8. Tugas Baru

1.1K 64 0
                                    

Note : Vote sebelum baca :)

Arizona menatap cemas Keinan yang pergi sendirian memasuki mobilnya. Keinan hari itu memberinya syarat untuk tetap diam selama gadis itu pergi. Ari melihat ponselnya dengan cemas. Kemudian, Pak Danu menghampiri Ari dengan bingung.

"Kenapa kamu masih ada di sini? Ke mana Non Keinan?"

"Non Keinan kasih saya perintah buat tetap di sini Pak. Saya bingung, karena kata Bapak perintah Non Keinan harus saya turuti juga."

"Aissh. Bodoh. Kamu gak harus kayak gini. Tugas kamu mengikuti Non Keinan agar tetap aman. Non Keinan memang selalu begitu jika kami ikuti. Tapi tetap kamu harus ikuti dia ke manapun dia pergi. Kamu tahu, musuh bisa saja mengincar dia dari manapun arahnya."

"Saya minta maaf Pak!" Arizona tertunduk meringis takut. Kehilangan Keinan, sama saja membuat dampak buruk untuk hidupnya.

"Kamu bisa nyetir?"

"Bisa Pak, tapi saya gak punya SIM."

"Ini SIM kamu, dan ini ponsel untuk kamu bertugas. Di dalam ponsel ini terhadap semua data Non Keinan dan juga GPS ponsel dan mobil Non Keinan. Kamu bisa ikuti dia pake mobil ini. Cepat kamu temuin dia."

"Baik Pak!"

Arizona segera memasuki mobilnya. Ia pun melaju dengan kecepatan tinggi mobil yang diberikan Pak Danu padanya. Ari menatapi ponselnya untuk mengikuti jejak mobil Keinan dan Ari terlihat tersenyum girang karena ia hampir mendekati mobil Keinan. Dan akhirnya pun, Ari telah berjalan di belakang mobil Keinan.

"Ketemu lo, cewek jutek," gumam Ari di dalam mobil.

Keinan berhenti di rumah Rere. Seperti biasa, pelarian Keinan pasti ke rumah Rere dan dia akan menceritakan keluh kesahnya pada gadis itu.

Setelah Keinan berkeluh kesah pada Rere karena ia memiliki pengawal pribadi, Keinan dan Rere dikejutkan oleh kedatangan Arizona yang tiba-tiba. Ari membereskan rambutnya dan ia menyapa Keinan juga Rere di sana.

"Non Keinan. Saya tidak bisa mengikuti syarat yang Non Keinan ajukan. Maka dari itu, saya harus ikut ke manapun Non Keinan pergi."

Sementara Rere melambaikan tangannya pada Ari. Dan Ari pun membalas dengan senyuman membuat Keinan melongo keheranan atas apa yang mereka berdua lakukan.

"Kalian sekongkol?" tanya Keinan jengkel.

"Kei, lo kan tau gue bagian dari TR Guardian, gue tau lah siapa itu A5."

"A5, akhirnya kamu bisa bantu saya buat jaga Keinan juga. Gila, nih cewek satu bikin ribet!"

"Rere!" Keinan begitu kesal terhadap Rere.

Keinan merengek dengan kesal atas apa yang terjadi dalam hidupnya. Namun begitu, sepertinya ia hanya bisa pasrah dengan apa yang ia dapatkan saat ini. Bahkan, jika ingin tetap hidup, Keinan harus terus bergaul dengan para pengawalnya. Dan kini, kebebasannya pun mulai terganggu atas kehadiran Ari.

Ari berjalan mengikuti Keinan ke sebuah Mall. Keinan berencana membeli koper untuk kepergiannya ke Spanyol yang akan sebentar lagi ia lakukan. Keinan terdiam berpikir. Ia pun akhirnya terkekeh sendiri karena ia memiliki ide untuk bisa membuat Ari mengerjakan tugasnya dengan baik. Keinan terus memasukkan barang-barangnya melalui troli sekalipun itu adalah sebuah koper dan barang-barang besar. Ia menyuruh Ari untuk mendorong dan mengangkut semua keperluannya.

"Non Keinan, buat apa barang sebanyak ini?" tanya Ari terlihat kewalahan saat ia harus menjinjing tas dan beberapa pakaian juga mendorong beberapa barang di troli Keinan.

"Kita cuma berdua, lo boleh informal sama gue."

"Buat apa lo barang sebanyak ini?"

"Ke Spanyol. Lo pasti udah denger kan?"

BUDDY GUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang