05 - Setelah Sarapan

2 2 0
                                    

Suga mengerjapkan matanya pelan, ia menatap layar ponselnya. Pukul setengah tujuh, belum terlalu siang untuk bangun, tapi Daichi sudah tidak ada di sebelahnya. Ia segera merapikan tempat tidur dan ke kamar mandi sebelum menuju ke dapur.

Daichi, Tanaka, Nishinoya, Shimizu, dan Yachi sudah berada di dapur. Mereka terlihat sibuk dengan berbagai bahan makanan. Suga segera menyapa mereka dan menawarkan diri untuk membantu. Sepertinya mereka baru saja mulai. Belum terlalu terlambat jika Suga akan membantu. Tapi Shimizu menyarankan agar Suga membangunkan teman-temannya yang lain saja karena menu sarapan kali ini sangat sederhana dan hanya membutuhkan sedikit waktu untuk menyelesaikannya.

Suga mengangguk setuju dengan Shimizu dan mulai mengambil langkah untuk menuju lantai dua. Namun, beberapa langkah lagi sebelum sampai ia di lantai dua, Hinata berdiri tak jauh di hadapannya, menatap Suga dengan raut wajah khawatir.

"Su-suga-san! Kageyama! Kageyama hilangggg! Dia nggak ada di kamar!" Suara Hinata sangat nyaring, Ia langsung melaporkan hal tersebut pada Suga saat keluar dari kamarnya.

Suga, satu-satunya orang yang dilihat Hinata di situ langsung berlari ke kamar Hinata. Kekhawatiran Hinata seakan menular pada Suga, terlebih lagi ia tidak melihat Kageyama di lantai satu dan itu membuatnya ingin memastikannya sekali lagi. Dan benar saja, kamar yang ditempati Hinata dan Kageyama kosong. bahkan tempat tidur di sisi yang satunya terlihat seperti tidak ditiduri.

Mendadak semua yang berada di lantai dua berada di belakang Hinata dan Suga untuk melihat apa yang terjadi. Sepertinya nyaringnya suara Hinata barusan berhasil membangunkan mereka semua.

Suga terburu-buru berlari ke kamar mandi untuk memastikan keberadaan Kageyama, tapi hasilnya nihil dan segera memutuskan untuk ke lantai satu. Suga melakukannya dengan sangat cepat hingga yang lain tidak sempat menanyakan apa yang terjadi pada Suga, sedangkan Hinata terlihat sangat panik, persis seperti yang dilihat mereka saat pertama kali akan latih tanding bersama Aoba Johsai, sehingga mereka memutuskan untuk melihat sendiri apa yang terjadi.

Mereka menyusul Suga ke bawah, diikuti dengan Hinata. Kecuali Tsukisima yang melangkahkan kaki ke kamar mandi seperti tidak terjadi apa-apa.

Tepat saat Suga menginjakkan kaki di anak tangga terakhir, semua mata yang ada di dapur menatapnya. Dan Suga, menatap sosok yang baru saja masuk ke vila. Ia menenteng jaket berwarna biru dan hitam yang baru saja dilepasnya.

"Pagi Suga-san" sapanya sambil sedikit membungkukkan badan, lalu berlalu begitu saja meninggalkan Suga yang tak bisa berkata apa-apa.

"KAGEYAMA!!!"

Beberapa detik setelah Kageyama melalui Suga, Hinata meneriakkan namanya.

"APA BODOH? JANGAN TERIAK" Balasnya dengan suara yang tak kalah kuat dan berhasil membuat Daichi memarahi mereka berdua.

Saat sedang menyantap sarapan, terdengar gelak tawa dari mereka semua setelah Suga menjelaskan apa yang terjadi tadi, dan ternyata Kageyama hanya pergi lari pagi. Semua yang menyiapkan sarapan bahkan tau itu karena Kageyama sempat ingin membantu mereka, Shimizu bilang tidak masalah karena yang mengerjakan untuk cukup orang, karena itulah Kageyama memutuskan untuk lari pagi.

"Aku bahkan nggak sempat bertanya pada Suga-san karena dia langsung berlari ke sana ke mari. Mau tanya Hinata tapi dia terlihat sangat panik"

"Hinata bodoh!"

"Kan aku takut kau tiba-tiba ilang!! Lagipula ranjang di sebelahku rapi kayak nggak pernah ditiduri"

"Itu karena aku sempat membereskannya sedikit."

"Kau juga kenapa langsung ikut panik, Suga? Kayak bukan dirimu aja" Tanya Daichi.

"Kau bayangkan Hinata tiba-tiba berdiri di hadapanku dengan wajah yang sedang kebingungan dan berteriak Kageyama hilang! Gimana nggak panik." Jawab Suga membela diri. Tentu saja hal itu membuatnya panik. Dia nggak akan tenang kalau sampai teman-temannya kenapa-kenapa. Selain itu dia juga teringat jejak kaki yang tadi malam dilihatnya, dan itu membuatnya semakin khawatir dengan Kageyama. Ia tidak mungkin mengatakan hal itu dan merusak suasana.

Setelah sarapan, mereka menghabiskan waktu untuk sekadar jalan santai. Yachi menceritakan tentang apa pun yang ia ingat tentang vila ini pada Suga, Ketidakjelasan Hinata untuk menemani Yachi berjalan santai di sekitar vila membuat ia berakhir berjalan santai dengan Suga.

"Maaf Yachi. Aku sedang ada urusan mendesak dengan toilet." Begitu alasannya pada Yachi. Hinata sempat memandang semua orang yang sudah memulai aktivitasnya, dan saat ia lihat Suga baru saja keluar kamar, Hinata segera meminta tolong pada Suga untuk menggantiknya menemani Yachi. Yachi sempat menolak saran Hinata karena takut menggangu rencana Suga, ia pikir mungkin saja anak kelas tiga akan berjalan pagi bersama-sama, tapi Suga menjelaskan tidak masalah jika harus menemani Yachi, lagi pula Suga juga ingin melihat-lihat.

Yachi senang bisa berbagi cerita dengan Suga, menurutnya Suga adalah pendengar yang baik, tapi tak hanya medengar, sesekali ia menimpali ucapan Yachi atau memberi satu atau dua candaan. Sangat hangat dan bersahabat.

"Hinata! Akhirnya kau keluar! Ayo latihan!" Begitu sampai halaman depan, Kageyama dengan bola voli di tangan kanannya bersemangat mengajak Hinata berlatih voli, sepertinya ia tidak akan tenang jika sekali saja tidak memantulkan bola voli. Bahkan ia ingat untuk membawa bola voli itu bersamanya.

Hinata yang sempat dikejutkan dengan suara dadakan Kageyama tersenyum lebar, semangatnya membara untuk meladeni ajakan Kageyama.

"Gimana kalau kita semua sekalian latihan dua tim?"

"Di sini nggak ada net bodoh! Latihan service aja!"

"Kenapa?! Kita buat aja pake tali. Aku ajak yang lain dulu, oh tapi Suga-san sedang jalan santai-"

"Aku tadi liat mereka, aku aja yang panggil. Kau ajak yang lain!"

Hinata masuk kembali ke dalam vila untuk mengajak yang lain, sedangkan Kageyama -yang sempat melihat Suga dan Yachi- sedikit berlari ke samping vila untuk mengajak Suga.

Udara sedikit lembab dan saat Suga dan Yachi berjalan santai menelusuri bagian samping vila keluarga Yachi. Tanah yang mereka injak sedikit lembab cenderung basah, ah mungkin sepatu mereka akan semakin berat karena tanah yang akan menempel pada sol sepatu mereka.

"Sugaa-saaan!!"

Tepat saat Yachi hendak mengambil langkah lagi, suara Kageyama yang bersemangat -dan terdengar seperti jeritan- terdengar, dan di saat itu Suga refleks mendorong Yachi ke samping kiri sebelum Yachi benar-benar menginjakkan kaki kanannya. Keseimbangan tubuh Suga mendadak hilang, begitu Yachi jatuh ke kiri akibat dorongan Suga, ia sendiri malah jatuh ke kanan dan masuk ke dalam semacam jurang kecil.

Yachi yang sempat terjatuh berusaha bangkit dan mencoba mencerna apa yang terjadi, namun belum sempat ia melakukannya ia terduduk saat sadar tubuh Suga berguling-guling hebat dan menabrak apa pun yang dilewatinya sampai ke dasar. Yachi yang melihatnya secara langsung menjerit histeris. Kageyama sontak berlari ke arah mereka.

Yachi mulai mengeluarkan air mata, memang lutut dan tangan Yachi ada sedikit goresan, tapi ia tidak merasakan sakit, ia hanya takut dan khawatir dengan pemandangan di depannya, ia takut dan khawatir pada Suga.

"SUGA-SANNNN!!!!"

Kageyama yang memanggil nama Suga dan Yachi yang terus berteriak histeris berhasil menarik perhatian Hinata dan yang lainnya. Mereka segera berlari ke sumber suara.
Suga terjatuh tidak terlalu jauh, namun mereka dapat melihat bahwa di bawah sana Suga kehilangan kesadarannya.

Bercela [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang