7. Sambalku Hiks..

2K 227 9
                                    

Ileana terkejut dan tersenyum malu saat melihat kehadiran Neisha di dalam ruangan Adam, emosi di mata dan ekspresi di wajah wanita terlihat alami dan natural. Jika Neisha tidak menangkap sudut mata Ileana yang tadi meliriknya saat masuk ke dalam ruangan Adam mungkin dia akan percaya dengan ekspresi dan emosi yang di tunjukkan Ileana.

Harusnya wanita itu jadi artis bukan asisten Adam, keterampilan acting protagonis wanita patut di apresiasi bahkan mungkin bisa memenangkan Piala Oscar.

Neisha tersenyum canggung menyembunyikan emosi di matanya dan mempertahankan ekspresi canggung di wajahnya, dia bersikap seperti orang yang baru pertama kali bertemu.

Ileana menatap Adam dengan tatapan tajam dan malu seakan-akan mengatakan "kenapa kamu gak bilang kalau ada orang lain di ruanganmu?"

Adam tersenyum.

"Gak papa, anggap aja dia angin atau patung. Btw dia adik sepupuku yang aku ceritain sama kamu sebelumnya, Neisha kenalin ini Ileana asistenku dan calon kakak iparmu. Aku harap kalian bisa akrab satu sama lain" Ujar Adam, pria itu memperkenalkan Neisha pada Ileana begitu juga sebaliknya.

Ileana tersenyum lembut pada Neisha, matanya menatap penuh arti pada gadis itu.

"Hai Neisha" Sapa Ileana dengan hangat.

"Iya, hai juga kak" Jawab Neisha dengan senyum palsu di bibirnya.

Di dalam hati, Neisha sedang mendumel memaki-maki Adam karena tidak tau malu. Belum lagi pria itu menceritakan tentangnya pada iblis rubah, sekarang apa yang harus dia lakukan? Dia pun tidak tau apa yang di ceritakan Adam pada Protagonis wanita.

Neisha tau seberapa hitam dan busuk hati Ileana.

Mungkin di Koridor tadi adalah kesengajaan, Ileana pasti sengaja menabraknya dan menyiram kopi panas padanya untung kopinya tidak begitu panas lagi setidaknya kulitnya hanya memerah tidak sampai melepuh.

Tepat saat Adam ingin mengatakan sesuatu yang lain, pintu ruangannya di ketuk seseorang.

"Masuk" Respon Adam.

Ileana sedikit menjauh dari Adam bagaimanapun mereka berada di kantor bukan ruangan pribadi, Seorang wanita masuk ke dalam ruangan dengan dua tas kantong terbuat dari kain dengan logo salah satu restoran di OX.

"Ada apa Imel?" Tanya Adam saat melihat sekretarisnya masuk.

Imel tersenyum profesional.

"Saya nganter makanan yang tadi Mr. Marrces pesan" Jawab Imel.

Mendengar hal itu, Neisha bangkit dari duduknya dan menghampiri Imel.

"Terimakasih kak" Seru Neisha dengan senyum sumringah.

Imel mengangguk dan menyerahkan dua tas kantong kain di tangannya pada Neisha.

"Sama-sama, kalau begitu saya permisi" Jawab Imel lalu pamit pergi.

"Iya, Selamat istirahat kak. Jangan lupa makan siang" Ujar Neisha dengan senyum ramah, Imel membalas senyum menawan Neisha lalu tersenyum juga pada Adam dan Ileana sebelum ia benar-benar hilang dari balik pintu.

Neisha meletakan dua tas kantong kain di tangannya ke atas meja, lalu duduk di sofa. Dia membuka dan melihat isi tas kantong kain itu lalu mencari ayam geprek miliknya.

Adam dan Ileana berjalan mendekati Neisha, keduanya lalu duduk di sofa panjang di depan Neisha. Ileana meraih salah satu tas kantong kain dan mengeluarkan isinya.

Ada empat kotak makan dan dua botol air di dalam tas kantong kain itu, Adam memesan dua nasi goreng, satu cumi saus mentega dan ayam bakar.

Ileana membuka satu persatu kotak makan, wanita itu seperti seorang istri yang melayani suaminya.

Kakak Ipar? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang