20. Neisha POV : Ketemu Calon Tunangan

2.1K 250 12
                                    

Aku terdiam, menatap kosong wanita yang berdiri di depanku. Aku tidak tau harus merespon seperti apa, Tiba-tiba aja otakku berhenti bekerja. speechless banget sama kakekku, sungguh di luar angkasa bukan di luar nalar lagi.

Aku pikir yang bakal di jodohin sama aku itu cowok tajir melintir atau CEO muda yang ganteng atau anak dari keluarga Konglomerat atau anak bangsawan.

Biasanya juga begitu kan kalau di film atau di Novel.

Eh gak taunya sama cewek anjir, gimana aku gak kaget dan syok banget. Ya walaupun gak sepenuhnya meleset juga sih tebakanku, yang meleset cuma gendernya doang.

Tapi serius, ini kakek gak ngeprank kan?.

Aku ngelirik kakek yang lagi ngomong sama sahabat kakek Violo dan calon tunanganku Daniela, aku mencondongkan sedikit badanku ke arah kakek.

"Kek" Panggil ku agak berbisik.

Kakek noleh, mata beliau yang natap aku kayak ngomong dan nanya ada apa?.

"Ini seriusan kakek ngejodohin aku sama cewek ini?" Tanyaku sambil ngelirik wanita yang di jodohin sama aku diam-diam.

Kakek natap aku bingung, aku pun ikut bingung. Kita sama-sama bingung, untung dunia gak ikutan bingung juga.

"Iya, bukannya kamu suka sama Daniel ya? Makanya kakek ngusulin ke Violo untuk jodohin kalian" Jawab Kakek.

Makin syok dan bingung aku denger jawaban kakek, sejak kapan aku suka sama cewek anjir. Sejarah hidupku yang mana bilang kalau aku suka sama sejenis, Aku straight, mungkin.

"Hah? Kapan aku bilang aku suka sama dia?" Tanyaku dengan nada agak keras dan sedikit sewot.

Aku agak jengkel karena ngerasa di tuduh melakukan hal yang gak aku lakukan, aku gak pernah ngerasa suka sama cewek yang berdiri di depanku sekarang. Namanya aja aku baru tau sekarang, di ingatan Neisha yang asli pun gak ada nama Daniela. Artinya Neisha yang asli juga gak kenal sama nih cewek, apalagi aku yang baru beberapa bulan tinggal di dunia ini.

"Saat kamu umur 5 tahun, kamu juga bilang akan nikahin saya waktu itu" Jawab Daniela lembut tapi wajahnya datar gak punya ekspresi

Denger jawaban dia spontan aku tercengang, kayak what the f*ck banget gitu. Anak umur 5 tahun tau apa? Makan aja masih belepotan dan kadang masih kencing di celana atau kasur.

Omong kosong anak 5 tahun kok di seriusin anjir, Neisha yang asli aja lupa kalau dia pernah ngomong begitu ke orang. Aku yakin kalau dia tau kalau kakeknya ngejodohin dia karena omong kosongnya pas umur 5 tahun, pasti dia syok dan tercengang banget kayak aku sekarang.

Gak habis pikir aja, kok bisa-bisanya gitu ngejodohin orang dengan alasan konyol begitu. Mana yang di jodohin segender lagi, ceweknya cantik sih tapi gak secantik protagonis wanita.

Gak ada yang melebihi pesona dan karisma protagonis wanita, namanya juga dia pemeran utamanya di novel.

"Oh god!, kalian nganggep serius omong kosong anak 5 tahun?" Kataku dengan ekspresi rumit.

Kakek tertawa kecil, mungkin karena ngeliat ekspresi konyolku. Aku gak perduli seberapa konyol wajahku, sekarang aku cuma peduli dengan masa depanku.

Aku gak mau di jodohin, mau itu sama cowok apalagi sama cewek. Nambah beban hidup doang.

"Kamu lupa ya, kakek pernah nanya sama kamu. Kamu masih suka sama Daniel gak? Kamu jawab iya, terus kakek nanya lagi ke kamu, kamu mau gak kakek jodohin sama Daneil kamu bilang terserah." Ujar kakek lembut.

"Kapan kakek nanya begitu?" Tanyaku dengan cemberut.

Seingatku, aku gak pernah bilang begitu.

"Em, kalau gak salah waktu kamu masih kuliah dan semester 7." Jawab kakek.

Kakak Ipar? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang