Setelah semalam keluarga mereka penuh akan drama yang membuat pagi hari ini mata ibu ketiga anak itu di buat bengkak sehingga membuatnya harus memakai kacamata, walaupun kacamata transparan itu hanya mampu menyamarkan sedikit mata bengkak nya. Walaupun perasaan nya sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja ibu dari 3 anak itu tetap menjalankan tugas nya sebagai seorang istri dan ibu untuk mempersiapkan persiapan keluarga kecilnya, salah satunya memasak.
Tangan lentik nya dengan telaten menyiapkan ini itu dimulai dari memotong tomat, sayur-sayuran, menggoreng sosis, kentang, telor, patty, memanggang roti, membuat susu dan banyak lainnya. Untuk sarapan kali ini Rosé berniat untuk membuat burger, kentang goreng dan sosis goreng saja berhubung waktu yang dimilikinya tidak banyak sebelum ia pergi ke rumah sakit dimana tempatnya berkerja Selama belasan tahun.
Saat wanita itu sedang fokus memasang Rosé di buat terlonjak kaget saat sepasang lengan kekar memeluk pinggang ramping nya, rasa terkejutnya itu tergantikan oleh helaan nafas kasar saat Rosé mengetahui siapa orang itu dari wangi perfume nya, perfume yang dimana ia belikan sendiri saat mereka liburan ke paris.
Rosé bergerak tidak nyaman berusaha melepaskan lengan kekar tersebut, tetapi tidak bisa, lengan kekar itu terlalu erat memeluk nya. "Lepas Jeff, Aku lagi masak" ujarnya tanpa menoleh.
"Gamau, papi kangen sama mami. Gamau lepas pokok nya" manjanya yang membuat Rosé memutarkan matanya malas.
"Lepas Jeff, ini Aku lagi pegang pisau"
"Apasih, biasanya juga gapapa Aku peluk kaya gini" kesalnya yang memejamkan mata nya nyaman dengan wajah yang tersimpan dipundak sang istri.
"Itu dulu, sekarang beda lagi. Lepas" tekan Rosé yang akhirnya berhasil lepas dari pelukan lelaki itu.
Senyuman Jeffrey hilang seketika mendengar ucapan yang baru saja Rosé katakan. "Lebih baik kamu mandi terus siap-siap berangkat ke kantor, biasanya juga jam segini udah pergi. Oh iya lupa, sekarang kan gausah mampir kerumah keluarga satu nya lagi jadi bisa santai" sarkas Rosé yang berjalan menuju meja makan untuk menata makanan yang baru saja dibuat, dan meninggalkan Jeffrey yang masih terdiam di tempat dengan mengusap wajahnya frustasi.
"Ada yang bisa Aku bantu Rosé?" Rosé menoleh kan wajah nya sebentar saat melihat Mina yang baru saja datang dan menawarkan nya bantuan.
Mina terdiam canggung saat wanita cantik di hadapan nya itu yang hanya diam saja tanpa menjawab. "Sarapan buat kamu sama anak kamu masih Ada didapur tinggal dibawa aja kesini" Mina di buat tertegun saat Rosé masih membuat kan nya dan kedua anak nya sarapan. Mina tak menyangka sebaik itu hati wanita di depannya? melihat kebaikan Rosé seperti ini mampu membuat Mina semakin merasa malu dan bersalah telah merusak rumah tangga mereka.
Sarapan pagi kali ini dirumah Alexander tidak Ada suara ribut yang mempeributkan makanan seperti biasanya, Canda tawa yang saling menjahili, dan tidak Ada juga suara bercerita mengenai hari kemarin atau pun hari yang akan dilalui. Mereka semuanya hening, hanya terfokus pada makanan yang Ada di depan mereka dengan masing-masing pikiran yang entah kemana. Suasana pun semakin di buat canggung dengan kehadiran tiga anggota baru yang merebut kursi Jeno yang biasanya terduduk di samping kiri kursi kepala keluarga yang tentunya diduduki oleh Jeffrey yang sekarang diduduki oleh Mina, kursi sebelah Mina yang seharusnya diduduki oleh Jere sekarang diduduki Oleh Sagar dan sekarang kursi yang biasanya kosong dipinggir Sagar telah diduduki oleh Wina, dan posisi itu adalah posisi yang tidak pernah terbayang oleh mereka semua, mereka bisa duduk bersama dalam satu keluarga.
Rosé berdehem pelan sebelum meminum jus mangga nya setelah selesai menghabiskan makanan nya. Rosé mengelap mulutnya menggunakan tisu dengan elegan, sebelum mengambil jaket Putih kebanggaan nya yang tersampir disandaran kursi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Keluarga Cemara
Fanfiction"kamu yang hancurin ini semua kenapa kamu juga yang berharap keluarga kita menjadi keluarga cemara?" "aku minta maaf, tapi apa gak bisa kita perbaiki ini semua dan menjadi keluarga cemara seperti yang diharapkan anak-anak?" "dengan tambahan 3 anggo...