13.Mempersiapkan diri

2K 221 3
                                    

"Kamu gak mau cerita ke kakek apa yang terjadi sama kamu di desa senda sampai-sampai kamu minta Dona jemput kamu di sana?" Seru Tonny lembut membujuk Neisha untuk mengatakan alasan kenapa gadis itu dengan tergesa-gesa pulang.

Bahkan mengakhiri konselingnya dengan Adam lebih awal.

Neisha menghela nafas lalu mengangkat pandangannya memberanikan diri menatap kakeknya yang duduk di depannya, dia sangat ingin mengatakan apa yang dia alami di desa Senda tapi dia tau dan membayangkan akan jadi apa situasinya jika dia menceritakan hal itu pada kakeknya.

Jadi dia memilih memendamnya, lagipula kedepannya dia tidak akan memiliki banyak interaksi dengan protagonis wanita, dia sudah merencanakan semuanya dan memperhitungkan semua kemungkinan.

Pertama-tama dia harus keluar dari mansion karena setelah Adam memperkenalkan Ileana secara resmi di keluarga Marrces saat makan malam di hari ulang tahun kakeknya, protagonis wanita akan sering datang ke mansion dan berkeliaran di mansion seperti rumahnya sendiri.

Neisha sudah meminta Dona untuk mencari apartemen dekat perusahaannya, kebetulan jarak antara perusahaan dan Mansion cukup jauh butuh waktu dua jam dari mansion ke perusahaannya jadi dia bisa menggunakan itu sebagai alasan saat meminta izin pada kakeknya nanti.

Setelah dia tidak lagi tinggal di Mansion, baru dia akan cari cara agar protagonis wanita tidak menyentuh kakeknya dan semua yang di milik kakeknya. Neisha tidak ihklas jika kerja keras kakeknya di curi oleh Vampir penghisap darah.

Dia juga akan melindungi keluarganya yang lain yang tidak bersalah, kecuali Adam dan Rossa tentunya. Karena mereka lah duri dan akar dari kemalangan keluarga Marrces dalam Novel, yang membuat Adam lepas dari jerat Hukum adalah Rossa ibu protagonis pria.

Sedangkan Adam adalah pria tidak dewasa dan pengecut yang tidak bertanggungjawab, jika pria itu bisa bersikap dewasa dan bijaksana tidak mungkin tragedi berdarah terjadi pada keluarga Marrces.

Sayangnya Adam adalah pria pengecut, bodoh yang buta oleh cinta. Dia tidak membuka matanya lebar-lebar dan tidak melihat hewan apa yang sebenarnya dia dekap dalam pelukannya itu anjing atau serigala, Neisha menghela nafas dia kesal mengingat betapa bucinnya Adam di Novel pada Ileana.

Cinta memang membuat Tolol.

"Maaf kakek, bukan aku gak mau cerita tapi aku gak mau semuanya makin lebar dan runyam. Kakek jangan khawatir, aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri kek" Jawab Neisha, gadis itu masih enggan untuk mengatakan alasan kenapa dia bertindak impulsif.

Tonny mendesah pelan, lalu tersenyum lembut penuh kasih sayang.

"Oke, kakek gak minta kamu cerita lagi. Tapi kalau semisalnya kamu sampai di jalan buntu, jangan ragu-ragu minta bantuan kakek. Kakek akan bantu kamu, kamu harus tau kakek gak mau kamu menderita sayang. Kamu harta paling berharga bagi kakek, lebih berharga dari harta paling berharga di dunia." Ujar Tonny, pria parubaya itu menyerah membujuk Neisha.

Dia mungkin bisa bersikeras dan memaksa Neisha untuk mengatakan apa yang gadis itu sembunyikan darinya, tapi Tonny enggan untuk melakukannya. Namun dia akan mencari tau dengan cara lain, jika dia tidak bisa mendapatkan jawaban dari mulut Neisha maka dia bisa mendapatkannya dari mulut orang lain.

Bagaimana dia bisa mengabaikan masalah cucu perempuan yang sangat dia cintai dan sayangi, jika terjadi apa-apa pada Neisha. Dia akan sangat hancur, keinginannya untuk mati makin kuat.

Kematian Varel dan Bella menancapkan luka yang sangat dalam pada Tonny, dia tidak hanya kehilangan anak dan menantu namun juga sahabatnya. Di bandingkan anak-anaknya yang lain, Tonny sangat dekat dengan Varel.

Kepribadian anak ketiganya itu sama seperti almarhum istrinya, membuat Tonny merasa hangat dan tidak kesepian. Istrinya seperti pijakan baginya, seperti tongkat yang menopangnya dan seperti pohon rindang yang melindunginya dari panasnya matahari di padang rumput, seperti rumah yang menjadi tempatnya beristirahat dan berlindung dari badai.

Kakak Ipar? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang