Rosé membuka pintu kamarnya yang mati lampu, Rosé menyimpan barang belanjaan nya di dekat pintu terlebih dahulu sebelum berjalan menuju tempat saklar lampu berada.
saat Rosé akan menyalakan saklar lampu tiba-tiba saja wanita itu dibuat memekik terkejut saat seseorang memeluknya dari belakang, bersamaan dengan banyak nya lilin yang berjejer menyala dari arah pintu menuju ranjang serta kelopak bunga mawar merah yang berserakan.
Rosé menggeliat geli saat seseorang tersebut yang tentunya Jeffrey, sedang menciumi bahu serta leher jenjang nya dengan deru nafas yang langsung menerpa kulit mulus letak sensitif nya tersebut membuat Rosé kegelian.
"Jeff" tegur Rosé menggenggam tangan Jeffrey yang memeluk perutnya.
Jeffrey berdehem dengan nada seraknya yang membuat perasaan Rosé tidak nyaman, apalagi saat Jeffrey semakin gencar mengecupi leher jenjang nya bahkan hingga kebelakang telinga.
"Aku kangen kamu" ucap Jeffrey menatap samping wajah cantik itu dengan tatapan yang tidak bisa di tebak.
Mengetahui akan kemana maksud dari Jeffrey, dengan pelan Rosé melepaskan pelukan tersebut dan membalikkan tubuhnya menghadap Jeffrey.
"Jeff Aku ngerasa gerah, aku mandi dulu ya" ucap Rosé akan membalikkan tubuhnya menuju kamar mandi sebelum Jeffrey menarik tangannya dan diarahkan ketubuh tegap lelaki itu yang membuat Rosé menabrak dada bidangnya. Terlihat Jeffrey yang masih memakai kemeja dengan tiga kancing atasnya yang terbuka.Jeffrey tersenyum yang entah mengapa terlihat menyeramkan untuk Rosé. "Jangan menghindar sayang" ujar nya seraya mengesampingkan anak rambut Rosé yang berantakan.
Rosé menghela nafasnya lelah. "Aku cape Jeff mau istirahat"
Senyuman Jeffrey sirna seketika saat Rosé menolaknya. "Sebentar doang, aku kangen kamu sayang. Dan aku mau minta hak aku sebagai suami kamu malem ini."
Rosé melepas blazer yang ia kenakan. "Kalau kamu mau minta hak kamu sebagai suami, lebih baik minta sama Mina, Aku liat dia lagi free kok. kalo aku gak bisa, Aku capek" tolak Rosé berjalan menuju kamar mandi namun sebelum pintu tertutup Jeffrey lebih dulu meninju pintu kamar mandi yang membuat Rosé terkejut.
Jeffrey menarik tangan Rosé kasar dan ia hempaskan tubuh Rosé keatas kasur yang membuat Rosé sedikit meringis.
"Maksud kamu apa Jeff?!" Marah Rosé berdiri dari berbaringnya untuk berhadapan dengan tubuh Jeffrey yang menatap nya tajam.
"Harusnya disini aku yang tanya itu ke kamu Rosé!! Selama ini aku udah sabar sama sikap kamu yang berubah. Dimana kamu yang gak anggap aku sebagai suami kamu lagi, kamu yang gak menjalankan tugas kamu sebagai istri kaya dulu dan sekarang? Sekarang aku liat kamu jalan sama cowok lain!" Bentak Jeffrey dengan tangan yang mengepal.
"Dan cowok lain itu Jeon! Jeon sahabat aku Jeff!" Balik Rosé menatap Jeffrey dengan tatapan menantang nya yang turut memancing emosi Jeffrey.
"Jeon, Jeon Dan Jeon! Kamu selalu bela dia Rosé, dan karena itu aku saat itu mabuk sehingga terjebak sama Mina. Karena kamu Rosé! Karena kamu, mama kamu dan Jeon!" Marah Jeffrey.
"Gausah bawa-bawa Jeon sama mama atas kesalahan kamu Jeff! Kamu licik ya, kamu bawa-bawa mereka buat membela diri kamu sendiri atas kesalahan yang udah kamu buat"
"Aku gak nyalahin mereka, tapi emang mereka penyebab aku mabuk saat itu. Aku frustasi waktu mama kamu selalu hina dan bandingkan aku sama Jeon, mama kamu selalu anggap aku gak becus buat jaga kamu, mama kamu selalu anggap kamu seharusnya nikah sama Jeon padahal saat itu kita udah punya anak. Dan kamu selalu bela Jeon Rosé, kamu selalu bela dia tanpa mikirin perasaan aku yang merasa dikucilkan sebagai suami kamu" frustasi Jeffrey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Keluarga Cemara
Fanfiction"kamu yang hancurin ini semua kenapa kamu juga yang berharap keluarga kita menjadi keluarga cemara?" "aku minta maaf, tapi apa gak bisa kita perbaiki ini semua dan menjadi keluarga cemara seperti yang diharapkan anak-anak?" "dengan tambahan 3 anggo...