10 tahun lamanya Alyssa Nazilatun Ni'mah memendam cinta dalam diam. merajut rindu dalam doa dan terang-terangan memohon kepada Allah untuk menjadikan Mohammad Zidan Aiman Naza untuk menjadi takdirnya. siapa sangka garis takdir keduanya saling terik...
terimakasih atas dukungan kalian semua yang membaca cerita saya.
Jangan lupa kasih vote dan komentar kalian ya supaya saya lebih semangattt lagi nulisnya
Salam Senja⛅️
********
"Selamat Za, Akhirnya ente bebas juga." Ucap Ammar sambil mengulurkan tangannya ke zidan, Zidan pun membalasnya lalu merangkul teman yang sekaligus kuasa hukumnya.
"Ini juga berkat usaha kamu. Terima kasih ya." Ucap zidan tulus
"Tapi ane bingung Dan, Kenapa si vero mencabut tuntutannya ya?" Zidan mengendikkan bahunya saat ammar bertanya. Karena zidan juga tidak tahu alasan dibalik apa yang dilakukan veronika.
Senyum diwajah zidan semakin mengembang saat zidan melihat seseorang yang datang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zidan sudah tidak sabar memeluknya. Menyalurkan rasa rindunya yang selama initertahan karena berpisah. Orang itu semakin dekat dan ketika sampai zidan langsung membawa orang itu kedalam pelukannya.
"Al, Kakak kangen." Ucap zidan yang masih memeluk alyssa. Alyssa langsung melepas pelukan itu. Kali ini bukan karena rasa mualnya mencium bau suaminya, Tapi alyssa malu karena ditempat itu tidak hanya mereka berdua saja, Tapi juga ada ammar dan juga saida yang melihatnya.
"Malu kak.." Pipi alyssa memerah. Zidan yang gemas dibuatnya, Mengulurkan tangan untuk menyentuh semburat diwajah itu. Kepala alyssa menunduk untuk menyembunyikan warna merah di wajahnya yang alyssa yakini seperti kepiting rebus.
"Mas Zidan! Saida dicuekin!"Teriak saida, Dengan wajah yang pura-pura cemberut. Zidan juga alyssa langsung tersadar dan mencoba untuk bersikap biasa. Zidan memajukan langkahnya untuk menghampiri adik perempuannya itu yang berada tidak jauh darinya. Lalu mengusap puncak kepala adiknya dengan lembut.
"Mas juga kangen sama adek mas yang bawel ini." Zidan menekan kata bawel saat bicara sambil mencubit hidung saida. Alhasil hidung saida memerah.
"Tapi aku ngga kangen tuh sama mas." Ledek saida, Dia kesal karena zidan sudah membuat hidungnya merah. Zidan hanya terkekeh mendengar jawaban adiknya.
"Ane kira ente ngga bisa meluk cewek dan." Bisik ammar. Zidan menyikut ammar dengan lengannya.
"Habisnya dulu ente dingin banget sih sama cewek-cewek di kampus kita. Ane kira ente jeruk makan jeruk." Lanjut ammar sambil tertawa.
"Rese! Kalau yang ini beda bro, Udah halal. Saya nyesel deh nikah-"
"Hah kenapa nyesel? Istri ente galak? Atau suka KDRT ke ente? Atau malah lebih parah dari itu?" Tanya Ammar.
Zidan terkekeh dengan ucapan ammar. Padahal zidan belum selesai berbicara tapi sudah dipotong olehnya.
"Maksud saya, Nyesel kenapa ngga dari dulu aja nikah. Haha" Ucap zidan sambil tertawa, Karena meliha perubahan wajah ammar yang terkejut dengan ucapannya.