Ceritaku

1.5K 70 49
                                    

Hei...

Aku mau cerita sedikit hal tentang diriku di sini, ini bukan keluhan omong kosong ku tapi isi hatiku yang sesungguhnya.

Dengan pikiran yang jernih, aku menceritakan tentang seseorang yang membuatku jatuh cinta. Sekalipun cinta itu tidak merebut hatiku seutuhnya, tapi itu tetap cinta.

Bagiku, sebagai seseorang yang gak pernah jatuh cinta. Pengalaman itu adalah pengalaman yang gak terlupakan.

Oke, kita mulai.

*****

Namaku Aludra, kalian bisa memanggilku dengan nama itu mulai sekarang. Tentu itu bukan nama asliku tapi aku menyukai nama itu dari pada nama asliku, tahun ini umurku genap 20 tahun.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini aku melewati hari ulang tahunku dengan cara membosankan.

Tidak ada yang spesial, orang tuaku berinisiatif membeli bakso empat porsi untuk kami makan di hari ulang tahunku dan teman-teman dekatku mengucapkan selamat ulang tahun padaku.

Aku bahagia mereka peduli padaku dan mengingat hari ulang tahunku, Aku dengan senang hati menerima cinta dan berkah mereka.

Tapi di sisi lain aku juga tidak bisa menutup mata dengan perasaan kosong dan kesepian yang menggerogoti jiwaku, ada perbedaan yang signifikan antara aku berusia 19 tahun dan 20 tahun.

Biasanya aku tidak terpengaruh dengan emosi negatif di dalam diriku dan menekannya keras di hatiku, tapi entah apa yang terjadi di usiaku yang 20 tahun.

Aku menjadi lebih emosional dari aku yang berusia 19 tahun, aku tidak bisa lagi pura-pura tidak tahu dan tidak peduli dengan emosi negatif di hatiku.

Aku menjadi lepas kendali dan menjadi agak sentimental, aku yang kesepian bertemu dengan seseorang yang sekarang jadi teman dekatku.

Orang-orang yang mengenalku, tau kalau aku pernah menyukainya. Namanya Rita (nama samaran), aku bertemu dengannya di Telepon grup. Saat itu, aku sedang Telepon grup dengan teman-teman dekatku.

Yang mengundang Rita ke telepon grup kita adalah Cinta (nama samaran), Selain Cinta ada juga Rianti (Nama samaran). Cinta tidak cuma mengundang Rita tapi juga temannya yang lain, di antara mereka aku, Cinta dan Rianti yang antusias dan banyak bicara.

Saat itu, Aku dan Rianti kompak menggoda Rita. Setelah obrolan itu, Rita masuk ke grup Chat ku. Sebagai orang yang kesepian, aku senang bertemu teman baru.

Apalagi Rita type orang yang humble dan asik di ajak ngobrol.

Karena hal itu, aku menjadi kecanduan berbicara dengannya. Aku juga mulai menyukainya, aku pikir dia cocok untukku.

Tapi aku tidak berpikir untuk berkomitmen dengannya, singkatnya aku tidak pernah berpikir untuk menjalin hubungan dengan dia.

Aku mengenal diriku sendiri, aku type orang yang panas di awal dan menjadi dingin di akhir. Aku gak mau kehilangan teman sebaik dia, kebetulan ada teman dekatku yang menyukai Rita.

Nama tempat dekatku itu adalah Indah (nama samaran), awalnya aku tidak rela dan sedikit cemburu karena Indah mendekati Rita, Rita juga bersikap positif dengan Indah.

Karena hal itu, hubunganku dengan Indah agak renggang dan dingin. Aku tidak bermaksud memusuhi Indah, Indah juga salah paham berpikir aku marah karena mendekati Rita.

Sungguh, aku tidak marah. Aku tidak marah Indah mendekati Rita, lagipula Rita bukan pacarku dan dia juga tidak punya perasaan padaku.

Aku yang menyukainya, aku cuma tidak rela perhatian Rita terbagi. Aku akui, aku agak egois. Ada keinginan gelap di hati untuk memonopoli Rita, tapi aku menekan pikiran gelap itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kakak Ipar? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang