19.

5K 478 9
                                    

Keesokan harinya, Xiao Zhan kembali masuk kampus.

"Zhan, apa yang terjadi? Kamu tidak masuk selama beberapa hari ini dan tidak ada kabar.." tanya salah seorang pria.

Para gadis mulai mendekat karena rasa penarasan.
"Benar, kamu tidak pernah absen sebelumnya. Apa terjadi sesuatu?" Seorang gadis ikut bertanya.

"Katakan saja jika terjadi sesuatu, kami pasti akan membantumu." Sahut salah seorang gadis lagi dengan semangat.

Zhan tersenyum kecil. Sebenarnya dia sedikit terharu dengan kebaikan teman-temannya. Tapi masalah ini, dia ingin menanganinya sendiri.

"Tidak ada yang terjadi.. ada sedikit masalah keluarga." Jelas pria manis itu sambil mengusap tengkuknya, untuk sekedar menghilangkan rasa gugupnya.

Pria dan Wanita yang mengelilinginya menghela nafas lega.

"Syukurlah kalau begitu. Apa masalahnya sudah di atasi?" Tanya gadis dengan kacamata tebal itu.

Zhan mengangguk, "Iya.. semuanya baik-baik saja sekarang." Jawabnya meyakinkan..

Orang-orang yang tadinya penasaran, kini berbalik ke tempat duduk mereka karena sudah mendapat jawaban yang memuaskan.
Xiao Zhan pun melangkah ke tempat duduknya dan duduk disana.

Saat mata kuliah di mulai, fokus pria manis itu selalu teralihkan, tapi dia tetap berusaha untuk mendengarkan penjelasan profesor.

Setelah kelas berakhir, Zhan keluar hendak pulang, tetapi pria manis itu berpapasan dengan Yuu dan Mikael.

"Zhan.." Yuu memanggil pria manis itu.

Mikael dan Yuu berlari kecil mendekatinya, "Apa kamu tidak apa-apa? Kamu tiba-tiba tidak ada kabar." Tanya Mikael dengan sedikit khawatir.

"Tidak, aku baik-baik saja.. hanya ada sedikit masalah keluarga." Jawab Zhan dengan senyum kecil.

Mikael dan Yuu menghela nafas lega.

"Lalu, bagaimana dengan Yibo? Apa kamu tahu bagaimana keadaannya sekarang? Berita menyebar bahwa dia mengalami kecelakaan. Tapi tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengannya." Tanya Mikael lagi.

Zhan diam sesaat. Pria manis itu menarik nafas dalam-dalam dengan senyum yang di paksakan, "Yibo, sedang di rumah sakit sekarang. Dia akan segera baik-baik saja." Jawab pria manis itu.

"Ah, syukurlah kalau begitu. Walaupun dia selalu bersikap dingin, tapi bagaimana pun kita sudah saling kenal. Sudah saling kenal berarti berteman kan?" Tukas Yuu dengan senyum kecilnya.

Zhan dengan bibir yang pucat kembali menyunggingkan senyum disana.

"Iya, benar.." jawabnya singkat.

"Jadi, Apa kamu tahu kecelakaan seperti apa yang sedang di alami Yibo?" Tanya Yuu.

Mikael dengan cepat menyenggol lengan Yuu seolah menyuruhnya untuk berhenti berbicara karena Zhan sepertinya terlihat tidak senang dengan pertanyaan tersebut.

"Kapan-kapan, bisakah kamu mengajak kami untuk menjenguk Yibo?" Tanya Mikael, sekedar mengalihkan pembicaraan.

"Ah, baiklah.. nanti." Jawab Zhan, "Kalau begitu, aku permisi dulu." Zhan berbalik dan pergi dari sana.

Yuu menatap Mikael dengan tatapan aneh, "Ada apa denganmu? Aku hanya bertanya tentang apa yang terjadi dengan Yibo." Celoteh pria itu dengan bibir yang di mayunkan. Tampak kesal, tapi juga terlihat seperti bercanda.

Mikael menghela nafas panjang, "Apa kamu tidak lihat ekspresi Zhan tadi? Dia tampak tidak senang saat kita bertanya-tanya tentang Yibo. Ini hanya perkiraanku saja, tapi sepertinya mereka berdua benar-benar saling kenal, jauh sebelum kita berada di kelas umum yang sama." Kata Mikael, menyampaikan perasaannya yang mengganjal selama ini.

CINTA ABADI (YIZHAN/END🖤)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang