10. Romantisme ?

1.9K 268 4
                                    

Maaf bukan jarang update, tapi authornya lagi sakit belum sembuh.
.
.
.
.
.

Setelah kejadian itu Naaruto selalu mengawasi gerak-gerik Izumi yang terlihat hebat dalam menutupi keburukannya. Sementara Hinata tetap seperti di awal, selalu dikunjungi oleh orang yang tidak dikenal dan berbeda setiap harinya.

Hari ini bahkan istana dikejutkan dengan berita pangeran Shisui yang jatuh sakit secara mendadak, padahal saat kemarin dirinya tak sengaja melihat bocah itu masih ceria dan sangat sehat.

Dia harus tau penyebab sakitnya Shisui, karena sangat yakin jika sakitnya itu ada hubungannya dengan pergolakan dan perebutan pewaris tahta kerajaan.
.
.
.
.

Maka disinilah Naruto berada, mengunjungi Pavilium Karin sepupunya untuk melihat keadaan Shisui. Meski sepupunya menyebalkan, namun tetap saja dirinya tidak tega jika mendengar orang yang sedang berduka.

"Untuk apa kau datang kesini ?" Mata hitam sepupunya terlihat sembab, dengan jejak air mata yang mulai mengering, nada bicaranya sangatlah ketus.

"Aku hanya ingin melihat keponakanku, apakah sudah membaik" tak peduli jika Karin menanggapi kedatangannya dengan pedas.

"Kondisinya semakin buruk, seperti yang kau lihat" masih dengan nada ketusnya.

"Boleh aku mendekatinya ?" Naruto mulai mendekat dan mendudukkan dirinya diatas ranjang Shisui yang terbaring lemah.

"Demamnya semakin tinggi, bahkan Shisui mengalami pusing dan mual yang parah" akhirnya karin menjelaskan.

"Begitu ya" Naruto merasa familiar ada bau samar yang tercium dari arah Shisui, bukan bau Gaharu yang biasa dipakai untuk mengharumkan ruangan.

Tapi baunya seperti..... pandan dan melati kering ?.

Mata Naruto membelalak terkejut, bau pandan dan melati kering akan memberikan efek pusing dan sakit kepala hebat jika dicampurkan, pasti ada yang menyimpannya disini.

Dengan cepat dia mengambil penyangga kepala yang dipakai Shisui dan membukanya.

"Apa yang kau lakukan bodoh?! Anakku sedang sakit" ujar karin panik saat Naruto memgambil bantalan kepala anaknya secara tiba-tiba.

"Ini dia!" Naruto mengeluarkan isi bantalan itu.

Karin dan Naruto terkejut, karena bulu angsa sebagai isi bantalannya dicampur dengan dedaunan kering dan bunga kering.

"Apa ini ?" Bisik Karin bingung.

"Inilah penyebab anakmu sakit, ada yang mencelakainya" ujar Naruto.

"Darimana kau tau ? Apakah kau yang melakukannya ?" Ujar Karin curiga.

"Tidak, aku mencium baunya barusan. Jadi memutuskan untuk memeriksanya, bau melati dan pandan kering bisa membuatmh sakit kepala".

"Lalu siapa pelakunya ?"

"Justru itu, kita harus menemukan pelakunya".

"Tapi selama ini tidak ada kejadian yang mencurigakan dikamar anakku".

"Ada seseorang yang ingin mencelakai anakmu Karin, kita harus segera mencarinya. Aku akan membantumu".

Karin tak habis pikir apakah pelakunya Hinata karena mereka sama-sama punya anak, tapi dia dan Hinata berteman baik selama ini.
.
.
.
.

Setelah kejadia tadi pagi, Naruto lebih banyak melamun dan merenungkan semuanya. Apakah dalang dari semua kejadian disini adalah orang yang sama ? Dia harus segera berhati-hati.

"Naru, Kau sedang apa? Kenapa kau melamun ?" Itu Sasuke yang menemui permaisurinya dan menepuk bahu Naruto.

"Sasuke ? Sejak kapan kau ada disini ?" Bingungnya.

One Hundred Days : Rewind To Be Empress (SASUNARU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang