[ PRIVAT ACAK - FOLLOW SEBELUM BACA ]
[Tamat & Sudah terbit secara e-book]
Sebagian chapter sudah dihapus🍒
Menceritakan tentang seorang gadis yang cantik dan memiliki iris netra hazel, gadis yang memiliki banyak rahasia tak terduga, gadis itu juga...
Comeback nih, setelah sekian purnama. Maaf ya agak lamaan update nya, karena sibuk ngurus naskah, spin off cerita sebelumnya, karena cerita ini kan di tulis ulang dengan perubahan yang banyak, jadi agak lama.
Waktu dan tempat rosié persilahkan 🌻🍒
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sejak kejadian kemarin diparkiran, seperti nya angel tidak ingin bertemu lagi dengan manusia bernama raga Argantara itu, bagaimana tidak, laki laki itu dengan secara terang-terangan meminta nya untuk pulang bersama.
Alhasil angel menolak ajakan laki laki tersebut, bukan angel tidak mau, tapi angel tidak suka di paksa oleh orang yang baru dikenal beberapa minggu yang lalu, saat laki laki itu meminta duduk bersama di cafe milik semi.
"Udah, ngapain lo masih mikirin kejadian kemaren." ucap semi seraya memakan kripik singkong, ditangannya.
Angel membelalakkan matanya, apa katanya, dirinya memikirkan kejadian kemarin, "Gue mikirin kejadian kemaren, hah lawak lo bunglon."
Hana menaikkan sebelah alisnya, "Terus ngapain lo ngelamun kayak gitu, kalo bukan mikirin kejadian kemaren."
Hera menghela nafasnya pelan, " Mending sekarang kita liat kelas sebelah main basket aja, kebetulan juga xavier sama cowok kemaren lagi tanding basket." usulnya.
"Gue lagi males anjir, disana banyak anak alay.." keluh hana, dirinya sangat malas untuk berdiri apalagi berjalan, rasanya seperti ada magnet yang menyuruh hana untuk tetap diam disini.
"Dirumah kerjaan lo rebahan, disuruh jalan dari sini ke lapangan udah males, gimana tante ella suruh lo pergi sekolah jalan kaki, encok mungkin pinggang lo itu.." ucap semi, kemudian mengikuti hera keluar kelas.
"Anjing, ditinggalin gue."
--Angel--
Hari ini kelas XII IPS 4 memiliki jadwal olahraga, dan ini kesempatan yang tidak di sia-siakan para siswi-siswi hanya untuk sekedar cari perhatian saja, agar di notice olah laki laki idaman mereka.
Lapangan indoor ini sudah ramai sejak beberapa menit yang lalu, dengan berbagai teriakan yang membahana, untuk si most wanted mereka, yang saat ini sedang fokus memasukkan bola kedalam ring basket.
"AAAA, ANGKASA SEMANGAT!"
"KENZO ASTAGA GANTENG BANGET!"
"GIBRAN, JADIKAN AKU ISTRI MU!"
"XAVIER I LOVE YOU, GILA KERINGAT NYA ITU LOH!"
"TWINS SEMANGAT, YOK BISA YOK!"
"BAGAS, MINTA NOMER NYA DONG!"
Orang yang mereka teriaki hanya bodo amat, dan lebih memilih mendribble bola basket, dari pada meladeni ucapan yang tidak penting.
"Bos, besok ada yang nantangin lo balapan, gue ngga tau siapa orang nya, katanya orang itu misterius, gimana lo mau ngga?" tanya bagas, sejenak xavier melepaskan bola basket yang ada ditangannya, dan menatap bagas dengan wajah datar.