Jadi Gini ( bagian 18)

756 26 0
                                    

"Riz ga makan?" Kak Marcel menyadari Rizal yang dari tadi hanya memperhatikan Vania yang sedang makan,

"Makan kak..ini lagi nunggu kak," Rizal langsung menoleh ke kak Marcel,

Kak Rinda melihat Vania yang malah fokus dengan makanan nya di banding mengajak ngobrol kekasih nya, "Udah ga ngambek lagi nih.." kak Rinda menoel lengan Vania.

"Hah?! Ehhh.." Vania mengangkat kepalanya dan melihat ke arah kak Rinda, mulut Vania masih sedikit menjadi gembul karena mashed potatoes yang sedang ia kunyah tanpa sadar di ujung bibir Vania ada soas yang menempel.

"Ga lah orang abis ketemu camer!" Kak Cantika mengangkat alis kirinya menjaili Vania ,

"Ekhm ketemu camer.." Abang Vania yang dingin aja ikut menjaili pasangan baru ini,

"Utututututut.." kak Rinda menoel noel lengan
Vania, Jujur Rizal melihat Tinggah Vania yang hanya menekuk bibirnya membuatnya ingin sekali mencubit pipi Vania.

"Kenapa ketawa?!" Vania langsung merubah arah lihat nya ke Rizal yang tertawa kecil,

"Duuhh ketemu camer nih..."

"Ekhm.."

Vania melepaskan garpu di jarinya, "Terus aja terus!"

Tak ada lagi yang menlanjutkan menyoraki Vania, bahkan Rizal yang dari tadi tertawa pun menjadi terdiam. Di ujung bibir Vania masih tersisa Bekas saos dan ia tak sama sekali menyadarinya.

"Makan nya jangan belepotan dong," Rizal membersihkan saos di ujung bibir Vania hanya dengan jarinya tanpa sebalut tisu atau pun lap mulut.

Empat kakak-kakak Vania hany menyaksiksan tanpa reaksi sama sekali, sedangkan Vania ia malah cepat-cepat membersihkan mulutnya sendiri dan mengusir jari Rizal dari ujung bibirnya.

Vania merasa sangat canggung dan malu karena Rizal yang menyeka mulutnya didepan kakak kandungnya bahkan termasuk kakak-kakak iparnya.

"Algoo!" Tante Tita Teriak dari meja tengah yang dekat dengan panggung, "Ya ma!" Bang Algo bercepat menghampiri Mama Nya.

"Kenapa Ma?"

"Panggil Vania, Tante Rita bilang sekarang aja.."

"Oke!"

Abang Vania segerah memanggil Vania dari kejauhan "Vania!"

"Yaa!" Vania langsung menoleh ke sumber suara,

"Sini! Sama Rizal nya juga!" Teriak Bang Algo,

"Kak.." Vania menoleh ke Rizal yang menyadari Jika Bang Algo memanggil nya,

"Yuk!" Rizal berdiri dari kursinya dan membentang kan telapak Tangan nya ke depan hadapan Vania, Dengan cepat Vania meraup Telapak tangan yang berada di depan nya.

Mereka berdua meninggalkan meja nya dan menghampiri Bang Algo,

Bukan Hanya mereka berdua tapi Kak Marcel, kak Rinda dan juga kak Cantika pun mengikuti menghampiri Bang Algo.

"Duduk duduk.." Ucap lelaki Berbadan Tenggap dengan Wajah Tampan nya, umur nya sepertinya sepantar umur papa Vania.

"Iyaa Om hehehe.." kekeh Bang Algo,

Vania pernah melihat Om ini tapi entah dimana, karena wajah nya juga sangat familiar Bagi Vania.

"Halooo Calon pengantenn apa kabar inii!!" Ucap Mama Rizal yang baru kembali dari meja yang sebrang dimana lokasi ibu ibu berkumpul.

"Hahaha apa kabar te.." Abang Vania menyalimi Tangan tante Rita, dan di susul oleh calon istrinya juga.

"Apa kabar tante," Kak Cantika menyalimi telapak Tangan tante Rita,

MILO (Akmil & akpol ku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang