Medicine (bagian 29 )

311 14 2
                                    

Matahari menerobos masuk kedalam kamar Vania. Hari ini dia bangun kesiangan lagi, setelah sholat Vania melanjutkan tidurnya sampai jam 9.

"Perasaan baru tidur tiga menit yang lalu..." Oceh Vania dengan mata tertutupnya diatas kasur.

"Jam berapa sih udah ada matahari aja?" Vania menarik handphone diatas kepalanya.

"Anjir! dah jam sembilan lagi!" Kaget Vania langsung terbangun dari posisi tidurnya.

"Udah pada Bangun?" Tanya Vania dengan Ngantuk sambil menuruni anak tangga,

Rumah Vania yang di palembang ini sangat luas jadi terkadang untuk mama Vania memanggil anak nya harus menggunakan intercom yang terletak sekitar tiga puluh titik. Di kamar Vania saja ada dua, di dalam kamarnya dan bahkan di dalam kamar mandi nya. Tujuan nya agar jika terjadi sesuatu lebih mudah untuk memberitahu dan mengapa sampai di dalam kamar mandi juga? Karena Bagi Tita atau mama Vania berpikir, jika anak nya di dalam kamar mandi maka suara intercom yang ada di kamar tak akan terdengar, jadi lah semua kamar mandi di rumah Vania memiliki intercom. 

"Tuan putri Baru bangun ya?" Ucap Ami sambil memakan roti di atas meja makan.

"Sarapan sudah dingin baru Bangun." Ujar Mama Vania yang melihat anak Gadis nya baru turun ke meja makan.

"Orang udah pada berangkat dia baru bangun, baguss." Ujar Mbak Lih.

"Heheheh...masih jam sembilan kok ini, masih pagi lah." Kekeh Vania sambil duduk dikursi makan.

"Setengah sepuluh bund wkwkwk." kekeh Ami sambil memberi Vania dua roti dan satu Selai.

"Dek hari ini Kamu ada kegiatan ga? Tapi keknya kamu ga ada deh kegiatan," Tanya mama Vania dan menjawabnya sendiri.

"Ga ada kenapa?" Lanjut Vania,

"Abang papa kakak mana?" Vania mengoles Selai coklat dirotinya,

"Udah pada pergilah, Orang udah siang begini." Jawab Mama Vania.

"Kamu anterin kak Ami ya" Ujar Mama Vania menuangkan Susu ke gelas Vania.

"Ehh dikit aja entar sakit perut, bentar...ke mana?" Vania menggigit rotinya.

"Ngurus surat-surat perpindahan." Jawab Ami,

"Hah! Kak Ami jadi beneran Pindah Ma?" Kaget Vania sampai tersedak,

"Jadilah.." omongan Mama Vania langsung dipotong oleh Vania

"Lah? Aku gimana di Bandung? Sendirian gitu?" Dumel Vania.

"Kamu kan tinggal setahun lagi juga di Bandung." Jawab mama Vania.

Vania tau Ami akan pindah dari enam bulan yang lalu saat Vania sudah mulai Ujian Masuk untuk mengambil pendidikan diluar, Awalnya Vania senang mendengar Kak Ami yang akan menemani Mama nya tapi seketika perasaannya berubah.

"Wildan?" Tanya Vania di dalam hatinya ke dirinya sendiri.

"Oh bisa bisa mau ngurus Surat surat kan? Aku yang nyupirin?" Tanya Vania dengan girang,

"Dih, kamu nemenin doang bukan nyupirin, BELUM PUNYA SIM INGET!" Jawab mama Vania dengan pura pura sinis.

"Yang nyetir Om Endra Van wkwkwk." kekeh Ami.

"Ihhh, ya udah...jam berapa?" Tanya Vania sambil melanjutkan mengunyah makanan nya,

"Jam sepuluh-an kok." Jawab Kak Ami sambil melirik ke arah jam dinding.

"Okey." balas Vania.

Vania melanjutkan Makan nya dan setelah Makan Paginya yang sudah Habis, dia bersiap untuk Pergi nanti.

MILO (Akmil & akpol ku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang