10. Halo Spanyol

946 50 2
                                    

Di La' Coffee Shop, tangan Noah melambai pada Keinan. Sementara, Keinan tersenyum begitu manis pada Noah. Arizona sendiri menatap heran Keinan. Jujur saja, Ari sedikit terpesona karena baru pertama kali ia melihat Keinan tersenyum sejak ia bekerja dengannya. Namun, tatapan itu segera Ari buang dan mengikuti langkah Keinan menghampiri Noah.

Keinan dan Noah lantas berpelukan hangat atas pertemuan mereka. Arizona memalingkan wajahnya karena hal itu. Mereka kemudian duduk bersama.

"Mana coklat?" tanya Keinan pada Noah.

"Lo selalu aja malak gue kalau dari Italia."

"Italia? Orang kaya kenapa gampang banget bolak-balik ke luar negeri sih? Emak gue ke pasar condet aja masih nyasar." Ari membatin sambil terkekeh sendiri. Hal itu mengherankan Keinan maupun Noah.

Noah melirik Ari dari ujung kaki hingga kepalanya. Matanya memicing menatap Arizona dengan heran. Ari yang menyadari itu lantas melihat penampilannya karena Noah menatapinya dengan aneh.

"Anak baru Kei?"

"Bodyguard pribadi, asisten pribadi, pengawal pribadi."

"Itu kan intinya sama," jawab Noah terkekeh.

"Biasa, lo tau sendiri gimana bokap gue. Eifive, lo bisa tunggu gue di luar."

"Baik Non." Arizona melangkah keluar. Namun, hatinya meracau jengkel ketika Noah menatapinya seperti sampah.

Di luar coffee shop, Ari mengambil bungkus rokoknya dari saku. Ia mengambil satu batang rokok, kemudian menyalahkan rokoknya sambil menutupi mulut agar api tak mati terkena angin. Ia menghisap rokoknya dengan santai. Hembusan asap keluar dari mulut Ari. Ia pun sempat kesal melihat ekspresi Noah ketika melihatnya.

"Siapa sih tuh cowok, ngeliat gue kayak liat sampah. Untung lo ganteng, kalau nggak ... gue udah masukin tong sampah," gumam Ari sambil merokok.

Keinan keluar dengan Noah, segera mungkin Ari membuang puntung rokoknya dan menghampiri Keinan dengan santai.

"Siapin mobil."

"Baik Non."

"Mukanya lumayan. Biasanya gue liat bodyguard lo sekelas Pak Danu."

"Gue juga gak tau, Pak Danu nemu di mana."

"Gue tunggu di bandara besok."

"Oke."

Keinan memasuki mobilnya. Mereka pun lantas tancap gas. Sementara, Noah terlihat menatapi kepergian mereka, hal itu Ari lihat lewat spion mobilnya. Keinan terlihat murung di dalam mobil, padahal sebelumnya Keinan terlihat girang bertemu Noah.

"Kenapa lo? Bukannya tadi habis ketemu sama pacar?"

"Kepo banget. Dia bukan cowok gue."

"Lo serius? Lo bahkan mesra banget sama dia."

"Mau gue mesra mau nggak, apa urusannya sama lo?"

"Ya aneh aja, muka lo ditekuk setelah ketemu dia."

Keinan lantas tertawa dengan girang setelah ia berakting murung di depan Arizona. Ari menoleh padanya dengan bingung.

"Asik, akhirnya Noah ikut gue ke Spanyol."

"Anjir, lo bikin gue kaget."

"Lagian. Lo cuma bodyguard gue, kenapa kepo banget sama hidup gue?"

"Pantes lah gue kepo, karena mulai dari sekarang kan gue yang bakalan jaga hidup lo." Ucapan Arizona yang sambil fokus menyetir membuat Keinan tiba-tiba menghentikan tawanya. Jujur saja, perkataan Ari membuat hati Keinan sedikit tersentuh.

BUDDY GUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang