33. Berubah

529 24 1
                                    

Rere membelakangi Keinan dengan heran setelah mendengar cerita Keinan perihal Arizona. Rere sempat terkejut karena pirasatnya kini kenyataan. Sebelumnya, ia sudah menerka bahwa tindakan Ari terhadap Keinan itu sangat berbeda dari para bodyguard lainnya. Sementara, Keinan tengah mengaduk-aduk lemonadenya sambil terdiam. Rere kemudian menghampirinya perlahan. Jauh dari pembicaraan mereka, Juan memang memutuskan untuk menunggu Keinan di teras rumah Rere sambil berjaga-jaga.

"Gue yakin A5 serius sama lo."

"Kenapa bisa lo ngomong kayak gitu?"

"Entah lah. Dari sekian banyak kejadian yang lo alamin, lo selalu baik-baik aja kalau si A5 itu ada di samping lo."

"Gue ... gue gak ngerti ah."

"Apa yang lo rasain sekarang?"

Keinan tertegun diam mendengar pertanyaan Rere. Ia pun canggung karena tak bisa menjawabnya.

"Lo masih sakit hati karena Noah? Atau, lo nyaman-nyaman aja kalau ada Arizona di sisi lo? Gimana?"

Keinan masih terdiam tak tahu ingin menjawab apa atas pertanyaan Rere.

"Kei, gue yakin ... cinta lo sama Noah, itu cinta monyet. Tau gak lo cinta monyet? Kayak cinta-cintaan gitu loh. Lo memaksakan untuk mencintai Noah yang setiap saat nemenin lo dalam kesepian. Yang selalu ada saat lo butuh. Kei, it's not love. Lo cuma takut, kalau bukan dia orangnya, lo akan sulit buat jatuh cinta. Please, udah saatnya lo harus melek dari kebencian yang tertanam hanya karena hidup lo terancam. Buktinya, dari SMP, lo masih hidup sampai sekarang."

"Gue ... gue masih belum ngerti sama kehidupan gue saat ini Re."

"Lo bakalan ngerasain cinta yang sesungguhnya ketika lo kehilangan orang yang tulus sama lo."

"Tolong rahasiain ini dari siapapun. Kalau Papa gue sampe tau soal ini, gue gak tau apa yang bakalan dia lakuin."

Keinan memasuki rumah setelah bertemu dengan Rere. Ia terkejut melihat Arizona sudah berada di dalam sana ditemani dengan bodyguard lain yang tengah di Pak Danu sedang melakukan briefing pada mereka. Keinan berjalan perlahan menuju kamar. Semua para bodyguardnya memberi hormat pada Keinan, termasuk Arizona yang melihatnya sekilas. Setelah Ari membuang pandangannya, Keinan lantas menuju ke kamar.

Keinan terdiam sejenak duduk di atas kasurnya. Ia mengingat tatapan Arizona baru saja, namun Keinan tak melihat senyum yang Ari pancarkan terhadapnya. Padahal, biasanya, Ari tidak seintrovert itu terhadapnya.

"Dia kenapa sih? Kenapa jadi flat banget setelah kejadian itu?"

Matahari muncul setelah kegelapan menemani selama 12 jam. Keinan terlihat menuruni anak tangga dengan sebuah kebaya asli Indonesia yang ia kenakan untuk hadir pada wisudanya hari itu. Semua orang sudah terlihat menunggu kehadiran Keinan di bawah sana.

"Kamu cantik banget nak." Bu Jasmin memuji puterinya dengan bahagia.

Sementara, semua pengawalnya berdecak kagum atas kecantikan yang Keinan pancarkan. Mereka tersenyum dan memberi selamat padanya.

"Akhirnya puteri Papa akan wisuda. Papa senang sekali hari ini."

Keinan hanya membalas senyum sang Papa.

"Baik semuanya. Kita akan pergi ke wisudanya Keinan. Kalian semua tetap berkomunikasi dan perketat penjagaan di sekitar kami."

"Siap Pak!"

"Ayo Non, ini udah waktunya," ucap Ari mengajak Keinan untuk ke mobil.

Ari membawa Keinan, Bu Jasmin, dan Pak Byan dalam satu mobil. Sementara, Pak Danu mengikutinya dari belakang. Keinan terus menatapi Ari diam-diam. Jujur saja, sikap Ari seperti itu membuat Keinan penasaran. Apa yang sebenarnya terjadi pada Arizona hingga membuatnya beberapa hari ini menjadi pendiam. Padahal, setiap apapun hari yang mereka lewati, membuat kebahagiaan Keinan mulai bertambah sedikit demi sedikit.

BUDDY GUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang