13. Tersesat di Valencia

794 43 0
                                    

Note : Please vote before read :)

Malam itu, Keinan menatapi permen yang diberikan Ari padanya. Pria itu, setidaknya membuatnya sedikit terhibur akan lelucon-lelucon aneh yang Arizona buat ditengah ia sedang menggalau melihat Noah bersama wanita lain. Keinan seharusnya tidak bersikap seperti itu pada dirinya sendiri. Lagi pula, Noah belum menjadi siapa-siapa di sisinya saat ini. Dan kalau Noah menggodanya, Keinan hanya balas sebatasnya saja. Dan kini, Keinan malah merasa cemburu ketika Noah berinteraksi dengan wanita lain. Apakah Keinan benar-benar jatuh cinta saat ini?

Keinan mengumpulkan hasil wawancara dan juga beberapa jawaban responden para anak di salah satu sekolah di kota Madrid. Ia pun mulai membuka laptopnya untuk mengurus semua tugasnya yang selama ini menjadi alasan ia untuk ke Spanyol. Jujur, kota ini sangat indah bagi hati Keinan ketika pertama kali melihatnya. Di sisi lain, Keinan berpikir kalau ia memang telah bebas saat ini dan hal itu sungguh berharga bagi kehidupannya. Keinan menghela napasnya tak ingin pulang lebih cepat.

Pagi hari itu, rombongan Keinan pergi ke kota Valencia. Kota yang penuh dengan keindahan dan kenyamanan bagi para pendatang atau warga lokal. Keinan terus memotret di sepanjang jalan Plaza de la Reinan, Valencia. Plaza de la Reinan berada di jantung kota tua Valencia, Spanyol. Banyak bangunan unik yang memanjakan mata di sepanjang alun-alun tersebut.

Ari sungguh bahagia ketika ia bisa melihat keindahan kota Spanyol yang tak pernah ia lihat secara langsung itu. Kalau pun tahu Spanyol, Ari hanya tahu pembalap motoGP asal Spanyol yang di idolakan adiknya.

"Alvin sama Ibu kalau ke sini pasti senang banget nih," batin Ari sambil menatapi bangunan sekitar.

Rere, Noah dan salah satu pengawal terlihat membeli sebuah es krim di salah satu kedai di jalan Plaza de la Reina. Sementara, Pak Danu terkejut ketika ia mendapat kabar dari Perancis atas perkembangan kasus kecelakaan. Ia memberikan sebelah earphonenya pada Ari, agar Ari tahu bagaimana perkembangan kasus kecelakaan tersebut. Dengan begitu, Ari tak akan bisa berkhianat pada Pak Byan yang telah memberikannya pekerjaan.

"Baron melarikan diri ke Spanyol!"

Ucapan tim khusus investigasi pencarian Baron, mengejutkan Pak Danu dan Ari. Mereka pun saling menatap kaget. Mereka pun lantas menengok ke belakang mencari Keinan yang awalnya asik memotret tempat. Namun, mata mereka dikejutkan karena Keinan tak ada di belakang mereka.

"Di mana Non Keinan?" tanya Pak Danu panik.

"Tadi masih di belakang saya Pak."

"Aduh gawat! Ayo cari, saya akan infokan ke yang lain untuk mencari Non Keinan."

Ari bersama Pak Danu memencar dengan panik untuk mencari Keinan yang hilang. Hari itu, setiap jalan memang begitu padat karena hari itu adalah weekend. Banyak sekali warga lokal sekaligus touris yang berlalu-lalang menyulitkan Pak Danu dan Ari untuk mencari Keinan. Mata mereka memencar ke manapun.

"Halo Re, Keinan hilang. Bantu kami cari!" ucap Pak Danu lewat walkie talkie membuat Rere, Noah dan satu pengawal lainnya begitu kaget.

"APA? Kok bisa Pak Danu? Di mana lokasi awalnya?"

"Di tengah jalan Plaza, di samping gedung. Tadi, saya bersama Ari dapat kabar dari tim khusus. Katanya, Baron melarikan diri ke Spanyol!"

Noah yang panik, lantas berlari untuk menemukan Keinan. Sementara, jantung Ari pun berdekup begitu kencang, wajahnya meringis cemas dengan mata memencar.

"Coba cek ponsel Keinan!" ucap Pak Danu pada Ari.

Belum Ari mengecek ponselnya, Rere datang dengan tergesa pada mereka.

BUDDY GUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang