11

28 10 0
                                    

"Al bangun..." Ucap Zidan sambil menggerak-gerakan bahu alyssa. Bukannya bangun, Alyssa malah menarik selimutnya sampai seluruh badannya tertutup. Alyssa semakin terlelap dibalutan hangat selimutnya. Sekali lagi zidan mencoba membangunkan istrinya. Zidan menarik selimut itu hingga terlepas dari tubuh alyssa. Sebagai ganti selimut itu alyssa memeluk gulingnya dengan erat.

"Sayang Bangun dong, udah setengah 4, Nanti ngga kebagian tahajjud loh." Ucap zidan yang masih sabar membangunkan alyssa.

"Al masih ngantuk kak. Alyssa baru tidur sebentar ." Ujar alyssa dengan suara seraknya, khas orang bangun tidur. Matanya sama sekali belum terbuka.

"Iya kakak tahu, ntar habis subuh tidur lagi aja deh." Zidan mendekatkan mulutnya ketelinga alyssa seraya membisikkan sesuatu " Allah merahmati suami yang bangun di malam hari dan menunaikan shalat. Kemudian ia membangunkan istrinya, dan jika ia enggan maka dipercikkan air ke mukanya.

"kamu mau bangun atau kakak...." Zidan menyeringai. Sedetik kemudian alyssa langsung bangun dan duduk dengan kesadaran yang belum sepenuhnya. Alyssa mengucek-ngucek matanya untuk menyesuaikan cahaya lampu. alyssa tidak mau zidan melakukannya lagi.Alyssa paham, kalau zidan sudah membicarakan seperti itu maka zidan akan benar-benar merealisasikannya. Membangunkan dengan memercikkan air ke wajah alyssa.

"Jam berapa ini ka?" Tanya alyssa. Tangan kirinya terangkat untuk menutupi mulutnya yang sedang menguap. Alyssa melihat jam dinding yang terpajang di kamar itu. "Setengah 4?" Kenapa kakak baru banguni alyssa?"

Alyssa langsung bangkit dari ranjang. kemudian dia menyambar handuk lalu buru-buru masuk kamar mandi untuk membersihkan badannya. Zidan yang melihat tingkah alyssa hanya terkekeh saja. Lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.

Alyssa keluar dari kamar mandi dengan terburu-buru. Dia melihat zidan yang tengah duduk di atas sajadahnya. Gerakannya dia percepat karena jam sudah menunjukkan pukul 4 kurang. Buru-buru alyssa memakai mukenannya lalu mengikuti zidan dari belakang. Berdua, Berebut ridha Allah. berdua pula meraih cinta Allah.

Adzan subuh terdengar, Zidan bangkit dari duduknya lalu segera berangkat ke mesjid untuk shalat subuh berjama'ah. Sedangkan alyssa shalat subuh berjamaah dengan ibu mertuannya dan adik iparnya.

"Alyssa mau kemana ? Katanya mau tidur lagi." Ucap zidan ketika memasuki kamarnya setelah pulang dari mesjid. Zidan melihat alyssa yang tengah memakai jilbabnya.

"Al mau buat sarapan kak."

Zidan mendekatkan ke arah alyssa. jarak keduannya sangat dekat.

"Bukannya rambut kamu masih basah? Nanti pusing kalo ditutup gitu." Tangan zidan meraih jilbab yang dipakai alyssa, Lalu membukanya dengan perlahan. Alyssa terkesiap dengan tingkah zidan. Jantungnya sudah berdetak lebih kencang.

"kakak lebih suka begini." Ucap zidan sambil mengusap lembut kepala alyssa. "Tapi hanya di depan kakak aja loh ya." Zidan terkekeh. lalu membenarkan anak rambut yang menutupi wajah alyssa.

Zidan menyentuh rambut alyssa yang terurai lalu mendekatkan ke hidungnya. Wangi shampo menyeruak ke indra penciuman zidan. Alyssa terpaku melihat tingkah suaminya. Jantungnya sudah tidak karuan lagi.

"Kak, Alyssa mau bikin sarapan dulu ya." Ucap alyssa buru-buru menjauhkan tubuhnya dari zidan. Alyssa tidak mau kalau setelah ini dirinya harus pergi ke dokter spesialis jantung karena merasakan jantungnya sudah turun ke perut.

"Yaaa Alyssa! Kamu lupa? Bercandanya suami-istri itu dinilai ibadah oleh Allah." Ucap zidan setengah berteriak, Karena alyssa sudah melewati pintu kamarnya.

"Ibadah sih ibadah kak. Apa kakak mau pagi ini ngga sarapan? Jadi, Nai mau buat sarapan dulu, Okey." Alyssa menyatukan ibu jarinya dengan jari telunjuknya hingga membentuk huruf 'O' lalu mengerlingkan mata kirinya. Alyssa langsung berjalan menuju dapur tanpa memperdulikan zidan yang memanggilnya.

Kekasih HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang