32. Bermimpi buruk lagi

2K 255 29
                                    

Setelah mengobrol ringan dan minum obat sakit kepala, Neisha tidur. Sedangkan Ileana masih terjaga dan sedang membaca buku di samping Neisha, malam ini tidak terjadi apa-apa antara mereka berdua.

Bahkan tidak banyak interaksi, sangat jauh dari ekspetasi Ileana sendiri saat membayangkan pertemuan mereka berdua setelah sekian lama tidak bertemu dan jarang berkomunikasi satu sama lain.

Wanita itu berpikir bahwa pertemuan mereka pasti sangat manis dan romantis, namun nyatanya sangat hambar dan biasa saja. Selain memeluknya sebentar, tidak ada interaksi intim yang di lakukan Neisha dengannya.

Dia sangat ingin mengeluh pada Tuhan, kenapa dia harus jatuh cinta pada orang membosankan dan tidak romantis seperti Neisha. Tidak ada kata-kata manis, apalagi romantis yang di ucapkan Neisha padanya.

Bahkan gadis itu tidak mengatakan bahwa dia merindukannya, memikirkan hal tersebut Ileana menjadi kesal dan marah. Mata birunya yang dingin melirik Neisha yang tidur di sampingnya, nafas teratur gadis itu terdengar agak berat dan sedikit tersentak-sentak.

Mengingat jika gadis di sampingnya sedang sakit, Ileana menghela nafas tidak berdaya dan meredam amarahnya sendiri.

Dia memang sangat kesal dan marah tapi dia masih memiliki hati nurani dan kewarasan, dia tidak mungkin melampiaskan amarahnya pada orang yang sedang sakit. Terlebih lagi orang itu adalah orang yang dia sayangi.

Ileana menutup buku yang dia baca dan menaruhnya di atas nakas di sampingnya. Dia tidak memiliki minat lagi untuk membaca buku, setelah meletakkan buku yang dia baca di atas nakas.

Dia membaringkan tubuhnya di samping Neisha, tapi dia tidak tidur. Matanya bahkan tidak mengantuk, Mata birunya yang jernih dan dalam seperti lautan, melirik ke arah Neisha di sampingnya.

Ileana merubah posisinya dari berbaring dengan posisi telentang menjadi berbaring menyamping, sekarang dia dan Neisha tidur saling berhadapan satu sama lain.

Ileana mengulurkan tangannya, menyelipkan rambut beberapa helai rambut Neisha yang menutupi wajah gadis itu di telinganya. Melihat gadisnya tidur dengan damai, kedua sudut bibirnya terangkat.

Memperlihatkan senyumnya yang menawan, mata birunya yang indah dan jernih terlihat lembut dan hangat. Dengan lembut, Ileana mencubit pipi Neisha yang sedikit berdaging.

Pipi dengan sedikit daging tersebut terasa lembut dan kenyal saat di cubit mengingatkannya pada puding susu yang dia makan beberapa jam yang lalu, mengingat hal tersebut membuat Ileana tanpa sadar menelan ludahnya sendiri.

Giginya juga terasa gatal, dia sangat ingin mengigit pipi lembut dan kenyal itu. Saat ini Ileana terlihat seperti seekor predator kelaparan yang sedang menatap mangsanya penuh minat, mata birunya yang tadinya jernih menjadi keruh dan penuh dengan keinginan liar.

Ileana tenggelam dalam fantasinya sendiri, tangan kanannya yang tadi mencubit pipi Neisha. Kini membelai wajah Neisha dengan penuh minat, Neisha yang tadinya tidur dengan nyenyak walau hidungnya sedikit tersumbat tiba-tiba menjadi gelisah.

Gerakan Neisha yang tiba-tiba membuat Ileana di tarik kembali ke dunia nyata dan menarik tangannya yang membelai lembut wajah gadis itu.

Ileana berpikir bahwa tindakannya membuat tidur Neisha terganggu, dia sama sekali tidak berpikir bahwa ada yang tidak beres.

Walau protagonis wanita sudah menarik tangannya dari wajah Neisha, gadis itu masih gelisah, dia tidak terganggu oleh serangkaian tindakan tidak bermoral dan mesum protagonis wanita.

Kegelisahannya tersebut karena sekarang Neisha sedang mimpi buruk, dengan kata lain dia mengkhawatirkan dirinya sendiri, kening Neisha sedikit berkerut dan dia sering mengganti posisi tidurnya. Melihat gadisnya tidak tidur nyenyak, Ileana berinisiatif meraih gadis itu dan membawanya ke dalam pelukannya.

Kakak Ipar? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang