Hari ini hari sabtu, hari dimana semua kalangan dari pekerja ataupun pelajar yang mereka tunggu-tunggu. Hari untuk melakukan kegiatan membereskan rumah, nyuci mobil, merawat tanaman, membucin ataupun tidur seharian diatas kasur tersayang.
Begitupun dengan ibu dari 3 anak ini, sedari tadi wanita itu mundar mandir membereskan rumah yang sudah menjadi tugasnya dikala weekend, dan sekarang Rosé sedang sibuk memasak makanan untuk makan siang nanti.
Rosé yang menggunakan kaos putih ketat dan hot pants hitam serta apron berwarna biru muda itu terlihat sangat sexy, seperti wanita muda tidak memiliki 3 orang anak lelaki yang sudah remaja.
Dan saat Rosé sedang fokus memasak, wanita itu di kejutkan dengan kehadiran Jeno yang memeluk tubuhnya dan mengecup pipi kanan sang mami dengan cepat. Rosé tersenyum dan mengelus kepala Jeno yang tersimpan di bahu kanan nya. "Manja banget sih anak bujang mami ini" gemas Rosé yang membuat Jeno terkekeh dan semakin menduselkan wajahnya pada ceruk leher Rosé.
"Emangnya Jeno gak boleh manja sama mami kaya Jere atau Juna?" Tanya Jeno sedikit cemberut.
"Boleh dong sayang, mau sebesar apapun anak mami. Mami bakal seneng kalo kalian manja kaya gini" jawab Rosé masih sibuk dengan kegiatan nya.
Jeno tersenyum dan melepas pelukannya lalu mengambil buah mangga yang sudah mami nya potong-potong untuk dimakan. Jeno menyenderkan tubuhnya ke wastafel dapur seraya terus memakan mangga tersebut. "Papi kemana mi?" Tanya Jeno, pasalnya lelaki itu belum sama sekali melihat papinya sedari tadi.
"Gatau, tapi tadi mami liat pergi sama anak-anaknya"
Jeno mengernyitkan alisnya tidak paham. "Jere sama Juna? Lah tadi Jeno liat mereka lagi main ps di ruang keluarga mi"
Rosé menoleh sebentar menatap Jeno. "Anak-anak papi bukan cuma kalian doang sayang"
Seketika kunyahan Jeno memelan dan berdehem canggung. "Mi ada yang perlu Jeno bantu gak?"
Rosé berfikir sebentar, sebelum mengangguk. "Boleh, tolong tepungin chicken nya ya" ucap Rosé yang membuat Jeno mengangguk dan mencuci tangannya terlebih dahulu sebelum melakukan apa yang diperintahkan sang mami. Dan selama mereka memasak Rosé maupun Jeno tidak ada hentinya tertawa, ataupun Jeno yang jahil terus menciumi pipi sang mami setiap ada kesempatan.
------------
Wina tersenyum senang dan menoleh pada sang papa yang sedang membawa barang belanjaan nya, tadinya ia hanya akan pergi ke toko buku tapi yang namanya perempuan gak akan berhenti kalo liat barang-barang yang lucu tanpa membelinya.
Dan niatnya yang akan membeli buku saja, menjadi membeli perintilan yang lainnya. Tentunya kepergian mereka menghabiskan beberapa jam, bahkan mereka makan siang di luar terlebih dahulu karena lapar.
"Makasih ya pah udah nemenin Wina ke toko buku" Jeffrey tersenyum dan mengelus rambut putrinya.
"Sama-sama sayang, nanti kalo kurang bilang aja ya" Wina mengangguk dan tersenyum.
"Pi sini makan" panggil Jeno saat melihat kehadiran Jeffrey dan Wina.
Jeffrey tersenyum dan segera menghampiri Jeno, Jere, Juna dan tentunya Rosé yang sedang menyiapkan makan siang diatas meja.
"Waduh kayanya enak nih" ujar Jeffrey melihat banyaknya makanan yang dimasak oleh Rosé, dan Jeffrey jamin kalo makanan tersebut semuanya Enak-enak mengalahkan makanan restoran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Keluarga Cemara
Fanfiction"kamu yang hancurin ini semua kenapa kamu juga yang berharap keluarga kita menjadi keluarga cemara?" "aku minta maaf, tapi apa gak bisa kita perbaiki ini semua dan menjadi keluarga cemara seperti yang diharapkan anak-anak?" "dengan tambahan 3 anggo...