BKC 13

2.8K 406 82
                                    

Para tetangga yang tinggal di sekitaran rumah Jeffrey dengan berbondong-bondong untuk keluar dari rumah mereka masing-masing saat mendengar suara keributan yang terjadi di depan perkarangan rumah Jeffrey.

"Yaampun jadi bener ya tentang rumor kalau pak Jeffrey bawa istri keduanya untuk tinggal dirumah yang sama dengan bu Rosé?" Tanya salah satu ibu-ibu dengan banyak nya perhiasan yang tersemat di telinga, jari-jari tangannya maupun pergelangan tangan nya dan jangan lupakan riasan wajahnya yang tebal dengan tambahan lipstik merah cabai menggoda. Apakah tidak berat bu bawa perhiasan sebanyak itu?

"Bener bu, buktinya Bu sica dan Bu fany sedang memarahi wanita itu serta anak-anaknya" timpal salah satu ibu-ibu dengan rol rambut di poni nya agar nanti saat ia pergi arisan, poninya akan menjadi badai membahana.

"Kasian ya bu Rosé" iba ibu-ibu yang sedari tadi stay kalem melihat keributan yang terjadi di depan nya.

"Iya sih kasihan, tapi gak sepenuhnya disini bu Rosé harus dikasihani. Ini salah dia sendiri kenapa gak bisa jaga suaminya dari pelakor, kalau bu Rosé bisa memuaskan suami nya sih pasti suaminya tidak akan selingkuh" cibir ibu-ibu dengan wajah menor tersebut.

"Dan kalau wanita gak murahan, pasti wanita itu ga mau jadi pelakor apalagi untuk dijadikan istri kedua. Iya sih saya tau tidak ada yang berani menolak pesona Jeffrey, tapi setidaknya sedikit jual mahal untuk berhubungan dengan suami yang sudah beristri, apalagi untuk lelaki yang sudah memiliki anak. Dan tidak seharusnya ibu berbicara seperti itu, bagaimana kalau posisi Rosé itu ibu rasakan? Saya yakin ibu gak akan kuat, dan berakhir menjadi pasien rumah sakit jiwa." Jelas Jane yang tiba-tiba saja ikut nimbrung bersama ibu-ibu yang berakhir kicep seketika.

Ibu-ibu tersebut mengatup bibirnya melihat senyuman sinis Jane dengan tatapan sinis Joyi yang ternyata berdiri di samping Jane. "Sampai saya denger ibu-ibu membicarakan keluarga Rosé lagi, siap-siap untuk berhadapan dengan saya" ancam Joyi yang membuat ibu-ibu tersebut mengangguk patuh berbarengan.

"Udah Joyi, gak elit banget sih ngurusin ibu-ibu mulut kaleng rombeng. Mendingan masuk terus ambil baju-baju Rosé, sekalian urusin si pelakor. Mau liat gue seberapa cantik nya dia sampai jadi pelakor" ujar Jane yang diangguki oleh Joyi.

Joyi merangkul Jane dan mereka melangkah dengan anggun menuju rumah Jeffrey yang terlihat si pemilik sedang berhadapan langsung dengan ibu dan mertuanya. Tapi sebelum mereka benar-benar pergi Joyi menolehkan wajahnya dan berucap "bye bitch" yang membuat Jane tertawa ngakak melihat bagaimana reaksi kesalnya ibu-ibu tadi. Iya sih memang tidak sopan bersikap seperti itu pada ibu-ibu yang usia nya sedikit lebih tua dibanding mereka, tetapi biarkan mereka berlaku kurang ajar untuk kali ini saja agar mereka tidak lagi-lagi berkata macam-macam apalagi untuk membicarakan sahabat nya.










-------------

"Mah, mom, please stop bikin keributan" ujar Jeffrey lelah untuk terus berhadapan dengan ibu-ibu keras kepala di depan nya ini.

Jessica menatap Jeffrey sengit saat lelaki itu terus menghalangi langkahnya yang akan menghampiri Mina beserta Wina yang sudah dilindungi oleh Sagar akan amukan mereka. "Siapa disini yang bikin keributan? Mama cuma mau ngasih pelajaran aja buat istri kedua sama anak-anaknya yang udah bikin Juna masuk ke rumah sakit dan kritis" sungut Sica menatap Jeffrey marah dan berusaha mendorong nya walaupun tidak membuat Jeffrey bergerak sedikit pun.

"Jeffrey liat kelakuan kamu yang terus-terusan melindungi keluarga kedua kamu ini bikin saya semakin ingin membuat kamu dan putri saya untuk bercerai, karena kamu yang awalnya memang sudah tidak berguna untuk menjaga dan membahagiakan putri saya  semakin terlihat tidak berguna sekarang untuk menjaga Juna, anak bungsu kamu, anak kamu dan Rosé." Jelas Fany menatap Jeffrey remeh yang membuat Jessica, sebagai ibu kandung Jeffrey tentunya tidak Terima.

Bukan Keluarga Cemara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang