McDonald's (Bagian 45)

171 2 0
                                    

"Emang.."

"Emang apaan?!" Seru Ami dengan wajah garang nya.

"Masuk dulu baru ngomel!" Balas Wildan sambil menunjuk Ami yang masih berdiri diluar mobil.

Dengan Hati yang kesal Ami menutup pintu mobil dengan tidak ikhlas.

"Ya emang lu selingkuhan gua sama calon istri sah gua nanti." Balas Wildan tiba tiba disaat keheningan mobil.

Ami memiringkan kepalanya, mencoba menyaring ucapan Wildan.

Sebentar bagaimana Maksud kalimat Wildan tadi?

"Calon istri sah gua nanti?" Ami mengulang ucapan Wildan.

"Iyalah Jodoh gua kan udah di tulis di lauh mahfudz tapi belum ketemu aja." Wildan menarik pedal rem untuk turun ke bawa dan melajukan mobilnya.

Ami langsung mengebrak dasbor mobil
"Dihh! Sok islamia ya kamuu!" setengah badan nya memutar menghadap Wildan yang tengah fokus menyetir.

Dengan spontan Wildan langsung menginjak rem "Astagfirullah!"

Wildan langsung menarik badan nya, menjauh dari gagang stir dan mengusap dadanya berulang-ulang kali. "Bahaya loh Mi! Lu ngangetin gua kayak tadii!"

Serasa dibuat pindah jantung Wildan oleh Ami tadi. Untung daya kesigapan Wildan kuat, jadi setidaknya rem tertarik dengan pas.

Wildan mengembalikan arah fokus matanya "Hadehh! Baru kali ini gua dapet penumpang bacotnya melebihi burung beo.."

"Ets! Jadi kamu ngatain aku kayak burung beo?!" Taring digigi Ami seakan terasa, membuat mata nya membulat dan menajam seketika.

"He..too thee loo! Hello! Mana-"

"Stttt!" Cibir Wildan langsung menatap tajam Ami.

Tak sampai hitungan menit, Ami Langsung menutup mulutnya. Langsung terdiam, melipat kedua tangan nya lalu menyenderkan punggungnya dengan kasar ke kursi mobil.

Perjalanan meraka tak sejauh bandung ke jakrata, namun bisa bisa nya baru sepuluh menit keluar dari rumah Ami Sudah terlelap di kursi pernumpang sebelah kiri.

"Mi jadi ini kita kemana dulu ya?" Ucap Wildan dengan tatapan yang masih kedepan.

"Mi!"

Wildan mengulang ucapan nya lagi
"Ami.."

"Amiiii...." panggil Wildan lagi dengan posisi mata yang menatap kedepan.

Sepertinya ada sesuatu yang terjadi, sudah berulang ulang kali tidak ada sahutan apa pun dari kursi penumpang. Kemana penumpangnya? Apakah tadi terjatuh ditengah jalan?

Ujung mata Wildan bergerak sedikit demi sedikit, melirik ke bangku disebelah nya. Wildan sedikit tak yakin dari apa yang ia lihat. Sampai akhirnya sampai disalah satu lampu merah, mobil berhenti menunggu lampu lalu lintas menjadi warna hijau. Wildan langsung memutar setengah badan nya, untuk melihat lebih jelas bayangan yang ia lihat tadi.

Ami yang terlelap dengan badan yang seolah lemas di atas kursi bangku penumpang, tangannya yang tergeletak tak tau arah, kepala nya yang Sudah memiring kekiri serta kedua mata yang Sudah tertutup.

Wildan menyoroti wajah Ami dengan tajam, wanita ini benar benar terlelap atau hanya mengetes wildan saja? jangan jangan dia Hanya tidur tidur ayam. Mata terlelap namun kuping mendengar.

"Mi.." Wildan memanggil lagi, berusaha untuk memastikan jikalau Ami memang tertidur lelap bukan tidur tidur ayam.

"Amii..."

"Mi...."

Sekali lagi Wil, kalo dia ga Bangun fix dia tidur.

"Amii..."

MILO (Akmil & akpol ku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang