9. Ayo Temukan Mereka!

1.9K 257 2
                                    

Segini dulu gengs, author masih sakit mata.
.
.
.
.

Seperti yang Naruto katakan, bahwa tekadnya sudah bulat untuk mencari siapa pelaku kejahatan yang meracuninya dulu. penjahat yang sama dalam menghancurkan Ino beserta keluarganya.

Apakah Sasuke sebodoh itu, sehingga dirinya masih belum menemukan siapa pelakunya? Menurut Kurenai pelaku kejahatan itu telah menghilangkan jejak dengan sangat mudah.

Bahkan Sasuke yang sudah mencari pelakunya berkali-kali tetap gagal dan selalu terkecoh.

Naruto sudah memata-matai para selir oleh dirinya sendiri selama 1 minggu ini, karena saat ini yang dirinya curigai sebagai pelaku utama adalah selir, semua tidak pernah luput dari pengamatannya, termasuk Izumi meski wanita itu terlihat baik di hadapannya.

Namun hari ini, dia sedang mengamati selir Hinata yang sibuk dengan bunga di tangannya, sepertinya gadi bermata bulan itu sangat menyukai bunga.

Yang anehnya adalah selama mengamati Hinata dalam kurun 1 minggu ini, wanita itu selalu di datangi beberapa orang yang berbeda, bahkan dayang milik Hinata terus diganti dan tak sama setiap harinya.

Hal ini membuat Naruto curiga, sehingga dia akan memasukan Hinata dalam daftar hitamnya kali ini.

Tinggak selir Izumi yang belum dirinya mata-matai hari ini, jadi dia memutuskan untuk pergi secara hati-hati dari semak-semak tempatnya bersembunyi dan pergi menuju pavilium wanita itu.

Dia berhasil keluar dari pavilium Hinata tanpa ketahuan para penjaga, hebat bukan ?.

Sejujurnya saat masih kecil, dimasa ini ayahnya selalu mengajari Naruto dan mengasah kemampuannya seperti prajurit khusus, jadi dalam hal memata-matai bukanlah hal yang sulit baginya.

Langkahnya berjalan pelan menuju pavilium dimana Izumi berada yang tak jauh dari tempat tadi. Cahaya bulan menerangi Naruto yang menutupi seluruh tubuhnya dengan jubah.

Dia kemudian melompat kesalah satu dahan pohon, saat melihat beberapa prajurit yang berjaga.

Kakinya melompat dari satu pohon ke phon lain, karena dirasa jika berjalam di tanah  tidaklah aman.

Saat tiba disana, Naruto menaiki tembok pembatas dan Hap.... berhasil! Keahliannya dalam memanjat memang tak bisa diragukan.

Bersembunyi di jendela kamar yang mengarah ketaman belakang, tidak akan diketahui oleh para dayang karena mereka hanya berjaga di depan pintu dan gerbang pavilium saja.

Suaranya mendengar percakapam dari dalam sana, seperti suara Izumi dan seorang lelaki ? Apakah itu Sasuke ? Jika benar iya, maka terkutuklah si cabul sialan itu.

"Terimakasih karena telah datang malam ini" itu Izumi yang berbicara.

Dibawah jendela itu, Naruto dapat melihat bayang-bayang mereka berdua yang sedang berpelukan dengan mesra, meski tak jelas karena remang pantulan dari cahaya lilin saja.

Dia yakin, pasti itu adalah Sasuke, bahkan setelah itu malah terdengar suara erotis dari dalam sana.

Sialan sekali mereka! Moodnya jadi hancur berantakan, membuat Naruto memutuskan untuk segera pergi, daripada harus mendengarkan suara aneh dari dalam sana.
.
.
.
.

"Menjijikan, mereka berdua sangatlah menjijikan!" Umpatnya sepanjang jalan.

Naruto menghentakkan kaki sambil merutuk dengan kesal. Kenapa ada rasa marah dalam hatinya saat melihat mereka bercumbu, itu kan uruan mereka berdua, bukanlah urusannya.

"Aku tidak cemburu.... aku tidak cemburu...." rafalnya kembali mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

Heii..... lagi pula, siapa yang harus cemburu ? Peduli saja tidak. Namun hati jelas-jelas tak bisa di bohongi, ada rasa marah dan benci dalam dadanya.

One Hundred Days : Rewind To Be Empress (SASUNARU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang