ANGEL : Sweet But Dangerous [Terbit]

5. Five [ Bianca Jolicia Putri ]

Halo, kembali lagi di bab 05.

Maaf ya kalo cerita ini kurang jelas atau gak nyambung, harap dimaklumi ya para readres, dan jangan lupa buat tekan tombol 🌟 dibawah.

Waktu dan tempat, rosié persilahkan 🌻🍒

Bulan sudah berganti, kini matahari yang menjaga dan menyinari bumi, dipagi yang cerah ini, banyak burung yang berkicau untuk membangun seorang gadis yang masih betah dengan alam mimpi nya.

Gadis itu menggeliat kecil, membuka mata secara perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke indra penglihatan nya, ia melihat jam yang ada diatas nakas, pukul 06.00 PM.

Gadis itu mulai membereskan tempat tidur nya agar terlihat rapi, setelah membereskan tempat tidur, gadis itu mulai melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Hanya butuh waktu sekitar lima belas menit, akhirnya ritual mandi telah selesai, ia berjalan ke walk in closed untuk memakai seragam sekolah nya.

Setelah dirasa cukup rapi, gadis itu memoles kan sedikit Lip tint dibibir pucat nya, dan membenarkan tatanan rambut yang dibiarkan tergerai bebas.

"Perfect." gumam nya.

Membuka pintu kamarnya, dan berjalan menuruni anak tangga satu persatu, gadis itu tersenyum kecil ketika melihat Mommy dan Daddy nya sedang tertawa kecil.

"Good morning." sapa Angel kepada laras dan dominic.

Laras tersenyum tipis, "Morning sayang." jawab laras sambil mencium pipi kiri Angel.

Sama halnya dengan Dominic, pria itu mengelus rambut panjang putrinya, dan mencium pipi kanan Angel, "Morning little girl."

Sarapan pagi telah dimulai, Angel memakan roti bakar buatan laras, kemudian ia meminum segelas susu hangat hingga tandas tak tersisa.

"Oh iya. Daddy, aku mau membeli beberapa mobil Lamborghini lagi, aku udah bosen pake mobil itu-itu aja."

Dominic mengangguk, "Boleh, nanti Daddy belikan beberapa mobil keluaran terbaru, khusus untuk gadis kecilku."

Angel tersenyum, kemudian mencium kedua pipi Dominic, dan beralih ke pipi Laras, "Aku berangkat dulu, bye Mom, Dad."

Angel berlari kecil kearah garasi rumah nya, ia sedang memilih mobil mana yang akan ia gunakan ke sekolah saat ini, kemudian matanya tertuju kearah mobil Porsche berwarna putih milik Laras.