18

8 2 0
                                    

Alyssa tidak tau apa yang harus dilakukan. Alyssa juga tidak tahu keadaan macam apa ini. Ibu yang telah melahirkannya menyuruhnya membuat pilihan untuk suaminya. Memilihnya atau memilih wanita itu. Ya Veronika yang akan menjadi istri kedua dari zidan, suaminya. Mamah Alyssa tidak rela jika putri kesayangannya itu dimadu. Percakapan dengan mamahnya saat dirumah tadi terekam jelas bagai sebuah kaset di memori otaknya.

" Mamah ga mau kamu dimadu, Al." Ucap mamah Alyssa terlihat marah.

" kamu harus buat pilihan, Zidan milih kamu atau wanita itu. Jika zidan memilih wanita itu, kamu minta cerai darinya."

" Al ga mungkin ninggalin ka zidan, mah. Al...Al... Cinga sama ka zidan." Ucap Alyssa, suaranya mulai tersendat karena menahan tangisnya.

" wanita memang lebih memakai perasaannya al, ketimbang lelaki yang menggunakan logika. Tetapi coba kamu pikirkan lagi, Apa kamu rela melihat suami kamu bersama dengan wanita lain dihadapan kamu? Cinta dan sayangnya terbagi 2. Bagaimana kalau suami kamu lebih memilih istri mudanya ketimbang kamu? Mamah ngga rela jika anak mamah merasakan sakit hati terus." Mamah Alyssa mulai melembut. Matanya terlihat sendu memandang Alyssa .

"Kamu pikir apa alasan mamah menggugat cerai papah kamu dulu?"

Alyssa terdiam. Mulutnya seperti tersumpal sebuah batu besar yang menahannya untuk berbicara. Ditambah dirinya yang tidak mengetahui alasan mamahnya dulu memilih berpisah dari papahnya.

Melihat Alyssa terdiam dan tidak menjawab pertanyaannya, Mamah Alyssa mulai bersuara lagi " Papah kamu ingin menikah lagi." Alyssa tersentak. Dia tidak menyangka kalau kasusnya bisa sama dengan apa yang pernah dilalui oleh mamahnya. " Dengan perempuan yang jelas berumur lebih muda jauh di bawah mamah. Padahal waktu itu papah kamu dan mamah menikah dulu, mamah mengajukan syarat agar bisa menikahi mamah. Yaitu dengan tidak poligami. Mamah ingin seperti Fatimah yang menjadi istri satu-satunya ali. Dan juga ingin seperti khadijah yang selama hidupnya tak pernah dimadu oleh Rasulullah." Sesekali mamahnya mengusap air matanya dengan tangannya. Lalu melanjutkan " Apa mamah salah meminta hal semacam itu Al? Mamah ngga mau kamu juga merasakan apa yang mamah rasakan."

Alyssa segera memeluk mamahnya. Dia tidak menyangka kalau mamahnya bisa memendam sendiri perasaannya. Tanpa ada seseorang yang tahu. Bahkan Alyssa tidak yakin kalau abangnya bisa tahu hal ini.

"Apa mamah masih mencintai papah?" Tanya Alyssa. Dia penasaran dengan perasaan mamahnya saat ini karena Alyssa pernah melihat mamahnya menangis dikamar saat memandangi sebuah figura foto, yaitu foto papahnya.

" Iya.. bahkan sampai detik ini mamah masih mencintainya."

Alyssa tidak sanggup lagi mendengar cerita mamahnya itu. Air matanya sudah jatuh, bahkan semenjak mamahnya mulai bercerita.

"Apa mamah ngga bisa untuk ikhlas dengan hadirnya wanita itu?"

Mamahnya itu tersenyum saat putrinya melontarkan pertanyaan. Tapi dengan jelas senyum itu menunjukkan kalah mamah Alyssa sedang menahan sakit hatinya selama ini dipendamnya.

" Ikhlas ga semudah yang kamu ucapkan Al. Mamah juga sudah mencobanya... mencoba, menerima semuanya tapi tetap tidak bisa." Mamah Alyssa diam sejenak "Mamah tidak sekuat itu."

Alyssa menggenggam jemari tangan mamahnya untuk memberikan kekuatan kepada orang yang sangat di sayangnya itu.

Mamah hargai keputusan kamu untuk betahan disamping suamimu. Mamah juga tidak mau kamu menyesal dengan keputusanmu karena melepaskannya. Seperti mamah yang hanya mampu mencintai papah kamu diam-diam. Satu yang harus kamu ingat Al, Cinta sejati tidak pernah didapat dengan cara meminta-minta."

Sekali lagi Alyssa memeluk mamahnya itu. Mendekapnya dengan lembut dan juga merasakan apa yang mamahnya rasakan.

Lamunannya buyar saat sebuah taksi berhenti dihadapannya. Saat ini Alyssa tengah berdiri di halte dekat rumah mamahnya untuk menunggu zidan menjemputnya. Alyssa sengaja tidak meminta zidan menjemput di rumah mamahnya agar mamahnya tidak melampiaskan kesalahannya kepada zidan.

Kekasih HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang