Rosé melangkahkan kakinya dengan perlahan untuk memasuki rumah besarnya dengan Jeffrey yang kini sudah lama tidak ia kunjungi lagi, wanita itu terlalu sibuk dengan mengurusi Juna dirumah sakit sehingga tidak memiliki waktu untuk pulang dan juga Rosé terlalu malas bertemu dengan 3 anggota yang kini seenaknya turut menghuni rumahnya bersama Jeffrey.
"Mami pelan-pelan aja, gausah buru-buru" tegur Jere yang menuntun Rosé di sebelah kanan, sedangkan sebelah kirinya dituntun oleh Jeno dan dibelakang terjaga oleh Jeffrey takut-takut Rosé kembali pingsan atau terjatuh.
Rosé mengangguk pelan mulai memasuki rumahnya, dan Rosé mampu dibuat cengo saat melihat foto-foto keluarga mereka kini berjejer bersanding an dengan foto figura yang terdapat Jeffrey, Mina, Sagar dan Wina di dalam nya.
Jere berdecih. "Bener-bener gatau diri" kesalnya berjalan mendekati foto tersebut dan menurunkan nya sebelum ia balikkan figura tersebut.
"Jere!" Jere menolehkan wajahnya saat mendengar suara Sagar yang tiba-tiba berteriak memanggil namanya penuh emosi dengan langkah lebar dan wajah yang merah padam, menandakan bahwa lelaki itu benar-benar marah.
Bugh.
Jeffrey segera memisahkan mereka saat tiba-tiba saja Sagar langsung menonjok wajah tampan Jere begitu saja. Jere memegang wajahnya yang kini terasa nyeri sebelum mengeluarkan smirk miliknya itu yang membuat Sagar semakin emosi, bisa-bisanya lelaki tidak punya hati ini masih bisa tersenyum disaat Jere sudah membuat mental adiknya semakin rusak.
"Sagar! Apa-apaan kamu" marah Jeffrey melepaskan lengan Sagar yang masih mengepal di udara.
Sagar menatap mata Jeffrey dengan emosi yang semakin membara, disaat adiknya sedang membutuhkan keberadaan Jeffrey disisinya tetapi lelaki berusia tidak muda lagi itu malah sibuk mengurusi keluarga pertamanya. Dan itu membuat Sagar semakin marah.
"Kamu kenapa marah tiba-tiba kaya gini tanpa adanya alasan? Tell me, kenapa kamu kaya gini? Papa gak pernah ngajarin kamu buat jadi anak yang gampang mukul orang kaya tadi, apalagi kamu udah mukul kaka kamu sendiri. It's not funny Sagar" jelas Jeffrey menatap Sagar dengan tatapan menuntut nya yang membuat tangan Sagar semakin mengepal.
Jeffrey menghela nafasnya kasar dan mulai menepuk punggung Sagar pelan. "Papa butuh penjelasan kamu, ayo kita duduk dengan kepala tenang tanpa adanya emosi yang menguasai. Ajak mama sama adik kamu sekalian" ujar Jeffrey yang meninggalkan Sagar begitu saja dan kembali menghampiri Rosé bertanya apakah wanita itu akan beristirahat atau ikut menyelesaikan masalah dengan mereka.
Mendengar jawaban tegas dari Rosé yang meminta ikut membuat Jeffrey menurut dan menuntun Rosé dengan hati-hati untuk terduduk di sofa, sedangkan Jeno diam-diam tersenyum sinis seraya mengutak-atik handphone nya. Ini saatnya waktu yang tepat untuk mengedok kebohongan Mina.
Kini mereka berenam sudah terduduk di sofa dengan tidak ada satupun yang memulai pembicaraan, namun kedatangan Mina yang menuntun Wina tadi membuat Jeffrey khawatir dan Rosé yang menatap dengan bertanya-tanya, pasalnya Wina terlihat lemah dengan wajah terhias mata panda yang besar, bibir pucat, dan wajah sembab seperti habis menangis.
"Okay semuanya sudah kumpul, saatnya Sagar buat jelasin ke papa dan kita semua kenapa kamu tiba-tiba mukul Jere kaya gitu?" Jeffrey berdeham dan menatap Sagar yang kini tidak memutuskan pandangan nya sekalipun dari Jere yang dengan santai masih menunjukkan wajah tengil nya.
"Wajar buat Sagar marah dan nonjok muka anak papa itu, padahal Sagar bisa lakuin lebih dari sekedar tonjokkan sesuai sama apa yang Jere perbuat sama adik Sagar sendiri."
"Maksudnya?" Tanya Jeffrey bertanya tidak mengerti dengan maksud dari anaknya itu.
Sagar memejamkan matanya tidak sanggup melihat keadaan Wina yang biasanya terlihat ceria kini sekarang terlihat jauh dari kata itu. "Asal papi tau, Wina kena bullying habis-habisan di sekolah nya maupun disosmed, Dan papi juga harus tau kalau Jere dibalik dalang semua itu! Dia yang udah nyebarin cerita tentang keluarga kita ke sosmed, ceritanya tersebar dan Wina menjadi bulan-bulanan para fans Jere."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Keluarga Cemara
Fanfiction"kamu yang hancurin ini semua kenapa kamu juga yang berharap keluarga kita menjadi keluarga cemara?" "aku minta maaf, tapi apa gak bisa kita perbaiki ini semua dan menjadi keluarga cemara seperti yang diharapkan anak-anak?" "dengan tambahan 3 anggo...