37. AKHIR

5K 297 20
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya klik bintang 🌟 yang berada di pojok bawah ;)

Tinggalkan komentar juga diakhir

Terima kasih dan Selamat membaca ❣️

–oOo–

“Sebenarnya lo siapa? Lo mau bawa gue kemana” tanya Jian kepada orang di depannya yang sedang menyetir mobil. Saat ini mata Jian ditutup kain dan tangannya diikat dengan tali sehingga dia tidak bisa melihat dan tidak bisa bergerak bebas.

Sudah 4 hari Jian diculik olehnya. Jian juga tidak tahu apa motif orang ini, tapi sepertinya sebelum ia diculik Jian sempat sekilas melihat postur tubuh orang tersebut dan Jian merasa tidak asing dengan postur tubuh orang yang menculiknya.

Kejadiannya 4 hari yang lalu ketika Jian meninggalkan Luby karena dirinya sangat kecewa oleh temannya itu. Tangan Jian ditarik oleh orang yang tidak dikenalnya kemudian Jian dibekap sehingga membuat dirinya pingsan. Ketika Jian sadar, ia sudah berada di bangunan kosong dengan tangan dan kakinya yang diikat, mulutnya ditutup oleh lakban, serta matanya ditutup oleh kain sehingga Jian tidak dapat melakukan apapun. Jian mencoba melepaskan diri namun tidak bisa, ponsel miliknya juga diambil oleh orang tersebut.

Selama 4 hari ini, Jian juga tidak berani memakan makanan yang diberi oleh orang tersebut walaupun disuapi secara paksa karena takut diracuni. Jian hanya meminta air minum itupun dari botol yang ada di dalam tasnya.

“Lo siapa?” tanyanya sudah kesekian kalinya. “Tolong! Tolong!” teriak Jian dengan suara lemas.

Mereka berhenti di suatu tempat. Orang tersebut turun terlebih dahulu kemudian membawa Jian keluar juga. Jian mencoba melawan dengan tenaganya yang masih tersisa, namun kekuatannya tidak akan bisa melawan orang tersebut.

Ikatan mata Jian dilepas. Matanya mulai menyesuaikan cahaya yang ada disekitarnya setelah beberapa hari ini ia tidak melihat cahaya lagi karena matana selalu ditutup. Hari sudah gelap dan sangat sepi di daerah ini. Jian merasa kenal dengan tempat ini, tempat yang dia pikirkan di dalam imajinasinya untuk, Sungai Gretna. Sungai dimana karakter Jian bunuh diri karena sudah tidak ada yang peduli lagi terhadapnya.

Jian sadar akan tempat ini, dirinya memberontak lagi. Jian tidak ingin nasibnya sama dengan Jian Cornelez, walaupun caranya berbeda. Jian Cornelez bunuh diri sedangkan nyawanya sedang berada ditangan lelaki yang tidak ia kenali saat ini.

Jian juga tidak mengerti kenapa dirinya harus berakhir disini padahal selama ini alur dari novelnya berubah, tapi kenapa dia tetap harus berakhir ditempat yang sama. Jian tidak tahu apa yang akan terjadi jika dirinya mati, bagaimana nanti dengan tubuh aslinya? Apakah ia akan kembali ke tubuh aslinya atau ia hanya akan mati menerima takdirnya disini.

“Lepas! Lepasin! Jangan bunuh gue! Gue ada salah apa sama lo?! Gue gak kenal lo! Lo siapa?! Please lepasin gue!” Jian mulai meneteskan air mata.

“Cengeng amat lo. Gue cuma bantu lo biar hidup dengan tenang.” Ucap lelaki tersebut.

“Gue masih ingin hidup! Tolong lepasin gue!” ucap Jian sambil terus terisak.

“Lo mau minta tolong juga percuma, tempat ini sepi, jarang ada yang lewat, CCTV juga nggak ada disini,” jelas orang tersebut.

Gue juga tahu itu, batin Jian.

“Gue mohon lepasin gue,” ucap Jian. “Kita kan bisa selesain masalah kita baik-baik, lo ngomong sama gue, gue ada salah apa sama lo. Gue emang nggak kenal sama lo, tapi kalau lo kasih tahu salah gue, gue pasti akan memperbaiki kesalahan gue ke lo, gue minta maaf.”

JlANLAND [END] PRE-ORDER!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang