Part 17

448 30 5
                                    




Seok jin merasakan perubahan krystal seminggu terakhir ini, krystal mulai mendiamkannya serta mengacuhkannya. Seok jin tidak tahu mengapa krystal seperti itu. Jika ia bertanya krystal selalu menjawab tidak ada apa-apa. Responnya pun sangat minim ketika Seok jin mengajaknya berbincang. Apa mungkin ia berbuat salah? Terka Seok jin.

Drama Seok jin sebentar lagi akan berakhir penayangannya. Namun kerjaan kantornya masih lumayan banyak, bisa dibilang keadaan keuangan kantornya lagi tidak stabil karena manager keuangannya melakukan korupsi. Untuk itu Seok jin harus bekerja untuk memulihkan kembali kondisi finansial kantornya. Sudah beberapa hari ini ada notif keterangan belanja masuk di handphonenya. Bahkan 1 hari ada 10 sampai 20 pesan. Itu semua berasal dari black card yang ia beri ke krystal.

Awalnya ia masih memaklumi krystal membeli barang barang yang menurutnya masih wajar. Ia tidak masalah jika krystal membeli baju, tas, dan sepatu branded. Namun yang membuat Seok jin tidak habis pikir, krystal juga membeli perhiasan yang harganya seperti 1 buah mobil Lamborghini. Tidak hanya itu krystal juga membeli beberapa mobil keluaran terbaru. Apa krystal mau membuatnya miskin? Seok jin tidak akan miskin walaupun krystal menghabiskan saldo di black card-nya tapi ia hanya tidak suka dengan perbuatan yang menghambur hamburkan uang.

Seok jin pulang ke apartemen untuk meminta penjelasan krystal. Ia melihat krystal duduk menonton tv sambil memakan buah. Krystal merasa terganggu ketika TV nya tiba tiba mati, lalu ia melihat Seok jin yang mematikan tv-nya.

"Apa yang membuat oppa cepat pulang?" Tanya krystal heran.

"Ada yang harus kita bicarakan" ucap Seok jin datar.

"Apa maksud semua ini Jung?" Tanya Seok jin mengeluarkan struk pembelian.

"Ohh itu aku belanja" ucap krystal.

"Iya, aku tau kamu belanja. Tapi tidak perlu membeli sesuatu yang tidak penting" ucap Seok jin mulai tersulut emosi.

"Tidak penting bagi oppa, Tapi bagiku penting" ucap krystal.

"Penting bagi mu? Aku hanya tidak suka dengan orang yang menghambur-hamburkan uang". Ucap Seok jin.

"Oppa tidak suka? Lalu kenapa tidak menceraikan ku dan kau bisa hidup dengan wanita idamanmu, lemah lembut, wanita yang sederhana dan bisa memasak." ucap krystal emosi.

Seok jin semakin marah mendengar penuturan krystal. 

"Kau sangat kekanakkan, jung" geram Seok jin menahan emosi.

"Iya aku sangat kekanakkan, lalu oppa mau apa!" Marah krystal.

"Krystal!!!" Teriak Seok jin marah.

"Kenapa? Kau ingin memukulku?" Ucap krystal tidak memanggil Seok jin dengan sebutan oppa lagi.

Seok jin mengepalkan tangannya hingga urat urat tangannya terlihat. Wajahnya mengeras.

"Aku membelinya karena anakmu yang menginginkannya, mungkin kau tidak akan mempercayainya karena dimatamu, aku wanita yang buruk. kau bahkan tidak merasakan diposisi ku, berada di ruangan persegi setiap harinya terisolasi dari dunia luar membuatku seperti dipenjara. Sementara kau, kau bebas melakukan apa pun. Kau bertemu dengan orang yang ingin kau temui setiap harinya. Kau bahkan tetap bisa melakukan aktivitas mu. Sementara aku? Aku harus bersembunyi. Aku bahkan tidak bisa muncul sesuka hatiku, tidak bisa bertemu dengan orang lain. Aku merindukan kehidupan ku yang dulu." jelas krystal menangis lalu pergi meninggalkan Seok jin.

Seok jin terduduk di sofa mendengar semua perkataan krystal bahkan matanya sudah merah menahan tangis. Seok jin benar-benar merasa buruk terhadap krystal. Ia mencoba melakukan sesuai keinginan krystal untuk menyembunyikan pernikahan ini dan melindungi krystal dari para netizen yang berpikiran sempit, ia pikir dengan begitu krystal tidak akan terluka. Namun semua itu malah membuat krystal semakin terluka dengan ruang gerak yang terbatas.





I Hate Handsome Boy (End) by IbelciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang