10 tahun yang lalu
Berkali-kali Alyssa melihat jam yang ada dipergelangan tangannya. 6 menit lagi waktunya masuk sekolah. Namun dirinya masih dalam perjalanan yang tidak mungkin sampai dalam waktu 6 menit. dia menggerutu dirinya sendiri, karena setelah sahur tadi dia malah ketiduran. Sedangkan hari ini adalah Masa Orientasi Siswa (Mos).
Benar saja, setelah dia sampai di depan gerbang sekolahnya, hampir saja pintu gerbang itu ditutup oleh satpam. Namun beruntungnya satpam itu masih berbaik hati untuk memperbolehkan dia masuk.
Dia langsung memakai atribut yang diperintahkan oleh osis 3 hari yang lalu. Topi caping yang terbuat dari anyaman bambu, namatag dengan ukuran 25x25 berwarna pink, pita yang dipakai dikerudungnya sebanyak 7 buah- sesuai bulan lahir- juga berwarna pink.
Dia bergegas untuk pergi kelapangan upacara, karena upacara pembukaan MOS sudah dimulai. namun ditengah perjalanan ada seseorang yang menghadangnya. tas yang dia pakai ditarik. mau tidak mau di berhenti.
"Kenapa kamu telat?" tanya seseorang laki-laki bertubuh besar itu kepadanya.
"Macet," jawab Alyssa seenaknya. Allyssa tidak mungkin berkata jujur kalau dia kesiangan.
"Gak ada alasan lain? Jakarta emang macet. Nggak usah tinggal di ibukota kalau gak mau kena macet. harusnya kamu bisa lebih disiplin." Alyssa hanya mangangguk-anggukkan kepalanya. lalu dia langsung meninggalkan laki-laki itu dan menuju lapangan upacara, berbaris sesuai dengan kelompoknya. Kelompok sakura.
Selesai upacara ada seseorang yang menariknya ke belakang. Tubuhnya hampir saja terjatuh kalau saja dirinya tidak menjaga keseimbangan. Dia berdecak kesal.
"Urusan kita belum selesai! Push up 50 kali." Alyssa mengerutkan kening. dia bingung sebenarnya apa kesalahannya kepada laki-laki itu. dia yakin kalau laki-laki yang memakai almamater berwarna navy dengan garis diantara kerahnya itu adalah kakak kelasnya. mungkinkah dia OSIS? tanya Alyssa dalam hati.
"Salah saya apa ya kak ?" tanya Alyssa dengan memasang wajah bingungnya.
"Masih nanya salah kamu apa? udah telat, gak sopan,gak disiplin. Cepetan push up kalau gak saya tambahin hukumannya !"
Mau tidak mau Alyssa mengikuti perintah kakak osis itu.
Teman-teman yang lain sudah memasuki kelas. alyssa malu setengah mati karena banyak yang melihat dia sedang dihukum.
Keringat pun membanjiri tubuhnya. meskipun masih pagi, namun tetap saja sinar matahari membuatnya kepanasan. ditambah lagi dirinya yang sedang berpuasa. Tubuh Alyssa terasa lemas dan wajahnya terlihat pucat.
"Apa-apaan ini Faiz?" muncul sesorang laki-laki yang memakai jas almamater senada dengan laki-laki bertubuh besar itu. Alyssa mencoba melihatnya, namun pandangannya terhalang oleh pantulan sinar matahari yang menerpa wajah itu.
"Dia baru pertama kali masuk saja sudah gak disiplin. dan sekarang gue lagi mendisiplinkan dia." jelas laki-laki yang dipanggil faiz tadi dengan menekankan kata 'disiplin'.
temannya itu menyahut. "Bukan begini caranya mendisiplinkan orang. lagian juga kan ini lagi puasa, lo gak liat apa mukanya udah pucat banget gitu. Kalo kenapa-napa lo mau tanggung jawab?"
faiz terdiam. temannya itu benar. Tapi dia masih kesal dengan sikap Alyssa yang menurutnya tidak sopan kepadanya. terlebih lagi temannya itu membela Alyssa
"Bangun," ucap laki-laki itu. faiz hanya mendengus kesal.
Alyssa langsung berdiri dan merapikan pakaiannya yang mulai kusut. Membenarkan atribut-atribut yang sedang dipakainnya.
"Makasih ya kak, kalau gak ada kakak mungkin aku udah pingsan ." Alyssa melirik faiz yang sedang menahan kesal.
"Kakak baik banget." ucapnya dengan tulus

KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Halal
Spiritual10 tahun lamanya Alyssa Nazilatun Ni'mah memendam cinta dalam diam. merajut rindu dalam doa dan terang-terangan memohon kepada Allah untuk menjadikan Mohammad Zidan Aiman Naza untuk menjadi takdirnya. siapa sangka garis takdir keduanya saling terik...