Tell me (bagian 27)

279 13 4
                                    

"Mi, nama lengkap lu siapa sih gua susah nih panggil nama lu?" tanya Wildan sambil mengaruk kepala nya yang tidak gatal sama sekali.

"Nama aku? jawab Ami,

"Ya nama lu," Wildan yang sekarang malah mengaruk kakinya yang tidak gatal, sepertinya Wildan sedikit canggung ke Ami.

"Aminaira prinyaqa." jawab Ami singkat.
"Wahh nama nya ada arab arab nya, bagus nama lu" jawab Wildan yang kaget mendengar nama Ami yang bagus dan ada arab arabnya, entah Wildan kenapa sampai begitu kaget.

"thanks Wil." jawab Ami yang senang,
"Gua boleh panggil lu...mhmm.....Naira or Nai ga?" tanya Wildan yang inggin merubah panggilan Ami menjadi Naira.

"Boleh kok, nama aku bisa bercabang kemana mana kok wkwkwkkwk" jawab Ami dengan tertawa. "ehh tadi kan Nai bilang masalah aku baik tapi sayang , maksudnya gimn?" tanya Wildan yang heran dengan perkataan Ami sebelumnya.

"Ehhhh ga jadi kok wkwkwkwkwk" jawab Ami begitu saja.

"WADUHH KAPAL BARU MERESAHKAN YA BUND!" teriak Kak Ihdan dari jauh yang melihat keUwUan mereka berdua yang hampir menghabiskan 15 menit lebih.

"DIHHH! apan sihhh Kak Ihdann" jawab Wildan lari kek arah Kak Ihdan.

"ADUHH KAPAL BARU INIII" teriak Iran kali ini dan sebelum semuanya mengheboh Wildan sudah berteriak dahulu "MALES AH MAU BELI SAHAM AJA " teriak Wildan.

"GILE ANAK SULTAN BROO BEDA INI MAH" Jawab Om Esa, "kaburr dehhh ahh takut macan ngamuk" jawab tante Ica.

"untung ya Wildan anak sabar kalo ga Wildan dah pindah ke mars " jawab Wildan sambil menghampiri Ami. "Nai sana lu mandi, takut badan lu tambah geter" tanya Wildan sambil memberi tangan kananya, "Oh iya iyaa" jawab Ami dan memberi tangannya ke Wildan dan akhirnya Wildan menuntun Ami.

Wildan hanya menuntun sampai depan kamar mandi saja kok, "Thank ya will " Ucap Ami sambil melepas tangan Wildan perlahan. "your welcome , yaudah sana masuk gua juga mau mandi" jawab Wildan dan dibalas Ami "duluan ya".

Oke urusan Ami udah beres tapi kayanya masih ada yang belum beres sih.

>>

Beberapa sudah rapih dan sudah siap untuk check out , dan sisanya masih bersiap. Mereka tak akan langsung kembali kerumah masih ada makan siang sebelum keluar dari hotel, sedangkan yang sedang menunggu itu Vania dan Rizal sisanya masih bersiap. oke itu bukan beberapa sih malah cuman satu, gimana mereka ga cepet orang barang barang Rizal yang beresin Vania sedangkan barang Vania sudah dibereskannya dari semalem. Dan sekarang mereka hanya duduk berdua dilobby sedangkan barang sudah dimasukan kemobil , barang Rizal ke mobilnya dan barang Vania kemobil keluarga Vania, Mereka tak pulang bersama karena habis ini Rizal akan pergi.

"Entar Riz mau pergi kemana?" tanya Vania yang berhenti melihat ke layar handphone-nya.

"Mau ke kantor SunMorning , soalnya ada yang harus aku Check. Kenapa mau ikut?" Tanya Rizal, "Ohh...bentar SunMoring ? Kan sekarang dah siang?" Jawab vanila polos.

"Itu perusahaan papa yang kedua, oh iya ya aku belum pernah kasih tau tentang perusahaan papa ya?" Jawab Rizal sambil mengingat-ngingat apa dia sudah menceritakan perusahaan nya ke Vania atau belom.

"Belum, mangkanya aku heran SunMorning itu apa." Jawab Vania yang masih belum mengerti.

"Jadi itu perusahaan papa yang kedua, bukan perusahaan papa sih lebih ke perusahaan keluarga lah. Nah aku kan bakal jadi penerus atau pemegang di perusahaan itu jadi ya ada beberapa hal harus aku urus, kamu mau liat kantornya ga?" Jelas Rizal. Memang papa Rizal tak hanya punya satu perusahaan ada sekitar 4 perusahaan belom lagi dengan usaha mama Rizal yang bejibun. Jadi sudah terlihat lah seberapa sultan nya keluarga Rizal, tapi ya tak hanya keluarga Rizal saja yang berduit sebaliknya juga keluarga Vania. Keluarga Vania sendiri hampir mempunyai 8 cabang klini kesehatan, satu rumah sakit, satu perusahaan papa Vania atau perusahaan keluarga meraka yang namanya unik "PALUGADA" yang artinya apa lu minta gua ada, dan belum dengan usaha kecil kecilaan keluarga mereka. Papa Vania dan papa Rizal mempunyai satu perusahaan yang naungan ya ditangani mereka berdua, dan itu lah yang membuat mereka dekat sekali, dan kalo pekerjaan inti dari papa Vania dan papa Rizal memang bakat atau keingginan mereka dan keluar dari zona hukum itu hobi mereka. Oke bro Hobby sultan beda ya.

MILO (Akmil & akpol ku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang