Saida mengetuk pintu kamar Alyssa, semenjak zidan masuk penjara saida tinggal dirumah kakaknya itu untuk menjaga Alyssa. Dia khawatir dengan kakak iparnya itu, karena sejak subuh tadi Alyssa belum keluar kamar. Lama, Alyssa belum juga membukakan pintu. Saida takut terjadi sesuatu kepada Alyssa. Sekali lagi Alyssa mengetuk pintu kamar itu.
Pintu terbuka dan Alyssa muncul dari dalam.
"Ada apa ?" Ucap Alyssa
Saida terkejut melihat penampilan Alyssa. Kemeja yang kebesaran, rambut yang acak-acakan dan juga lingkar mata yang menghitam.saida yakin kalau Alyssa tidak tidur semalaman."Aku udah buatkan sarapan, kita sarapan sama-sama yuk mba." Saida menarik tangan Alyssa untuk mengikutinya menuju ke meja makan. Alyssa memandang dua mangkuk yang sudah tersedia disana. Lalu saida menyuruhnya untuk duduk dan Alyssa menurutinya.
"Ini kamu yang masak?" Tanya Alyssa saat dia melihat sup jagung asparagus yang ada di mangkuk itu. Dia melihat ke arah saida yang sedang mengangguk.
"Maaf ya, mbak ngerepotin kamu. Harusnya kan mba yang bikini-"
"Ngga apa-apa mba" saida memotong ucapan Alyssa. "Udah lama aku kepengen punya kakak perempuan loh, jadi aku udah anggap mba seperti kakak kandungku sendiri. Dimakan ya mbak." Lanjut saida sambil menggenggam lembut tangan Alyssa. Alyssa mengangguk.
Alyssa menyendok sup tersebut. Belum sempat sup itu masuk ke dalam mulutnya, Alyssa merasakan perutnya bergejolak, bau sup itu terlalu menyengat di indra penciumannya. Alyssa buru-buru beranjak menuju kamar mandi.
Alyssa memuntahkan segala isi perutnya, namun hanya air yang keluar karena dia belum memakan apa-apa. Alyssa melihat pantulan dirinya di cermin wastafel, wajahnya terlihat sangat pucat dengan kantung mata yang menghitam. Lalu Alyssa menyalakan keran dan langsung membasuh wajahnya agar terlihat lebih segar.
Saida sudah berdiri didepan pintu kamar mandi dengan raut wajah khawatir. Kemudian saida membantu Alyssa berjalan untuk duduk dikursi. Ada sedikit perasaan tidak enak dihati Alyssa, karena saida sudah membuatkannya sarapan tapi reaksinya malah seperti itu.
"Saida, maafin mba. Bukannya mba tidak mau makan masakan kamu. Tapi belakangan ini mba sering mual saat mencium bau menyengat makanan."
"Mba hamil?" Tebak saida
"Eh." Alyssa terkejut dengan ucapan saida . Lalu menggeleng antara menjawab 'engga' atau 'engga tahu'.
"Nih ya mba, menurut aku sih mba lagi ngalamin morning sickness. Itu loh mba yang setiap pagi selalu merasa mual dan pengen muntah. Terus ngga bisa nyium bau-bau yang menyengat. Apa mba juga kaya gitu?" Jelas saida dengan sok tahunya.
Alyssa mengangguk
"Dari mana kamu tahu?" Tanya Alyssa. Dia bingung, bagaimana adiknya ini bisa lebih berpengalaman daripada dirinya yang sudah menikah.
"Menurut cerita-cerita yang aku baca sih mba hehe." Saida terkekeh. "Mba udah check kerumah sakit?"
Alyssa menggelengkan kepalanya. Dia ingat waktu itu zidan ingin membawanya kerumah sakit, tapi malah ditolaknya. Dengan alasan tidak mau minum obat. Alyssa merutuki dirinya, andai saat itu dia mau, pasti zidan sangat bahagia mendengar kabar itu sebelum dirinya dimasukan ketahanan.
" kalau begitu, kita kerumah sakit ya mba buat mastiin."
Alyssa mengangguk dengan tersenyum.
********
"Bagaimana mar, Apa kamu menemukan bukti ?" Tanya zidan kepada pengacaranya.
Ammar menggeleng. "Sepertinya ada yang aneh deh, Dan." Zidan mengerutkan kening mendengar perkataan lawan bicaranya itu. "Ane ngga nemuin CCTV tanggal ente dijebak."

KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Halal
Spiritual10 tahun lamanya Alyssa Nazilatun Ni'mah memendam cinta dalam diam. merajut rindu dalam doa dan terang-terangan memohon kepada Allah untuk menjadikan Mohammad Zidan Aiman Naza untuk menjadi takdirnya. siapa sangka garis takdir keduanya saling terik...