Benci Sama Cinta Beda Se-Senti (Bagian 39)

135 6 2
                                    

"Jadi fix Vania nih? Bener nih?" Drista memajukan wajah nya sambil mengangkat satu alis nya.

"Hah?"

Gimana gimana? Apa maksud Drista?

"Apa sih maksud lu Dris?" Kening Rizal mengkerut, mata nya menajam dengan sinis.

Drista menghiraukan saja ucapan Rizal "Iya jadi Vania pilihan lu nihh?" Sekarang Drista berdiri dari duduk nya dan mendekatkan kembali wajahnya.

"Ishh ish!! Apa apan sihh dris?!" Rizal memundurkan badan nya dengan risau. Wajah nya yang masih mengkerut heran serta tangan nya yang sibuk mengusir Drista.

"Hhahahhahahh! Rizal bisa takut juga ya ternyata hahahhah!" Jerit Drista sambil memegang perutnya.

Drista menepuk paha Rizal dengan kasar "Hadeh hadehh! Becanda becanda gua."
Sambil mendudukkan kembali dirinya ke kursi nya.

"Gua cuman becanda aja hahahahha." Ucap Drista yang masih tertawa tak jelas.

Bukan nya membuat Rizal terhenti, malah tambah membuat Rizal heran. Kening nya yang masih mengkerut ditambah bola mata nya yang melebar sambil menatap Drista bak mahluk asing yang baru menginjak kan kaki di bumi.

"Muhammad Arizal Arya!"

"GUA CUMAN BECANDA! Aelah udah kayak Wildan lu seriusan banget!" Drista menoel dengan keras lengan atas Rizal.

Dengan tatapan nya yang masih sama, ia hanya membisu seribu kata.

Rizal menepis tangan Drista dari lengan nya "Iyaa Drista! Gua ga anggep serius aelah!"

"Gua ga sebaper Wildan ya sorrry!" Rizal menekan meja dengan ujung jari telunjuknya.

Drista memajukan wajah nya, satu alis nya melayang sambil berkata "Seriously?"

"Iya lah." Balas Rizal sambil memutar bola mata nya dengan lesu.

"Terus tadi yang natep gua tajem banget kek burung elang siapa?"

Rizal terdiam setelah mendengar ucapan Drista. Hayo kau Rizal mau kemana lagi kau mengelak, sudah tertangkap basah sudah.

"Siapa hayoo.." Drista terus menaikan alis kanan nya.

Rizal melihat ke kanan ke kiri sambil menggaruk belakang leher nya "Eh udah mesen minum belum lu?" Tanya Rizal berusaha menganti topik.

Dia kira Drista baru berteman dengan nya sehari? Tolong lah Drista sudah tau segala sela nya Rizal, masa seperti ini saja dirinya bisa terkecoh.

Drista menabok angin dengan lesu "Eleh eleh jangan sok sok an mau kabur lu, hayo ngaku luu! Hayo ngaku!"

"Kenapa sih gamau di samain sama Wildan banget? Orang adek lu sendiri loh." Lanjut Drista.

Dup!

Ada yang bisa mendengar hentakan di hati kecil Rizal?

Kenapa suara hentakan itu muncul?

Drista kembali menaruh gelas nya, "Jangan terlalu nanem benci, entar lu sendiri yang nyesel Riz.."

"Kehilangan sodara sendiri lebih menyakitkan dibandingan kehilangan pacar."

"Pacar Bisa di cari tapi sodara ga instan untuk di buat. Jangan terlalu benci sampe ikatan sodara kalian ilang, gausahkan ke hilangan karena ajal coba liat entar kalo kalian udah dewasa dengan kehidupan masing-masing.
Udah pada sibuk sama pasangan masing-masing."

"Gausah kan ngebayangin deh, kak Ayu mau nikah aja lu galaunya tiga bulan sampe Fisa lu telantarin." Ucap Drista panjang lebar dengan benar benar bijak.

MILO (Akmil & akpol ku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang