12. Fiesta en Barcelona

848 50 0
                                    

NOTE : VOTE SEBELUM BACA :) THX

Di sebuah restoran di tengah kota Madrid, mereka makan bersama dengan begitu girang. Rere tengah bercengkrama dengan salah satu pengawal, Pak Danu pun sibuk menelpon Pak Byan menginformasi kabar Keinan di Spanyol. Sementara, Keinan makan dengan terdiam. Dan Ari, pria itu terus menatapi sikap Keinan ketika makan. Ari tahu, Keinan pasti kepikiran kejadian tadi dengan orang misterius yang menghampirinya tiba-tiba.

"A5, saya mau bicara sama kamu." Pak Danu mengajak Ari untuk bicara dan menghindar dari mereka.

Hal itu membuat Keinan menatapi kepergian Ari dengan bingung. Keinan takut kalau Ari akan memberitahu kejadian yang menimpanya ketika ia pergi wawancara.

"Bagaimana Keinan?"

"Sampai saat ini, gak ada yang mencurigakan dan mengancam Non Keinan Pak."

Pak Danu menghela napasnya pasrah. Ia pun bersandar di sebuah pagar luar restoran. Sikap Pak Danu kali itu sungguh berbeda. Wajahnya begitu serasa tertekan dan kelelahan.

"Saya takut."

"Takut apa Pak?"

"Saya takut kalau terjadi apa-apa sama Non Keinan."

"Semua orang berpikir seperti itu Pak," jawab Ari.

"Tapi, jujur aja saya baru kali ini lihat Non Keinan lebih sering tertawa dari sebelumnya. Dari dia kecil, saya gak pernah tau apa yang bisa membahagiakan Non Keinan. Dia anak orang tajir yang malang yang pernah saya temui. Tapi melihat dia senyum sejak kemarin, jujur aja hati saya tenang dan saya ingat sama anak saya di rumah."

Ari mengernyit heran mendengar ungkapan demi ungkapan yang Pak Danu lontarkan padanya.

"Oh iya Pak Danu, saya gak pernah liat bapak pulang dari rumah Pak Byan. Bapak ini bang toyib ya? Gak pulang-pulang? Hayoloh Pak, istri sama anak bapak kenapa di sia-siain?"

Pertanyaan Ari membuat Pak Danu menoleh. Dahinya mengerut heran mendengar ucapan Ari. Pak Danu lantas mentakol kepala Ari dengan tangannya.

"Aduh, saya cuma bercanda juga Pak. Pengin takol aja kepala orang."

"Apa-apaan kamu bilang saya bang toyib hah? Saya pulang tiap malam, kamu gak pernah liat aja. Mau saya pukul lagi?"

"Iya ampun Pak, orang bercanda juga, baper banget."

"Bilang apa lagi kamu?"

"Iya iya nggak."

Noah datang tiba-tiba ke restoran mengejutkan semuanya. Mereka semua bahkan lupa kalau mereka membawa Noah juga ke Spanyol.

"Bagaimana wawancaranya Den Noah?" tanya Pak Danu.

"Lancar Pak Danu. Eh iya, semuanya mau ikut gak ke acara party teman saya di Barcelona?"

Keinan mengernyit heran mendengar ucapan Noah.

"Lo gak bilang kalau punya teman di sini?" tanya Keinan mengernyit heran menatap tajam Noah.

"Gue mau kasih kalian surprise dong."

"Kalau begitu, sepertinya saya merasa lebih aman di Spanyol karena di sini Non Keinan punya teman-teman yang baik," tukas Pak Danu disela mereka berbincang.

"Ikut ikut ikut. Tapi, party tentang apa?"

"Teman gue dia berhasil launching  karyanya di fashion week kemarin. Jadi, dia ngundang kita buat ke partynya."

"Lo yakin dia ngundang?"

"Bentar, gue telepon dulu kalau kalian gak percaya."

Noah mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi temannya. Panggilan pun akhirnya tersambung. Noah pun melakukan panggilan video di depan mereka dan mengekspos temannya itu pada mereka semua.

BUDDY GUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang