6. Perayaan Kesembuhan

2.6K 306 20
                                    

Naruto memandang orang-orang yang sibuk berlalu lalang entah untuk apa. Sememtara dirinya sendiri kabur dari pengawasan para dayang yang memaksanya untuk memakai baju satu-persatu.

Dia melihat jajaran hiasan bunga yang ditata rapih sepanjang jalan, terlihat indah dan dirinya juga suka. Orang-orang yang tak sengaja berpapasan dengannya membungkukkan badan, memberikan hormat pada sang permaisuri.

Naruto yang terlalu ceria, efek sifatnya dari masa depan membalas mereka dengan senyum ceria dan lambaian tangan, membuat para penjaga yang bertugas menjadi bingung, karena sapaan permaisuri mereka terlihat sangat aneh.

Setelah 2 hari yang lalu dirinya berdebat dengan Sasuke, pria itu malah semakin menyayanginya. Padahal harapan Naruto adalah si Teme menjauh dan menjadi benci, lalu menceraikannya, itu lebih baik Naruto rasa. Dia agak jijik saat melihat Sasuke yang berubah menjadi bucin....

Bahkan malam tadi, saat dirinya tidak bisa tidur Sasuke terus menunggu dan menceritakan sebuah dongeng Malaikat tanpa sayap. Sedikit aneh dengan pria yang dulunya datar itu bisa bercerita hal tak masuk akal padanya, meski dongeng dari Sasuke menurutnya bagus siihh..... tapi tetap hal itu membuat Naruto merasa aneh karena cerita itu seperti ditunjukkan untuknya.

Kurenai baa-chan juga bilang, Sasuke selalu menceritakan dongeng itu setiap hari selama dirinya koma. Dia bilang itu adalah isi perasaannya selama ini dan semua penyesalannya.

Membuat Naruto menjadi merasa sedikit kasihan, tapi ingat! Hanya SEDIKIT oke!. Lebih dari iti dirinya tak peduli, dimasa depan dia bukanlah orang yang pemurah dan pemaaf, dirinya adalah pendendam seperti ibunya.
.
.
.
.

Saat terus berjalan, Naruto tak sengaja melihat sebuah iring-iringan kereta mewah yang berjajar panjang. Dia tau gambar lambang bendera itu, pasti rombongan kerajaan Sunna.

Langkahnya terhenti dari kejauhan, melihat rombongan Sunna yang berhenti di depan istana kerajaan.

Wajahnya menjadi tersipu dan memerah, saat melihat seorang pria tampan yang turun di dalamnya. Astagaaa.... mana kamera, mana kamera ? Dirinya ingin mengabadikan moment ini.

Mamah.... ada pangeran MANHUA!!!! Bibirnya langsung tersenyum genit, namum segera di tutupi oleh tangan. Astaga.... kenapa disini banyak sekali pria tampan ternyata ???.

Sayang sekali, dulu dia hanya bisa hidup dibalik peraturan keluarga dan setelah menikah dikekang kerajaan, kemudian berakhir diasingkan.

Kalau begini ceritanya, Naruto akan ikhlas menjalani 100 hari sisa hidupnya + 50 hari hukuman, ingin meminta cerai dari Sasuke saja.

Lalu berkelana, dan memutuskan untuk mencari para pria tampan dan menikahi salah satu daru mereka. Ide yang bagus bukan ? Siapa tau ada pria manhua lainnya.
.
.
.
.

Sasuke yang akan menyambut kedatangan sahabatnya di gerbang istana, menjadi bingung. Karena bagaimana Naruto sudah ada di sana lebih dahulu, padahal dirimya sudah menyuruhnya untuk istirahat.

Mata hitamnya menjadi tajam, saat melihat Naruto yang tersenyum tidak jelas.

"Naru!" Tangannya menepuk pundak mungil itu.

"Apa sih Teme!" Teriaknya.

Membuat orang-orang disekitar menjadi kaget karena tingkah Naruto yang tak sopan, tapi Naruto tidak peduli juga sih....

Sementara Sasuke mencoba berdeham pelan, menahan malu karena sang permaisuri berteriak padanya.

"Ikutlah, ayo kita sambut mereka!" Ajaknya lembut, membawa Naruto mendekat kearah rombongan Sunna.

"Tentu!" Semangatnya, membuat Sasuke mengerutkan alisnya heran.
.
.
.
.

"Salam hormat Yang Mulia" Sabaku Gaara, menundukkan badannya.

One Hundred Days : Rewind To Be Empress (SASUNARU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang