15. Hari pertama ke kantor 2

1.9K 233 5
                                    

"Anda tidak bisa memperlakukan kami begini!" Cetus Manajer keuangan dengan nada tinggi.

Neisha tersenyum tipis, dia menaikan satu alisnya dan memangku dagunya dengan satu tangannya dan sikunya bertumpu pada meja.

"Ya benar, kami tidak Terima di pecat dengan tidak hormat seperti ini!" Timpal Manajer HRD.

Neisha menatap jijik orang-orang tidak tau diri di depannya.

"Apa saya peduli?, Perusahaan ini milik saya. Ada atau tidaknya kalian, perusahaan saya tetap berjalan. Ada banyak orang yang mau bekerja dengan saya, orang-orang yang lebih kompeten" Jawab Neisha dengan nada acuh tak acuh.

Mendengar ketidakpedulian Neisha, membuat hati orang-orang yang di dalam ruang meeting itu terbakar amarah.

"Saya memecat kalian bukan tanpa alasan, bukan tanpa pertimbangan. Dengar, saya tidak menyukai orang-orang bodoh dan tidak kompeten. Apalagi orang-orang pecundang sampah masyarakat, kalian pikir perusahaan saya septic tank yang menampung limbah seperti kalian?"Cetus Neisha dengan ekspresi dingin dan arogan.

Dia tidak goyah oleh tatapan penuh amarah yang tertuju padanya.

Neisha mengisyaratkan Dona untuk memberikan bukti-bukti kebusukan orang-orang yang duduk satu meja dengannya sekarang, Ia datang ke perusahaan bukan tanpa persiapan.

Dengan informasi dari Novel dan di bantu oleh Dona, dia mencari bukti-bukti kejahatan orang-orang yang duduk di jabatan tinggi di perusahaannya tanpa terkecuali termasuk Yansa. Pria itu tidaklah bersih, tangannya berlumur kotoran.

Plakk.....

Neisha melemparkan dokumen berisi bukti-bukti kejahatan Yansa dan komplotannya.

"Itu adalah kotoran kalian, kalau kalian amnesia kalian bisa melihatnya dan mengingat apa saja yang kalian perbuat." Ujar Neisha datar lalu bangkit dari kursinya.

Tidak ada yang berani membuka mulut seperti sebelumnya, mereka saling melirik satu sama lain. Tapi tidak berani melirik Neisha yang berdiri dari kursi yang biasa di duduki oleh direktur utama, mereka di buat tidak berkutik oleh bukti-bukti yang di bawa Nona Ke empat Marrces.

"Meeting selesai, kalian boleh kembali ke ruangan kalian dan membereskan barang-barang kalian secepatnya." Sambung gadis itu sambil berjalan menuju pintu keluar meninggalkan orang-orang menjijikkan itu tanpa ekspresi.

Di ikuti oleh Dona dan Bintang, ketiganya pergi meninggalkan ruang meeting dengan arogan dan berjalan menuju lift.

"Kita keliling-keliling dulu, saya mau liat-liat situasi di perusahaan dan kenalan sama orang-orang yang kerja di perusahaan saya." Ujar Neisha sambil membuka bungkus permen karet.

Dia membeli permen itu saat dia makan di kantin lantai 4 sebelumnya.

"Baik bu" Jawab Dona dan Bintang hampir serentak.

Di ruang meeting sangat berisik, orang-orang di dalamnya mengumpat dan melontarkan sumpah serapah serta mengutuk Neisha karena memecat mereka dengan seenaknya, mengkritik habis-habisan tindak Sembrono gadis itu.

Satu-satunya orang yang tenang di ruang meeting itu adalah Yansa, pria itu menghela nafas lalu bangkit dari duduknya dan keluar dari ruang meeting.

Dia berjalan menuju tangga darurat, pria itu tidak berpikir dangkal seperti yang lainnya. Tindakan Neisha adalah tindakan bijaksana, gadis itu melakukan hal benar.

Yansa sudah menduga dan memperkirakan hal itu, tapi dia tidak menyangka jika Neisha memecat semua manajer bahkan wakil direktur. Sepertinya gadis itu datang dengan persiapan yang matang, dia mencabut pohon sampai ke akar-akar dan menggantinya dengan pohon baru.

Kakak Ipar? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang