Setelah mengerjakan tugas, mereka semua kembali ke rumah mereka masing-masing.
Saat Wang Yibo masuk ke dalam rumahnya, ada beberapa wajah asing yang sedang duduk bersanda gurau disana dengan kedua orang tuanya.
"Oh, Yibo.. sudah pulang?" Tanya Nyonya Wang dengan penuh semangat sambil berdiri dan mendatangi Yibo.
"Ini Yibo.. Cici pasti pernah bertemu dengan Yibo kan?" Tanya Nyonya Wang dengan semangat.
Gadis itu terdiam karena terpesona dengan tampang pria Wang itu, membuatnya hanya mengangguk menjawab pertanyaan nyonya Wang. Padahal keduanya belum pernah bertemu.
"Baiklah, kalian berdua silahkan mengobrol di sana. Disini tempatnya orang tua. Hahah.." kata nyonya Wang kembali. Dari semua orang, dialah yang paling bersemangat. Sementara tuan Wang tidak mengatakan apa-apa dengan wajahnya yang hanya datar seperti biasa.
Yibo berjalan lebih dulu, sementara Cici mengikutinya dari belakang.
"A-Anu.. Yibo.. ini pertama kalinya kita bertemu. Aku, aku akan menjadi istri yang baik untukmu." Kata wanita itu dengan suara rendah, sedikit bergetar karena gugup.
Yibo melirik wanita itu dengan ekor matanya, "Hn." Dia hanya mendehem singkat.
"Tidak ku sangka, ternyata kamu benar-benar tampan.. Ah," gadis itu maju beberapa langkah mendekati Yibo, "Itu, bisakah kita foto bersama? Aku ingin menunjukkannya pada teman-temanku." Pinta wanita itu dengan semangat.
Yibo menghentikkan langkahnya dan menghela nafas panjang, "Apa kamu pikir aku tertarik padamu?"
"A-Apa?" Wanita yang tadinya tersenyum lebar itu kini mulai redup secara perlahan, "A-Apa maksudmu?"
"Pernikahan ini hanya perjodohan. Jangan berharap banyak. Bahkan sebanyak apapun kamu mencoba, hatiku tidak bisa berdetak untukmu." Jawab Yibo dengan suara dingin, tetapi juga terdengar sebagai peringatan.
Hati gadis itu terasa nyeri. Dia mengepal erat tangannya dengan ekpresi wajah tak senang dan mata berkaca-kaca.
"Jangan bilang.. apa kamu punya seseorang di hatimu?" Tanya gadis itu.
"Ya. Tidak akan ada yang bisa menggantikannya. Tapi, aku juga tidak bisa memilikinya. Dia hanya akan tersimpan disini." Jawab Yibo. Suaranya yang dingin itu lagi-lagi menusuk kedalam jantung wanita itu.
Cici memang pernah mendengar jika calon suaminya memiliki temperamen yang sedikit buruk. Tapi dia tidak menyangka ternyata akan seburuk ini.
Wanita itu mengepal erat tangannya, "Tidak peduli! Siapapun itu, aku akan memastikan dia menghilang dari hatimu! Kita lihat saja, seberapa lama kamu akan bersikap dingin padaku!" Seru gadis itu dengan suara yang bergetar sambil berupaya menahan amarahnya.
"Sebaliknya, mari kita lihat seberapa lama kamu bertahan." Yibo balik menantangnya. Setelah mengatakan hal itu, Yibo membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam. Meninggalkan gadis itu sendirian di luar.
"Akhhh! Brengsek! Kamu pikir kamu bisa mempermalukanku dengan kata-kata sampah seperti itu? Aku tidak akan melepaskanmu Yibo.." Wanita itu berguman dengan penuh percaya diri.
Sementara itu di ruang tamu, para orang tua tengah berbincang.
"Jadi, tanggal pernikahannya minggu depan, kan?" Tanya Ayah dari Cici.
Tuan dan Nyonya Wang mengangguk.
"Lebih cepat lebih baik. Lagipula undangannya juga sudah tersebar." Seru nyonya Wang."Tapi, Yibo benar-benar bersedia menikahi putri kami kan?" Tanya Ibu Cici dengan sedikit khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ABADI (YIZHAN/END🖤)
FanficSINOPSIS. Yibo dan Zhan adalah sepasang kekasih saat SMA. Tapi karena suatu kejadian, Yibo memilih mengakhiri hubungan mereka, dan pindah keluar negeri di tahun kedua di kelas 3. Setelah masuk universitas, mereka berdua bertemu lagi secara tak terdu...