33. Keluhan protagonis wanita

2.5K 289 60
                                    

Akhirnya saya punya mood buat update, terimakasih loh udah nungguin saya update. Dan maaf juga karena bikin kalian nungguin terus hehehe 😌😗

Selamat membaca manteman.... 👍😌

********


"Kamu tau, kamu orang yang tidak romantis Neisha. Kemarin, selain memeluk saya, kamu tidak mengatakan apa-apa lagi apalagi melakukan sesuatu yang menyenangkan. Padahal kita sudah lama tidak bertemu, saya memahami kepribadian kamu tapi setidaknya katakan kamu merindukan saya." Keluh Ileana.

Dia tidak bisa menahan rasa kesalnya lagi, dia bisa menoleransi sikap tidak berperasaan Neisha kemarin padanya. Ileana bisa mengerti bahwa gadis itu sedang sakit dan lelah, tapi hari ini kondisinya sudah membaik.

Namun sikap gadis itu padanya masih tidak berperasaan dan acuh, seolah-olah tidak ada keintiman yang terjadi antara mereka.

Mendengar keluhan protagonis wanita, Neisha mengangkat matanya menatap wanita dewasa di depannya dengan tatapan tak berdaya.

Dia benar-benar tidak terbiasa mengatakan yang ada di hatinya dan lebih suka bertindak, dia juga tidak terbiasa dengan keintiman yang lengket. Dia pikir berpelukan cukup untuk memberitahu Ileana tentang hatinya, sayangnya manusia selalu serakah.

Wanita dewasa di depannya sangat serakah pada tubuh dan cintanya.

Melihat Neisha diam dan tidak berbicara, gadis itu cuma menatapnya dengan mata yang rumit. Mata hijaunya di kelilingi oleh ketidakberdayaan dan kelembutan, Neisha tidak pernah menyembunyikan emosinya di depannya.

Gadis itu membiarkannya melihat seluruh hatinya, memberikan Ileana rasa aman yang tidak bisa di jelaskan.

Protagonis wanita selalu tau bahwa dia miliki posisi tersendiri di hati Neisha, tapi dia tidak tau posisi seperti apa dirinya sendiri di hati gadis itu, yang dia tau adalah bahwa Neisha selalu menoleransi perilaku dan sikapnya.

Selagi dia tidak menyakiti keluarga Neisha, gadis itu tidak pernah mengkritik dan mempermasalahkan perilakunya. Mungkin, jika dia sedikit memberanikan diri dan membuang rasa malunya.

Dia dan Neisha bisa berhubungan seks saat ini, sayangnya Ileana takut. Dia tidak berani dan malu, setidaknya dia harus membuat Neisha berinisiatif untuk mendekatinya dan merayunya.

Sayang sekali, gadisnya sangat unik. Terlalu unik sampai-sampai Ileana tidak tau harus bagaimana untuk membuat gadis itu mau berhubungan seks dengannya.

Jangankan berhubungan seks, Neisha bahkan belum mengatakan dengan mulutnya sendiri bahwa dia menyukainya.

Memikirkan bahwa Neisha tidak pernah mengatakan bahwa dia menyukainya, perasaan kritis kembali muncul di hatinya dan membuatnya semakin kesal dan marah.

Ileana menatap marah Neisha, mata birunya yang indah menjadi dingin dan suram. Tanpa sadar ujung lidahnya membelai giginya yang gatal, dia ingin menggigit leher putih Neisha sampai gadis itu berteriak dan menangis.

Dia selalu menyukai perasaan menggertak dan menggoda Neisha.

Ngomong-ngomong, dia penasaran dengan perasaan Neisha pada dirinya sendiri dan alasan kenapa Neisha terus menoleransi perilaku tidak bermoralnya pada gadis itu.

Kakak Ipar? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang