya mencicipi bumbunya saja" lirih krystal.
Dokter tersenyum "tidak ada yang serius, karna anda sedang hamil saya tidak bisa memberikan obat minum, tapi saya akan memberikan salep untuk mengurangi gatal dan ruamnya". Jelas dokter.
Setelah dokter memeriksa krystal ia pamit untuk segera pergi dari sana. Tuan dan nyonya Kim juga keluar meninggalkan kamar tersebut. Seok jin menatap krystal sejenak, lalu pergi meninggalkan krystal. Krystal ingin menangis kembali, Seok jin benar benar marah padanya.
***
Seok jin kembali kerumah setelah membeli salep yang disarankan oleh dokter di apotek. Ia berjalan menuju ke kamarnya untuk mengobati krystal.
"Seok jin, eomma ingin bicara" ucap nyonya Kim lembut.
Seok jin menghentikan langkahnya ketika mendengar ucapan ibunya. Nyonya Kim menghampiri Seok jin.
"Seok jin, eomma minta maaf atas kejadian ini. Eomma benar benar tidak tahu krystal akan seperti ini, eomma tidak bermaksud untuk mencelakakan mereka". Ucap nyonya Kim sedih.
Seok jin menghela napas, ia benar benar kalut jika kejadian seperti dulu terulang kembali.
"Eomma, aku tahu maksud eomma baik. Tapi belum tentu itu baik bagi orang lain. Kedepannya, tolong jangan membebaninya, dia tidak sama dengan kakak ipar. Eomma tahu ia juga pernah mengalami hal lebih parah dari ini dan aku turut serta didalamnya"Jelas Seok jin marah.
"Maafkan eomma, Seok jin" sesal nyonya Kim.
"Kata itu Bukan untukku eomma, tapi untuk krystal" ucap Seok jin lalu berjalan meninggalkan ibunya.
Seok jin memasuki kamarnya, ia melihat krystal yang masih duduk bersandar di ranjang. Seok jin duduk disamping krystal. Ia memperhatikan tangan krystal lalu mengambil salep dan mengoleskannya. Krystal merasa canggung karena Seok jin tidak bersuara.
"Oppa bagaimana kau tahu jika aku alergi terhadap udang?" Tanya krystal.
"Aku memperhatikanmu saat pesta perayaan dulu dan menanyakan kepada dami" jelas Seok jin.
"Apakah sakit?" Ucap Seok jin memecahkan keheningan.
Krystal menggelang "sedikit gatal" ucap krystal.
Lalu tiba tiba Seok jin memberikan kapas yang mengandung alkohol ke ujung jari krystal.
"Auwhhh... Perih" ringis krystal.
"Mengapa kau tidak menolaknya Jung?" Ucap Seok jin lalu meniup tangan krystal sehingga membuat tubuh krystal kaku dan jantungnya berdetak kencang.
"Aku.. tidak ingin mengecewakan eommonim. Aku ingin seperti kakak ipar agar bisa menyenangkan eommonim. Jadi aku ingin belajar, setidaknya agar aku terlihat pantas berada ditengah kalian" jelas krystal "pantas disampingmu. kau menginginkan wanita yang pandai memasak, bisa mengurus rumah, dan wanita sederhana. Aku akan berusaha menjadi seperti itu". Ucap krystal dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate Handsome Boy (End) by Ibelcia
FanficKisah yang menceritakan jungkir balik kehidupan Krystal yang damai harus kacau setelah seorang pria bernama Seok Jin masuk kedalam hidupnya. Lantas bisa kah Krystal menghindar darinya? Lalu apakah Seok Jin akan membiarkannya Krystal pergi setelah w...