Baby store & Parfume (Bagian 37)

118 9 8
                                    

"Makan nya dikit banget." Rizal menatap Vania dengan tatapan yang sinis.

Mulut Vania yang masih terisi penuh oleh susi membuatnya susah untuk menjawab ucapan Rizal. Tak hiraukan Rizal, Vania fokus menelan makanan yang berada di dalam mulutnya.

Hentak sumpit membuat Rizal terkejut seketika, arah pandangan Rizal yang tadi nya fokus dengan makanan nya, menjadi pindah memandang Vania yang sudah menatap nya dengan tatapan kesal.

"Udah setengah piring masih dikit?" Vania mencepit dua sumpit yang berada di antara jari jarinya.

Rizal langsung mengeleng kan kepala nya dengan raut wajah yang ketakutan, memang salah ternyata membangunkan singa betina sedang makan.

"Ga gaa..." Dua tangan Rizal melambai memberi tanda tidak.

Vania hanya membuang mukanya ke arah lain dengan kasar sambil mencepit satu sushi dan memasukan nya ke dalam mulutnya. Membuat pipi nya seketika mengembung namun dengan wajah yang masih tertekuk kesal.

Tak ambil lama Rizal menarik ponsel miliknya di samping tangan kanan nya.

Jepret!

Satu jepretan foto di upload Rizal ke akun sosisl media nya dengan tulisan 'Anak kecil kelaperan terus makanan nya lama...'
Lengkap dengan emoticon senyum.

Tak hanya itu, Rizal pun meng tag akun sosial media Vania.

"Ngapain?" Tanya Vania menoleh ke arah Rizal sesaat.

"Gapapa." Balas Rizal meletakan kembali ponsel nya dan kembali fokus dengan makanan nya.

Masih berjalan lancar, Vania fokus dengan makanan nya dengan senyum yang mulai naik. Sepertinya mood Vania sudah kembali penuh.

Sedangkan Rizal malah berfokus memandangin wajah Vania, mengunyah makanan nya dan kembali memandangin wajah Vania.

"Kak." Suara Vania membuat lamunan Rizal terpecah.

"Ya ya?"

"Coklat di atas meja aku udah ga ada lagi."

Sontak Rizal yang sedang mengunyah makanan dengan pelan menjadi sangat cepat bahkan makanan nya serasa tak ia kunyah lagi dan langsung masuk ke dalam usus nya.

Rizal menarik nafas nya dahulu"Terus terus gimana.."

"Ga terus gimana, tapi aku heran aja kok orang nya ga pernah naro lagi." Balas Vania.

Satu suapan sushi masuk ke dalam mulut Vania membuat bicara nya sedikit terpotong karena mengunyah.

"Dan kenapa coklatnya hilang setelah aku tau siapa orang nya.." dengen mulut yang setengah penuh Vania melanjutkan pembicaraan.

"Ohh siapa orang nya?" Balas Rizal sambil menarik gelas di samping tangan nya.

"Kakak kelas aku."

Rizal menaruh kembali gelas nya setelah satu tegukan nya sudah masuk kedalam mulutnya,
"Yaudah diemin aja jangan kamu ladenin banget, act like you don't know anything."

Vania menganggukan kepala nya beberapa kali "Aku ga ambil pusing kok, cuman agak heran aja.." hempusan nafas di akhir kalimat Vania memberi tanda jika Vania pun lelah dengan hal satu itu.

"Udah lah gapapa kan mereka juga tau kan hubungan kita?"

"Maybe." Balas Vania dengan singkat.

Tak ada tatapan bola mata dari Vania, semuanya sedikit mendinggin. Kenapa Rizal tak peduli dengan Vania? Walau mereka terikat karena embel perjodohan, setidaknya kisah awal mereka memang diawali dengan acara tembak menembak menjadi kekasih bukan langsung kata baku sebuah perjodohan.

MILO (Akmil & akpol ku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang