Keesokan malamnya sekitar jam 1 malam, kedua teman ku ini sedang menyuci baju, namun saat mereka lagi berjemur pakaian tiba-tiba saja, mereka berlari dengan sekuat tenagah sambil berteriak "melaaa tolong mel" aku kaget mendengar suara teriakan mereka. "kalian, kenapa?" Tanya ku sembari melihat wajah Lebby yang amat sangat ketakutan, Namun dia hanya diam tanpa berkata apa-apa.
"I-itu tadi waktu kita berdua lagi berjemur, ada yang gerakin baju di jemuran kenceng banget" Ucap Ica begetar terdengar suara ketakutannya.
"ah.. mungkin orang" kata ku berusaha berpikiran positif, tapi mana mungkin juga orang jam segitu? biar apa coba pikir ku.
Kemudian aku menyuruh mereka buat tidur "ya udah yuk tidur, jangan di pikirin mungkin dia mau kenalan."
Kemudian mereka tidur dengan muka pucat pasi, tapi aku malah nggak bisa tidur karna mendengar suara kucing meraung di depan pintu mess dan nggak mau berhenti. Aku bener-bener keganggu, ku tutupi kepala ku dengan bantal, namun suara kucing itu malah meraung semakin kuat. "maaf ya aku ke sini bukan mau menganggu, kalau misalnya ada yang ke sentuh atau apa aku minta maaf karna aku nggak sengaja" Teriak ku kesal, karna mau di tidur malah keganggu sama suara kucing meraung, setelahnya tiba-tiba aja suara kucing langsung menghilang. Aku menghebuskan nafas dengan kasar, kemudian beranjak tidur........
Beberapa hari berlalu, dan kini giliran aku yang di ganggu, kalau kemarin temen aku pas lagi ngejemurin baju, sekarang aku malah yang mau angkat jemuran. waktu itu kisaran pukul 23:30 aku mau angkat jemuran, saat aku mau ngambil jemuran, tiba-tiba aja aku ngeliat ada sosok dengan rambut gimbal panjang terurai sampai ke tanah dengan mata merah menyala, aku bener-bener kaget sontak berteriak dan lari ketakutan, baju-baju pun aku tinggalin aja diluar. sesampainya di dalam kamar Lebby nanya "a-ada apalagi sih aku kaget." ucapnya dengan suara bergetar seakan ingin menangis.
"Lebby, Ica, aku tadi ngeliat ada sosok rambut tergurai ke bawa panjang banget, aku takut tolong kalian ambilin baju aku dong pliiss." aku malah nyuruh mereka buat ambil jemuran, padahal kan mereka lebih penakut dari aku😭rupanya gangguan seperti itu semakin hari semakin parah, karna tidak sanggup dengan teror yg ada, aku dan kedua temen ku memutuskan untuk keluar dari tempat kerja itu.
.......
Aku kadang berfikir kenapa sampai kita bisa di teror makhluk-makhluk itu?
Namun saat aku ingat-ingat lagi, bisa jadi karna kejadian ini yg membuat kami di teror.
si ibu yang punya angkringan walaupun dia haji, saat kita masih bekerja disana, si ibu berpesan sama aku katanya gini "neng uang yang ini jangan di kasih kesiapa siapa ya, entah itu minta tukerin atau di kasih kembalian pokonya jangan. kalau misalnya uang kurang mending tukerin aja kewarung yang lain ya neng gelis bager" itu pesan si ibu ke aku, terus aku nanya ke si ibu "kenapa gitu Bu, kenapa juga itu uang di masukin pelastik bersama cabe terus bawang putih juga, nggak boleh Bu itu musyrik" aku seponta aja bilang seperti Itu, terus si ibunya jawab "Ngga neng, ini mah cuma buat ngusir orang yang sirik sama ibu." aku jawab singkat "ohh gitu"pas malam sialnya si Ica udah di kasih tau uang dalem laci yang di kantongin jangan di apa-apain, dia malah di pake buat kembalian. terus aku sama febby bingung, bahaya nih kalau sampe si ibu datang, dan bener aja akhirnya ketauan, dan si ibu pun marah "Anak anak.. uang disini mana? neng mela dimana uang yang ada di sini?" aku jawab dengan santai karna emang aku nggak ngerasa nyentuh uang itu "aku nggak tau" terus si Ica ngejawab dengan polosnya "udah aku pake buat kembalian Bu" waahh marah langsung si ibu, dia ngomel sambil naik ke atas "udah ibu kasih tau jangan di sentuh uang itu, masih aja di sentuh." aku dan Febby nyesek banget karna ulah si Ica kita jadi kena imbasnya, terus terusan si ibu ngomel ngomel, sebab hal itu aku geram juga "udahlah Bu biarin aja, besok kan bisa masukin uang kekantong lagi" kataku sambil dalam batinku bergerutu "lagian hal musyrik di lakuin" dia pergi berlalu menuju rumahnya, karna waktu sudah menunjukan pukul 23:00 waktunya pulang dan juga angkringan udah nggak ada yang ngunjungi, akhirnya kita pulang.
Apa jangan-jangan selama ini si ibu menggunakan penglaris, makah itu kita sering mendapat gangguan atau karna apa?
Tamat!
Sekian dari kisah ini terimakasih yg udah baca.
Makasih buat temen virtual ku yg udah membagikan kisahnya, saat ini dia juga pasti lagi baca kisahnya sendiri hehe..
Kejadian : Bandung, 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN CERITA HOROR DARI KISAH NYATA
TerrorKumpulan cerita horor dari kisah nyata! Mohon dukungan untuk vote dan komen🙏