Pagi harinya sekitar jam tujuh, Tuan Wang tiba di rumah sakit.
Dengan cepat dia membuka pintu ruangan tanpa suara. Wang Yibo melihat ke arah pintu, ayahnya berdiri disana dengan wajah datar seperti biasa."Bagaimana keadaanmu?" Tanya tuan Wang sambil berjalan mendekat.
"Aku baik-baik saja ayah. Gege sudah memeriksaku dengan baik." Jawab Yibo.
Tuan Wang menghela nafas lega, "Baiklah, istirahat dulu dengan tenang disini." Di wajah tuan Wang memang terlihat biasa saja, tapi dalam hatinya dia merasa senang dan lega karena putranya sudah siuman.
Setelah berbicara dengan Yibo, mata tuan Wang mulai melihat ke sekeliling ruangan itu.
"Ah, apa dia sudah pulang?" Tanya tuan Wang pada Yibo.
Yibo mengernyitkan alisnya, tapi juga sepertinya dia paham siapa yang di maksud ayahnya.
Saat Yibo hendak menjawab, pintu toilet di buka. Xiao Zhan berdiri di depan pintu itu sambil melihat lurus ke arah tuan Wang.
Pria manis itu tersenyum malu, "Se-selamat pagi paman." Sapanya.
"Selamat pagi nak. Paman pikir kamu sudah pulang. Apa kamu tidak ada kelas hari ini?" Sahut tuan Wang sembari bertanya.
"Ah, ada 1 kelas paman, tapi kelasnya di mulai jam 10:30, jadi aku ingin disini dulu sedikit lebih lama." Jawab Zhan.
"Oh begitu, baiklah..."
Yibo menautkan alisnya dengan ekpresi yang heran. Ada yang aneh, ayahnya selama ini hampir tidak pernah ramah ke siapapun, lalu, apa yang terjadi selama dia tertidur?
Tuan Wang menepuk pundak Yibo, membuat Yibo sedikit tersentak.
"Kalau begitu ayah harus pergi. Perusahaan sedang ada rapat darurat. Katakan saja kalau kamu membutuhkan sssuatu." Kata tuan Wang.
Yibo mengangguk dengan tenang, "Baik ayah."
Setelah itu, tuan Wang pergi dari sana. Beru beberapa menit tuan Wang keluar, pintu ruangan kembali terbuka, menampilkan sosok dengan jas hitam lengkap disana.
"Tuan Zhan, ini sarapan anda." Kata pria itu sambil menyerahkan sesuatu yang di lapisi kertas itu.
Zhan mengambilnya dengan senyum, "Terimakasih.."
Pria yang merupakan seorang pengawal itu mengangguk, lalu keluar dan menutup pintu.
Melihat berapa kali, pun, Yibo tetap merasa heran dan aneh. Dia menutup separuh mulutnya dengan jarinya dan melirik Xiao Zhan dengan penasaran.
"Apa yang terjadi? Kamu sepertinya dekat dengan ayahku dan juga para pengawal?" Tanya Yibo.
"Ah," Zhan meletakkan sarapan tersebut diatas meja, lalu menarik kursi dan duduk, "Karena setiap hari aku disini, Paman, maksudku, ayahmu dan para pengawal jadi mengenalku dan aku cukup mengenal mereka dengan baik. Ayahmu juga yang menyuruh dokter untuk menyiapkan ranjang itu untukku agar aku bisa tidur dengan nyaman disini. Ayahmu, adalah orang baik." Jawab Zhan sambil tersenyum lebar dengan mata yang sipit.
Wang Yibo cukup tercengang mendengarnya, tapi sekarang dia cukup mengerti, dia menggenggam tangan pria manis itu, mengangkatnya dan menciumnya, membuat Zhan terkejut hingga wajahnya memerah.
"Apa ayah menanyakan banyak hal tentangmu?" Tanya Yibo.
Zhan menggeleng, "Tidak, dia hanya mengatakan, dia merasa senang karena kamu akhirnya memiliki teman lain selain Zhou Cheng dan Dokter Gu." Jawah Zhan.
Yibo membalikkan tangan Zhan dan menempelkannya pada pipinya, layaknya dia sedang bersandar pada telapak tangan itu.
Yibo tersenyum tipis, "Begitu ya.. lalu, bagaimana dengan Zhou Cheng?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ABADI (YIZHAN/END🖤)
FanfictionSINOPSIS. Yibo dan Zhan adalah sepasang kekasih saat SMA. Tapi karena suatu kejadian, Yibo memilih mengakhiri hubungan mereka, dan pindah keluar negeri di tahun kedua di kelas 3. Setelah masuk universitas, mereka berdua bertemu lagi secara tak terdu...